Dalam rangka menyambut hari jadi ke-216 Kabupaten Klaten ada baiknya kamu tahu 5 “produk” kabupaten ini selain, ehem, Ibu Bupati yang viral melulu kemarin.
1. Raden Ngabehi Ronggowarsito dan Ki Nartosabdo
Dua tokoh ini punya peran yang sangat penting dalam perkembangan kebudayaan, khususnya Jawa Tengah. Raden Ngabehi Ronggowarsito merupakan pujangga keraton Kasunanan Surakarta yang berasal dari Klaten. Karyanya yang sangat terkenal adalah ramalannya tentang zaman edan atau zaman yang penuh kegilaan yang terkandung dalam Serat Kalatidha. Beliau telah lama tiada, namun karya-karyanya akan tetap abadi.
Kamu dapat mengunjungi tempat peristirahatan terakhir beliau, di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Tokoh yang kedua adalah Ki Nartosabdo. Beliau lahir di Klaten pada 25 Agustus 1925. Beliau merupakan salah satu dalang wayang kulit terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Selain perwayangan, beliau juga seorang seniman musik, sebut saja di antara karyanya adalah Gambang Suling dan Prahu Layar.
Beliau meninggal dan dimakamkan di Semarang. Masyarakat Klaten bisa melihat monumen, berupa patung Ki Nartosabdo yang berada di sebelah timur kantor pemerintah, tepatnya di antara Jl. Merapi dan Jl. Merbabu, Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan.
2. Wisata religi Sunan Pandanaran
Menurut sejarahnya, Sunan Pandanaran merupakan anak dari Sunan Pandanaran I, Bupati pertama Semarang sekaligus pendiri Semarang. Sunan Pandanaran menggantikaan ayahnya menjadi Bupati Semarang.
Namun, karena ada permasalahan, beliau harus pergi ke daerah selatan, yaitu Gunung Jabalakat di daerah Tembayat untuk menyebarkan ajaran Islam di daerah itu.
Oleh sebab itu, Sunan Pandanaran juga dikenal sebagai Sunan Tembayat dan sekarang wilayahnya menjadi Kecamatan Bayat. Makam Sunan Pandanaran terletak di Desa Paseban, Kecamatan Bayat.
Sebelum masuk ke area makam, kamu akan disambut anak tangga yang jumlahnya ratusan. Siapkan stamina, ya.
3. Umbul Ponggok
Klaten mendapatkan julukan sebagai kota seribu umbul atau mata air. Salah satunya adalah Umbul Ponggok yang terletak di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo. Objek wisata ini sudah sangat terkenal bahkan sampai luar negeri. Airnya yang sangat jernih dan segar, membuat siapa pun akan betah berlama-lama ada di sana.
Ditambah pemandangan bawah airnya yang sangat keren. Umbul Ponggok merupakan wahana air pertama di Indonesia yang memberikan sensasi snorkeling dan diving bukan di laut, tapi di kolam mata air. Tidak heran tempat ini selalu penuh dikunjungi oleh wisatawan. Bahkan keuntungan yang diperoleh pengelolanya bisa mencapai miliaran rupiah per tahun.
Kamu bisa sekadar berenang-renang di tepian, menyelam ke dasar yang paling dalam, atau menikmati makanan yang ada di sekitarnya. Di sana kamu juga bisa menyewa jasa foto underwater untuk mengabadikan momen selama di bawah air.
4. Candi Plaosan
Mungkin, saat ini masih ada perdebatan Candi Prambanan itu masuk DIY atau Klaten. Well, kalau merunut alamat resmi, candi itu memang ada di DIY. Nah, biar nggak terjadi perdebatan nggak perlu, kita bergeser ke Candi Plaosan saja.
Letak Candi Plaosan nggak jauh dari Prambanan. Kira-kira satu kilometer saja. Candi ini merupakan simbol cinta sekaligus toleransi. Karena candi itu dibangun atas nama cinta dari Rakai Pikatan yang beragama Hindu untuk Pramodyawardani yang beragama Buddha. Ada juga Candi Sojiwan yang memiliki keunikan relief berupa cerita-cerita binatang dan tumbuhan.
5. Pabrik Gula Gondang dan Museum Gula
Pernah lihat film Sukarno Atau Habibie & Ainun? Nah, lokasi syuting dua film tersebut salah satunya, di Pabrik Gula Gondang. Pabrik Gula Gondang sendiri berada di Jl. Raya Jogja–Solo, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan. Namun sayangnya pada awal 2017, pabrik ini secara resmi tidak beroperasi lagi. Selain itu, di area pabrik juga terdapat tempat wisata yang bernama Agrowisata Gondang Winangoen.
Salah satu bagian dari tempat wisatanya adalah Museum Gula Jawa Tengah. Museum ini merupakan satu-satunya museum gula yang ada di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Di dalamnya dapat kita temui mengenai proses dari tanaman tebu hingga menjadi gula.
Nah, itu tadi 5 “produk” Klaten yang bisa kamu kagumi dan nikmati. Plis, jangan sampai kalau ingat Klaten, ingatnya hand seniteser, eh Ibu Bupati saja.
Sumber gambar: Wikimedia Commons.
BACA JUGA Melihat Klaten dari Instagram Ibu Bupati VS dari Warganya Sendiri atau tulisan-tulisan lainnya di Terminal Mojok.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.