Bagi orang yang nggak bisa desain, pasti asing banget dalam menggunakan Corel Draw, Photoshop, atau AI. Pasalnya, urusan desain bisa memanfaatkan Canva yang super gampang itu. Tinggal tentuin mau seperti apa desainnya, nyari-nyari materi gambar pendukung yang free copyright, terus mulai deh tempel sana tempel sini di Canva.
Tinggal buka Canva untuk mencari layout yang sesuai dengan ide desain kita. Tentukan warna-warna dasar dan font apa yang mau digunain. Setelah itu, tinggal unggah materi gambar yang akan kita masukkan ke desain. Kenapa kudu punya materi gambar? Ya, itu memang perlu.
Untuk mendesain apa pun itu, tentu saja kita butuh materi gambarnya dulu, dong. Dan materi gambar itu kudu dipilih dengan cermat agar nggak menimbulkan permasalahan dengan pihak lain. Menggunakan gambar yang berpotensi memiliki copyright sangat rentan terhadap konflik, makanya asal comot di Google sangat nggak disarankan.
Oleh karena itu, membuka situs penyedia foto bebas copyright bisa banget buat dilakuin. Ada banyak banget situs begituan. Namun, yang paling simpel dan banyak stok fotonya paling hanya beberapa. Saya akrab dengan Pexels dan Unsplash. Dua situs itu menjadi andalan saya buat nyari gambar yang bebas copyright. Saat ini sih saya lebih condong ke Unsplash karena tampilannya lebih menarik. Baru kalau nggak ada di Unsplash, saya buka Pexels dan nyari-nyari gambar yang saya inginkan. Urusan materi desain kelar, sekarang waktunya buat mulai mendesain.
Permasalahannya tinggal satu, kita nggak bisa menghapus background dari gambar yang pengin kita gunain di Canva. Canva menyediakan fitur menghilangkan background, tetapi fitur itu hanya aktif jika kita menggunakan Canva pro yang kudu bayar. Kalau ide desainnya nggak mengharuskan menghapus background materi gambar, sih, nggak bakal repot, ya. Misal cuma mau dikasih bingkai kotak, lingkaran, segitiga, atau bintang-bintang sekalian.
Akan tetapi, kalau emang kudu menghapus background, maka bakal repot banget. Kalau mau telaten, sih, download aplikasi penghapus background, terus manual nyingkirin background dengan risiko nggak rapi di bagian tepi objeknya. Kalau emang udah jago banget sih nggak masalah. Namun, kalau ternyata skill menghapus background secara manual jelek banget kayak saya ini, maka mengakses situs Remove.bg adalah jalan keluarnya.
Di Remove.bg, kita tinggal mengunggah gambar yang sudah kita dapat, atau meletakkan link dari gambar yang pengin kita hapus backgroundnya. Lalu, biarkan Remove.bg meneruskan sisa pekerjaannya. Secara otomatis gambar yang kita unggah bakal terhapus backgroundnya, dan kita tinggal unduh gambarnya dan ditaruh di Canva.
Akan tetapi, bukannya tanpa masalah juga. Untuk versi gratisan, Remove.bg pasti ngubah resolusi gambar menjadi lebih rendah, jadinya gambar yang sudah dihapus backgroundnya bakal ngeblur kalau kita gedein pol-polan. Masalah lainnya, kadang Remove.bg nggak bisa mendeteksi bagian mana yang menjadi background dari gambar. Biasanya kalau gambar kita itu rame, maka backgroundnya nggak bisa dideteksi.
Masalah yang lain, kalau bagian subjek itu warnanya mirip sama background, bagian itu juga ikut terhapus. Saya pernah mencoba menghapus background foto mbak-mbak dengan kaos putih. Kebetulan background si mbak-mbak juga rada-rada putih. Jadinya ya background berhasil hilang, begitu juga bagian perut dari mbak-mbak di foto itu.
Untungnya, untuk masalah subjek yang ikut terhapus itu, kita bisa ngedit dikit-dikit buat restore gambar aslinya. Remove.bg menyediakan pengeditan manual dan itu sangat membantu buat balikin bagian yang nggak sengaja kehapus, atau menghapus bagian-bagian yang nggak ikut terhapus di background.
Nah, setelah urusan menghapus background kelar, waktunya buat lanjut ke Canva. Unggah semua materi di lembar kerja, tempel sana tempel sini, atur-atur posisi, tambahin efek-efek kece badai, dan setelah selesai mendesain tinggal unduh gambar.
Iya, mendesain menjadi sesimpel itu. Pokoknya kombinasi dari Canva, Unsplash, dan Remove.bg adalah yang terbaik untuk memudahkan amatiran di dunia desain kayak saya, supaya bisa bikin desain yang lumayan bagus. Kombinasi yang bisa mengalahkan kedahsyatan mereka barangkali hanya duet maut Shopee dan M-Banking. Walah, itu sih duet maut di bidang menggerus duit.
BACA JUGA Canva: Dibenci Desainer, Dipuja Masyarakat yang Nggak Ngerti Desain dan tulisan Riyanto lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.