Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Kebohongan Orang Tua agar Anak Mau Sunat

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
11 Agustus 2020
A A
sunat zaman belanda MOJOK.CO

sunat zaman belanda MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Satu hal yang menjadi momok dari sebagian besar anak laki-laki di Indonesia adalah sunat. Nggak momok amat, sih. Ini seperti love-hate relationship, gitu. Kalau sunat, nanti dapat uang dan bisa dibelikan macam-macam. Tapi, ya, rasa sakitnya itu yang kadang bikin anak-anak takut dan ngeri bukan main. Percayalah, sebagai orang yang pernah merasakan, saat biusnya hilang bagian selangkangan saya mati rasa saking sakitnya.

Soal menghadapi rasa sakit itu, kadang-kadang orang tua kita dan paman/bibi kita mesti berbohong agar kita nggak takut. Bohongnya itu macam-macam, tapi yang jelas agar supaya kita tidak merasa sakit saat dibius, lalu disunat oleh mantrinya. Sebagai orang yang pernah merasakan kebohongan tersebut, dan mungkin mewakili perasaan orang-orang yang pernah sunat, inilah kebohongan orang tua saat kita sedang sunat.

Kebohongan pertama, rasanya kaya digigit semut

Wadawww, ini kebohongan yang paling sering didapat atau disampaikan oleh para orang tua. Analogi sama dengan digigit semut ini entah kenapa manjur. Mungkin karena si anak masih polos, dan tentu saja karena minim pengalaman. Berkali-kali dulu saat saya tanya sunat itu sakit atau tidak, dijawabnya kebanyakan mesti begini.

Iya, sebenarnya benar juga kalau sunat itu seperti digigit semut. Tapi, digigit semutnya ratusan dan kebanyakan itu semut rangrang yang suka di pohon besar. Hadehhh, kacau juga. Saya tertipu dengan analogi aneh ini, wqwqwq.

Kebohongan kedua, rasanya kek dicubit

Satu lagi kebohongan yang pernah saya percayai, kalau disunat itu rasanya kaya dicubit. Sudah dijawab begitu, kadang-kadang dipraktekin juga bagaimana rasa sakit cubitnya. Yang saya rasakan saat dicubit nggak terlalu sakit, sih. Tapi, saya agak ragu waktu itu. Apa benar kalau rasanya seperti dicubit. Sisi polos saya mendorong percaya, tapi sisi realistis saya juga mendorong untuk tidak percaya.

Soalnya, saya tahu bermacam-macam cubit dan banyak cubitan yang sangat sakit sampai bisa bikin biru memar. Jangan-jangan, malah seperti itu? Saya malah tetap membandingkan dengan cubitnya, saking berusaha realistis. Ada-ada saja alasan dan pikiran polos saya waktu itu.

Kebohongan ketiga, ditinggal merem, langsung selesai

Kalau yang satu ini entah kenapa kok bisa terpikir, ya? Apakah demi menenangkan si anak yang hendak disunat, mau dengan cara apapun, dilakukannya salah satu kebohongan macam ini. Sampai-sampai, konsep waktu pun dilabrak. Ada-ada saja memang, tapi kenyataannya saya juga pernah merasakan. Dulu yang bilang begini kalau tidak salah bude saya, saat saya tanya kira-kira lama atau tidaknya sunat saya.

Agak menenangkan sih, tapi saat sudah dilakukan prakteknya saya justru sedikit kecewa sebab ternyata lama bangettt. Ya Allah, kenapa saat itu saya percaya saja, cuman ncuss ncuss ncuss, sret sret sret. Ada-ada saja pikiran polosku saat itu, hashhh.

Baca Juga:

4 Mitos Sunat yang Sama Sekali Ora Mashok

Suara Hati Bocil yang Resah Ditanya Kapan Sunat

Kebohongan keempat, kalau sudah sunat, tandanya sudah dewasa

Padahal, dalam agama Islam tanda orang sudah mulai dewasa adalah akil baligh. Saya sih nggak terlalu diomongin begini, tapi ada beberapa teman yang saat saya tanya saat disunat diimingi apa eh dia jawab katanya diimingi ‘kedewasaan’. Jiii, iming-iming macam apa itu!???

Dewasa atau tidaknya seseorang kan lagi-lagi itu masalah sikap dan sifat orang tersebut, bukan masalah kulit penis yang dipotong. Kalau semisalnya masalah dewasa standarisasinya adalah kulit penis, kasihan juga para bule-bule. Mereka nggak disunat, dan masih belum dewasa sampai sekarang wqwqwq~

Lagipula, sunat kan masalah kesehatan dan perintah agama. Kenapa jadi ke dewasa, dah?

Ya, saya sebenarnya tahu orang tua juga berbohong macam-macam kaya gitu juga bukan bermaksud jahat. Saya percaya itu, kok. Sebab, ibu saya sendiri saja mengurus saya dari sebelum sunat sampai saya sunat. Penis saya dikipasi, diganti perban dan diolesi alkohol saat diganti. Kalau sekarang diingat, malu juga ya kemaluan sendiri diurus ibu, huhuhu. Tapi, ya, sebenarnya dibohongi tak apa juga. Asal, ya dapat playstation~

BACA JUGA 30 September Sebaiknya Jadi Hari Libur Nasional dan tulisan Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2020 oleh

Tags: rayuansunat
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

sunat zaman belanda MOJOK.CO

Sunat Zaman Belanda: Dituturkan oleh Keturunan Tukang Sunat Legendaris di Yogyakarta

8 Juli 2020
sunat

Tentang Sunat dan Melahirkan: Mana yang Lebih Sakit?

31 Juli 2019
4 Mitos Sunat yang Sama Sekali Ora Mashok

4 Mitos Sunat yang Sama Sekali Ora Mashok

3 September 2022
sunat mojok

5 Barang yang Sering Dibeli dengan Uang Sunat

14 Juli 2020
sunat zaman belanda MOJOK.CO

Sunat dan Kebohongan Orang Tua yang Sebaiknya Diakhiri

9 Agustus 2021
Suara Hati Bocil yang Resah Ditanya Kapan Sunat

Suara Hati Bocil yang Resah Ditanya Kapan Sunat

25 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.