Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Nikmatnya Hidup jika Pasangan Kita Penonton Setia Drama Korea Selatan

Erwin Setiawan oleh Erwin Setiawan
27 November 2020
A A
Nikmatnya Hidup jika Pasangan Kita Penonton Setia Drama Korea Selatan reply 1988 startup drakor terbaru terminal mojok.co

Nikmatnya Hidup jika Pasangan Kita Penonton Setia Drama Korea Selatan reply 1988 startup drakor terbaru terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Film dapat memengaruhi suasana hati penontonnya. Apalagi kalau film tersebut disajikan dengan apik seperti drama Korea Selatan yang enak untuk diikuti alur serta dialognya. Bahkan apa yang ditonton akan menentukan sikap mereka dalam menjalani hidup.

Banyak kok buktinya, bahkan hampir setiap hari saya menemukan beberapa drama dalam kehidupan nyata. Tidak sedikit pula hal itu dipengaruhi oleh tontonan mereka.

Mulai di pagi hari ketika membuka mata, jika kita tidak pernah menonton drama Korea Selatan mana mungkin bisa menciptakan keromantisan di pagi itu? Paling juga bangun tidur terus mandi, tidak lupa menggosok gigi. Berbeda dengan orang yang senantiasa menonton drama, pagi itu akan mereka mulai dengan penuh cinta, meniru apa yang mereka saksikan.

Penikmat drama akan begitu paham bagaimana cara indah membangunkan pasangan, terkadang mereka tidak perlu membangunkan kekasihnya, cukup dipandang saja raut mukanya yang cantik itu. Setelah itu ia akan bergegas untuk membuatkan sarapan untuk pasangan. Wah, indahnya jika hidup penuh drama seperti itu.

Jika banyak orang menginginkan bisa memiliki pasangan seperti itu, maka dengan sombongnya saya akan mengatakan sudah memilikinya.

Hal itu juga berlaku ketika menghadapi beberapa konflik, misalnya ketika tanggal tua saat uang suami sudah mulai menipis. Mau tidak mau, suami perlu menyampaikan atau mengurangi uang belanja agar kebutuhan yang lain tetap bisa tercukupi. Jika keluarga ini menikmati film drama Korea Selatan, tentu sang istri tidak akan cemberut karena si suami bisa menciptakan suasana romantis dan disambut dengan baik oleh sang istri.

“Dik, hari ini uang belanja saya kurangi ya, soalnya tanggalnya sudah tua. Nanti kita makan seadanya saja, lauk tempe sama sayur juga Abang mau. Abang janji, kalau nanti gajian, kita makan di restoran.”

Tentu sambil mengucapkan janji yang terkesan membujuk itu, suami melakukan sentuhan kecil dan beberapa tatapan yang meyakinkan. Sama seperti di drama Korea Selatan gitu, lah. Saya pikir hal romantis itu akan mengubah konflik menjadi hal yang indah untuk dilakukan. Dengan begitu pasangan kita akan menerima, cenderung bahagia karena bisa sedikit meringankan beban suaminya.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Berbeda dengan orang yang tidak pernah nonton drama. Ketika memberi uang belanja kurang, bukannya meminta maaf atau membujuk, terkadang mereka malah diam saja. Malah terkadang sambil memberi perintah yang terkesan otoriter agar istrinya berhemat.

“Ini uang belanjanya. Kita hari ini berhemat ya, Dik!”

Saya pikir respons sang istri akan berbeda dengan dialog pertama. Minimal sang istri akan menelan ludah, sambil berdoa semoga saja suaminya tidak memberikan uang kepada wanita lain atau untuk nyawer biduan. Lalu ia akan memendam perasaan itu sendirian dan ditumpuk dalam ruang masalahnya, yang sewaktu-waktu bisa meledak. Wah bahaya.

Hal ini juga berlaku ketika terjadi perbedaan pendapat. Seseorang yang menonton drama akan dengan mudah memenangkan hati seorang wanita. Saya membuktikan sendiri ketika beberapa tahun lalu menjumpai perbedaan pendapat dengan istri saya saat ingin membeli AC.

“Tidak usah membeli AC segala, Adik nggak apa-apa kok seperti ini. Uangnya ditabung saja untuk keperluan lain!” ucapnya tanpa ragu sedikit pun.

Sementara saya melihat keringat masih saja menetes di pelipisnya. Saya juga merasakan tembok kontrakan itu sangat panas karena berada di sisi barat. Sampai sekitar pukul sembilan malam pun hawa kontrakan itu masih panas.

Bahkan kami saja sering kabur dari kontrakan menuju masjid untuk ngadem. Semenjak itulah, saya berniat ingin membeli AC.

