Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kata Siapa Ngekos Bareng Itu Nggak Enak? Sini Saya Ajarin Biar Enak

Nuriel Shiami Indiraphasa oleh Nuriel Shiami Indiraphasa
25 November 2020
A A
Kata Siapa Ngekos Bareng Itu Nggak Enak? Sini Saya Ajarin Biar Enak terminal mojok.co

Kata Siapa Ngekos Bareng Itu Nggak Enak? Sini Saya Ajarin Biar Enak terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di suatu sore yang lumayan padat, saya sempat membaca tulisan Mas Dicky Setiawan yang membahas seputar betapa nggak enaknya ngekos bareng. Usai membaca, lantas saya, “Wah, wah…” gerutu dalam hati, seraya menggelengkan kepala tanda tidak sepakat.

Untuk urusan tinggal bareng-bareng begitu, bagi saya adalah hal yang… halah upil ae, kok, dianggep tumor. Kalau ada kejuaraan bertahan hidup rame-rame, sudah pasti saya jurinya.

Mulai dari keluarga. Saya anak kedua dari lima bersaudara. Lulus SD, saya lanjut mondok di pesantren 6 tahun dari MTs-Aliyah. Satu kamarnya diisi lebih dari 20 orang. Lanjut pas kuliah di Bandung, saya mondok lagi 3 tahun, sekamarnya diisi 7 orang. Di tahun keempat kuliah, saya ngekos berdua bareng temen. Lulus kuliah terus kerja, saya ngekos bareng lagi sama temen. Nah, lho. Kasarnya, saya sendiri cuma kalau lagi di kamar mandi. Mamam.

Apakah saya merana seperti yang Mas Dicky gambarkan? Untungnya tidak.

Mas Dicky menaruh keluhan dominan pada poin mengenai “gambaran” rumitnya berdamai dengan kebiasan “buruk” teman sekos. Mulai dari eneknya tiap bangun tidur kudu berhadapan dengan muka yang itu-itu lagi, perdebatan dalam hati kalau temen se-kos ditegur buat nggak sembarangan naro barang, dia bakal auto gerutu, “Halah, gitu doang dimasalahin” (yang padahal mungkin itu belum coba diomongin langsung. Jadi cuma dugaan diri sendiri). Sampai ke me time yang buyar karena si teman haha hihi.

Sebagai manusia yang terus-terusan hidup bareng orang lain, gambaran di atas tentu pernah saya rasakan, jujur saja. Namun, sejauh ini, hal itu bukanlah masalah besar karena saya tau harus bagaimana.

Ngekos berdua itu adalah salah satu alternatif bagi seseorang yang takut dengan kesendirian maupun cekak dalam urusan finansial. Nggak bisa dimungkiri, selama perjalannya, masalah ya pasti ada. Namun, hidup bareng dengan orang lain itu nggak sulit-sulit amat, kok sebenernya, kalau udah ngantongin strateginya.

Semua bentuk keluhan di atas bisa tuntas meski hanya dengan satu cara: komunikasi yang baik.

Baca Juga:

4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

5 Kelakuan Menyebalkan yang Harus Dihindari Saat Ngontrak Bareng Teman

Semua model gerutu dalam hati dan dengki saat diharuskan hidup bersama orang lain itu akan hilang jika memang langsung diutarakan pada yang bersangkutan dengan baik. Ingat ya, dengan baik.

Pernah suatu hari, saat saya baru datang ke Bandung dari Bekasi, saya mendapati kondisi kamar yang lumayan berantakan. Lantaran waktu itu kiranya sore, dengan kondisi badan yang masih capek, jadinya saya biarin aja dulu.

Terus keesokan pagi, niatnya saya mau ngepel lantai. Fyi aja nih, kosan saya itu nggak cuma sepetak doang. Jadi, kek ada tiga ruangan gitu: ruang depan, kamar tidur, sama kamar mandi.

Lanjut.

Tadi saya kan, ceritanya mau ngepel lantai, tuh. Namun, di dekat rak piring, ada banyak perabot makan kotor (posisinya ada di atas lantai). Dan, teman saya itu kalau pagi pasti pergi.

Buat sebagian orang, hal ginian mungkin bakal dilematis. “Aduh… mau ngepel, tapi di lantai ada piring kotor bekas dia. Mau bilang suruh cuci, nggak enak. Soalnya piringnya nggak banyak. Mau saya cuciin, tapi kenapa juga saya yang kudu nyuciin? Kan, bukan saya yang pakai.”

Daripada saya gerutu dalam hati dan yang ada malah nggak jadi ngepel, ya saya ngomong ke yang bersangkutan buat tolong piring-piring kotornya ditaruh ke belakang saja atau langsung dicuci kalau bisa, karena saya mau ngepel semua lantai. Dan, teman saya pun dengan senang hati nyuci perkakasnya.

Jadi sebenernya, untuk hal “upil” semacam itu nggak perlu didramaiin, lah. Wong, tinggal ngomong, kok.

“Ngomong itu susah, tahu.”

Ngomong itu nggak susah. Tinggal atur aja egonya. Mau sama-sama hidup enak dan rukun, nggak? Kalau mau, tiap ada yang dirasa keluhan atau masalah, ya tinggal dibicarakan baik-baik. Saling mengingatkan, kalau kalian berdua itu hidup bareng. Bareng karena sama-sama nggak bisa tinggal sendirian atau sama-sama cekak di duit kiriman.

Satu lagi, pandai-pandailah mencari calon teman sekosan. Cari yang kayaknya tetap aman diajak hidup bareng jangka panjang. Cari yang emang bisa diajak ngobrol. Cari yang mau saling pengertian. Ini yang penting. Kalau dari awal dirasa udah nggak sreg, takut malah ke depan urusannya malah runyam. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Ngomong dong, wahai kalian. Karena, jadi orang yang nggak enakan itu nggak enak. Nggak enak di situ, nggak enak juga di orang yang bersangkutan. Iya, dia pun nggak enak. Lantaran bingung harus bersikap bagaimana kalau situnya cuma diem, tapi dalam hati api neraka kek udah berkobar.

BACA JUGA Alasan Kenapa Anak Kos Harus Memelihara Kocheng dan tulisan Nuriel Shiami Indiraphasa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 November 2020 oleh

Tags: kontrakankos bareng
Nuriel Shiami Indiraphasa

Nuriel Shiami Indiraphasa

Jangan terlalu ngambis, nanti malah nangis.

ArtikelTerkait

Ini Loh Alasan Kos yang Temboknya Hijau Harga Sewanya Lebih Murah!

Ini Loh Alasan Kos yang Temboknya Hijau Harga Sewanya Lebih Murah!

8 Maret 2020
bisnis kontrakan

Orang Bisnis Kontrakan kok Disuruh Ikhlas, Memangnya Lagi Buka Pengungsian?

5 November 2021
Tips Cari Rumah Kontrakan untuk Pasutri Muda Terminal Mojok

5 Alasan Tinggal di Kontrakan Jauh Lebih Enak ketimbang Ngekos di Jogja

29 Oktober 2022
3 Hal Nggak Enaknya Tinggal di Kontrakan Bareng Temen terminal mojok.co

3 Hal Nggak Enaknya Tinggal di Kontrakan Bareng Temen

12 Desember 2021
Tipe Orang Sewa Rumah, dari Pembawa Senyuman sampai Bikin Ngelus Dada Terminal Mojok

Tipe Orang Sewa Rumah, dari Pembawa Senyuman sampai Bikin Ngelus Dada

5 Januari 2021
4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

19 Mei 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.