Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Jadi Satpol PP: Dianggap Penindas Rakyat Sampai Diancam Dibunuh

Muhammad Khairul Anam oleh Muhammad Khairul Anam
25 Juni 2020
A A
satpol PP, polisi

Pengalaman Jadi Satpol PP: Dianggap Penindas Rakyat Sampai Diancam Dibunuh

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika saya bangun tidur di suatu senin yang malas, tetiba saja saya keinget pengalaman menjadi Satpol PP. Jangan sampai ketika saya menyebut singkatan itu, kalian tanya, apa sih Satpol PP itu? Tetapi jika kalian ngeyel atau memang tidak tahu beneran, sudah dipastikan kalian termasuk golongan orang-orang yang disebut-sebut dan diabadikan di dalam Al-Quran yaitu termasuk ashabul kahfi.

Em tapi alangkah baiknya saya menjawab saja pertanyaan kalian, selain bisa menambah kata-kata di tulisan ini, saya juga bisa mendapatkan amal jariyah. Lumayanlah siapa tahu ada siswa yang mencari apa singkatan dari Satpol PP dan muncullah tulisan saya, Kan bisa jadi amal jariyah.

Ini nih singkatannya, Satuan Pamong Praja yang memiliki tugas sangat mulia di dalam semboyannya “bertugas memelihara ketentraman dan ketertiban umum” (saya juga kasih semboyannya biar kalian setidaknya masih mempunyai prasangka baik untuk mereka) tetapi tingkah lakunya sangat tidak mulia yaitu menertibkan dengan kekasaran dan menggusur pedagang-pedagang kecil seenaknya.

Karena saya teringat, saya jadi kepengen membagi pengalaman saya saat menjadi anggota Satpol PP. Oh iya sebelum membaca terlalu jauh saya mengingatkan kalau saya hanya akan membagi pengalaman dukanya saja.

Loh kenapa? (misalnya kalian tanya begitu) karena orang lebih bahagia melihat penderitaan orang lain ketimbang melihat kebahagiaannya. Nggak percaya? Coba tanya tetangga kalian, bahagia mana antara melihat kalian beli motor baru atau kehilangan motor?

Sudah, sudah mari kembali ke pembahasan. Ngomongin lambene tetangga malah bikin kita emosi nantinya. Disyukuri saja jika mendapat tetangga yang sering iri dan dengki, (maksud saya disyukuri sambil diracun. Ckckck kejam amat ya?) baiklah, dan berikut pengalaman duka saat jadi Satpol PP.

1. Dianggap sebagai penindas rakyat kecil

Sebenarnya ketika ada orang yang mengatakan ini, jujur hati saya terasa teriris. Bagaimana tidak, siapa sih yang suka dianggap sebagai penindas rakyat kecil? Semua tidak suka. Toh saya sendiri juga rakyat kecil.

Kejadian penerimaan sabetan gelar penindas rakyat kecil itu saya dapatkan ketika saya ditugaskan menertibkan pedagang kaki lima di salah satu trotoar. Seperti biasa dan seperti di dalam sinetron-sinetron Indosiar, jika ada suara sirine atau ada mobil Satpol PP, para pedagang langsung kocar-kacir, lari tunggang langgang, atau apa saja yang menggambarkan kepanikan.

Baca Juga:

Trotoar Jalan Slamet Riyadi: Surga bagi Kopi, Neraka bagi Pejalan Kaki

Ujian SIM Perlu Direvisi, Harusnya Lebih Fokus pada Etika dan Pengambilan Keputusan di Jalan

Lah saat itu ada satu pedagang yang ketinggalan. Pedagang itu sudah agak tua, eh sebenarnya mau bilang tua, tapi takut nanti dikira kurang ajar, makanya saya sebut saja agak tua. Beliau terburu-buru menata dagangannya. Melihat itu, sebenarnya saya berniat membantu ibu itu menata barang dan meloloskannya dari patroli kami.