Ya Allah, bukankah seharusnya semenjak sering ke masjid semakin menjadi manusia baik? Eh, malah mau beli AC yang kesannya duniawi banget. Nggak nyambung!

Namun, istri saya selalu melarang dengan alasan tidak terlalu membutuhkan AC. Sebab, bagi kami orang kampung, AC itu barang yang mewah. Sementara itu para tetangga juga tidak memasang AC di kontrakan mereka. Jadi memasang AC bagi istri saya adalah hal yang berlebihan. Ya, istri saya benar sebab harga AC setengah PK yang paling murah setara dengan penghasilan saya setiap bulan. Setidaknhya kami perlu menabung selama tiga bulan untuk bisa membelinya.

“Begini, Dik. Uang itu bisa dicari lagi, saya memiliki banyak uang pun tidak bahagia. Saya bahagia ketika melihat orang yang saya cintai nyaman hidup dengan saya.” ucap saya saat itu sambil menatap matanya.

Saat itu istri saya menangis mendengar ucapan itu, dan mengatakan, ”Kersane panjengan mawon, Oppa!” sambil memeluk saya.

Saya berpikir akan berbeda ketika seseorang tidak pernah nonton drama Korea Selatan. Mungkin sang istri yang merasa kepanasan akan dengan terang-terangan minta beliin AC kepada suaminya. Tentu dengan kondisi yang sama, sang suami akan menolak karena beranggapan tidak terlalu membutuhkan AC.

Berbeda dengan istri saya yang sejak kuliah menggemari drakor. Ia akan sangat piawai menarik perhatian kekasihnya. Kekasih hati saya ini tidak perlu meminta dibelikan AC, tapi cukup menunjukkan ia berkeringat sambil kipas-kipas di hadapan saya. Maka sebagai suami yang peka, saya pun menangkap sinyal itu dan merencanakan untuk membeli AC.

Tentu trik ini banyak dijumpai di drama Korea Selatan. Biasanya mereka akan pura-pura sakit, terpeleset, atau terjatuh untuk mendapatkan simpati dari seorang laki-laki. Sebab, bagaimanapun laki-laki di dalam drama memang selalu digambarkan memiliki hati yang peka, dan gentleman seperti saya. Hahaha.

Padahal sebenarnya saya pun penikmat drama Korea Selatan sejak zaman SMK sehingga saya mampu merespons kode yang dilontarkan oleh istri. Mungkin karena itulah saya dan istri berjodoh. Hufff, tidak terbayangkan jika salah satu dari kami saja yang menjadi penikmat drama. Saya pikir ia akan sangat lelah dan putus asa menghadapi pasangan yang tidak peka.

Mau keringat sang istri sampai membanjiri seluruh ruangan, jika sang suami tidak memiliki hati yang peka maka trik drama itu tidak akan mengubah hidupnya. Akan menjadi semakin hampa ketika keduanya tidak pernah menonton drama Korea Selatan karena hidupnya hambar senantiasa. Aduh, sudah seperti robot saja! Padahal manusia diciptakan Tuhan memiliki hati dan akal untuk bisa menciptakan romantisme dalam hidup, bukan? Nggak ada salahnya untuk terlarut dalam bualan dan romantisme yang diciptakan di layar kaca. Toh, kami senang-senang aja kok. Terasa begitu menyenangkan.

BACA JUGA Busi Bukan Satu-satunya Penyebab Mesin Pincang dan Montir Perlu Jujur Mengatakannya dan tulisan Erwin Setiawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 November 2020 oleh

Tags: drama koreapasangan ideal
Erwin Setiawan

Erwin Setiawan

Seorang montir yang berusaha melihat mata Tuhan.

ArtikelTerkait

the world of the married episode 15 sinopsis review spoiler komentar mojok

The World of the Married Episode 15: Komentar dan Sinopsis

18 Mei 2020
the world of the married episode 6 mojok

The World of the Married Episode 6: Sinopsis dan Komentar

14 Mei 2020
fall in love with people we can't have

Keluar dari Jebakan Fall in Love with People We Can’t Have Kayak Jo Yi Seo di Drakor “Itaewon Class”

3 April 2020
5 Karakter Drama Korea Paling Berkesan Tahun 2022 Terminal Mojok

5 Karakter Drama Korea Paling Berkesan Tahun 2022

31 Desember 2022
5 Realitas Kehidupan di Korea yang Bisa Kita Lihat dari Drakor

5 Realitas Kehidupan di Korea yang Bisa Kita Lihat dari Drakor

24 Januari 2022
Memperebutkan Gelar Ibu Ideal dalam Drama Korea Birthcare Center terminal mojok.co

Memperebutkan Gelar Ibu Ideal dalam Drama Korea ‘Birthcare Center’

14 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.