Tetapi ketika saya berdiri dengan jarak satu meter di depan lapaknya. Astaga, bukannya menyapa saya atau meminta maaf, beliau malah meniru-niru ibunya malin kundang. “Kamu nggak tahu bagaimana susahnya mencari uang. Kamu nggak bayangin apa susahnya cari duit? Bayangin ha kalau ini ibumu lalu kamu gropyok?” beliau terus mengomel sambil menata dagangannya.

Dan akhirnya, seperti yang saya katakan tadi, ibu itu meniru-niru ibunya malin kundang. “Kamu dan teman-temanmu yang suka menindas rakyat kecil seperti saya ini, saya sumpahi hidup melarat 7 keturunan” andaikan adegan ini merupakan adegan di film Mahabarata maka suara yang timbul setelah kutukan itu muncul adalah suara sambaran petir, DERRR!

Bayangin saja, sudah dikatakan penindas rakyat kecil, didoakan buruk lagi. Sampai-sampai dikutuk segala. Padahal saya punya niat baik sebelumnya. Ya seperti itulah orang-orang di dunia ini, mudah menyimpulkan sesuatu tanpa mencari tahunya terlebih dulu.

2. Pemutus rezeki orang

Yang kedua ini masih ada sangkut pautnya dengan nomor satu, masih seputaran dengan pedagang kaki lima. Ada lagi nih di suatu kasus.

Saya lagi patroli ke lapak-lapak pedagang kaki lima. Eh ada orang yang mengatai saya, “Satpol PP itu pemutus rezeki orang. Orang lagi nyari rezeki pakai digropyok segala. Memangnya banci.” Saya mendapat gelar lagi. Andaikan ucapan-ucapan para pedagang kaki lima itu dijadikan pita kayak di dada-dada tentara atau polisi, mungkin di seragam saya waktu sudah banyak tempelan-tempelannya.

3. Diancam Dibunuh

Kejadian ini terjadi ketika saya ditugaskan patroli di daerahnya preman-preman. Waktu saya menegur beberapa orang yang membuka tambal di sepanjang jembatan. Saya menegur karena hal itu mengganggu. Bukannya digubris saya malah diancam akan dibunuh. Mendapati hal itu, seketika nyali saya ciut. Semenjak itu pula saya berhenti. Bukan karena takut, tetapi karena saya ingin bisa seperti puisi Chairil Anwar:  hidup seribu tahun lagi.

BACA JUGA Bagaimana Polisi Seharusnya Menangani Aksi Demonstrasi dan tulisan Muhammad Khairul Anam lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2020 oleh

Tags: pengalaman jadi satpol pppolisisatpol pp
Muhammad Khairul Anam

Muhammad Khairul Anam

Suka melamun dan merindukan calon istri

ArtikelTerkait

sopir jasa angkut Seumur hidup, saya belum pernah merasakan ngompreng truk di lampu merah. Dan kali ini, momen itu datang dan saya tidak mau melewatkannya.

3 Tahap Belajar Ngompreng Truk di Lampu Merah

14 Oktober 2020
Berkaca dari Kekacauan Perempatan Madukismo, Lampu Lalu Lintas Sebaiknya Beroperasi 24 Jam Saja

Berkaca dari Kekacauan Perempatan Madukismo, Lampu Lalu Lintas Sebaiknya Beroperasi 24 Jam Saja

17 Februari 2023
pengangguran

Selamat Datang Iptu Triadi di Dunia Pengangguran yang Keras!

13 Agustus 2019
Pengendara Mobil Sambil Merokok Adalah Seburuk-buruknya Manusia di Bumi Ini

Pengendara Mobil Sambil Merokok Adalah Seburuk-buruknya Manusia di Bumi Ini

23 November 2024
Melarang Rokok Eceran dan Hobi Pemerintah Mempersulit Hidup Orang Miskin

Melarang Rokok Eceran dan Hobi Pemerintah Mempersulit Hidup Orang Miskin

31 Juli 2022
Kasus Brigadir J: Ditertawakan Rakyat, Makin Menjatuhkan Martabat Polisi

Kasus Brigadir J: Ditertawakan Rakyat, Makin Menjatuhkan Martabat Polisi

10 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.