Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Tidak Ada Paksaan Untuk Saling Follow di Media Sosial

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
21 Juni 2019
A A
Belakangan Ini Semua Media Sosial Terasa Toksik Kecuali Quora terminal mojok.co

Belakangan Ini Semua Media Sosial Terasa Toksik Kecuali Quora terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam lingkar pertemanan, sudah sewajarnya satu dengan yang lain menjaga tali silaturahim—membina hubungan yang baik—bertegur sapa dan salam, saling menjalin komunikasi, bahkan saling menolong jika memang sedang dibutuhkan.

Dalam rangka mengikuti perkembangan zaman, sudah sewajarnya jika kini aktivitas tegur sapa tersebut selain dilakukan secara langsung, juga dilakukan di dunia maya dengan menggunakan fasilitas internet yang ada.

Salah satu usahanya adalah dengan cara membuat akun media sosial sesuai dengan kebutuhan atau bahkan keinginan, lalu dilanjutkan dengan proses saling follow—menjadi pengikut sehingga terhubung satu sama lain—guna mengetahui informasi terkini dari para kerabat.

Saat baru membuat akun media sosial, hampir semua teman dari yang dikenal pun tidak dikenali saya follow dan ditambahkan ke dalam lingkar pertemanan di beberapa platform yang ada pada dunia maya. Banyak dari teman saya yang posting cerita lucu, kegiatan yang sedang dilakukan berikut pula keluh kesahnya, sampai dengan foto-foto juga update sedang liburan. Sampai pada poin ini saya tidak ada masalah.

Namun, tidak semua teman asik dalam mengolah informasi juga bermain media sosial –termasuk ketika membuat postingan serta upload video atau gambar. Seakan tidak tahu dan sudah buntu entah apa yang ingin di-posting, akhirnya beberapa diantara teman saya justru malah seringkali share atau posting informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya dan terindikasi hoax.

Pada dasarnya, saya akan follow seseorang yang ingin saya tahu setiap postingan ter-update termasuk juga kegiatannya. Tak terkecuali beberapa akun media sosial Mojok, diantaranya Twitter, fanpage Facebook, Instagram, dan YouTube karena selalu menarik untuk diikuti oleh salah satu generasi seperti saya ini. Uwuwuwu~

Itu kenapa, beberapa teman yang postingannya sudah melenceng dan menurut saya pribadi tidak menyenangkan entah karena terlalu banyak menebar hoax atau dengan mudahnya share info yang belum pasti kebenarannya, saya tidak akan sungkan untuk unfollow namun tidak perlu sampai di-block.

Sebetulnya saya sempat menikmati beberapa postingan teman saya yang terindikasi hoax dalam arti dilihat dan sekadar tahu saja –karena terkadang hal tersebut menjadi hiburan tersendiri–sampai akhirnya saya merasa muak lalu saya unfollow juga unfriend karena seperti tidak ada hal lain yang bisa dia bagikan. Tidak melulu soal jalan-jalan ke tempat yang instagram-able, bercerita soal kegiatan sehari-hari pun tidak masalah bagi saya.

Baca Juga:

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Bahkan sempat ada teman yang saya unfollow lalu menanyakan langsung mengenai alasan saya melakukan hal tersebut. Kemudian tanpa ragu diberi penjelasan oleh saya secara jujur bahwa tidak ada alasan untuk follow seseorang yang seringkali posting informasi yang sifatnya meresahkan dan membuat tidak nyaman. Daripada misuh sendiri lebih baik saya unfollow sekalian.

Akhirnya dia pun memutuskan untuk juga unfollow saya dan bagi saya tidak masalah. Toh, dalam bermain media sosial saya tidak insecure dan tidak mempermasalahkan soal jumlah followers yang ada. Kecuali jika kelak saya mendapat keuntungan dari jumlah followers di media sosial, mungkin akan lain cerita. hehe.

Sampai dengan saat ini pun banyak dari teman yang belum saya follow akun media sosialnya, bahkan tidak saling follow satu sama lain. Meski begitu kami tetap berteman dengan baik tanpa mempermasalahkan siapa belum follow siapa dalam bermedia-sosial. Tidak ada saling sindir di kehidupan nyata apalagi sampai bermusuhan –hanya karena tidak saling follow akun medsos.

Sebab sejatinya, bagi saya dan teman-teman yang lain terpenting adalah menjaga hubungan baik secara langsung. Sekalipun tidak saling tag saat posting foto bersama, tidak di-mention saat ingin mengajak bercanda atau berbagi thread. Hal itu tidak dibesar-besarkan dan menjadi hal yang biasa.

Jika belum follow dan ingin tahu kegiatan dari teman, ya langsung follow saja tanpa harus menyampaikan nyinyiran yang terlampau ribet “ih, kok kita belum saling follow sih? Parah banget padahal udah lama temenan”. Ya justru karena sudah berteman lama, jika mau saling follow ya langsung saja.

Saran saya, kalau memang sudah follow seorang teman lalu tidak di-followback ya tidak perlu baper apalagi sampai dibesar-besarkan. Coba berkaca dahulu seperti apa isi timeline kita, apakah penuh cacian, kabar yang belum tentu benar, atau bahkan hoax? Karena sesungguhnya tidak ada peraturan juga paksaan untuk follow seseorang di media sosial meskipun sudah sama-sama kenal. Kecuali memang dalam rangka ingin mendapatkan sesuatu entah bingkisan atau apa pun dari giveaway di media sosial, sih.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: followfollowersHubungan SosialMedia SosialTemanunfollow
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

5 Kelakuan Menyebalkan yang Harus Dihindari Saat Ngontrak Bareng Teman Mojok.co

5 Kelakuan Menyebalkan yang Harus Dihindari Saat Ngontrak Bareng Teman

27 Agustus 2024
Dear Guru dan Dosen, Like Comment Tugas di Medsos Jangan Diajdikan Dasar Penilaian, dong! terminal mojok.co

Dear Guru dan Dosen, Like Comment Tugas di Medsos Jangan Diajdikan Dasar Penilaian, dong!

15 Januari 2021
Netizen Indonesia Memang Paling Nggak Sopan, di Tengah Kabar Duka Masih Ada yang Bacot Ngeributin Agama Kiki Fatmala

Netizen Indonesia Memang Paling Nggak Sopan, di Tengah Kabar Duka Masih Ada yang Bacot Ngeributin Agama Kiki Fatmala

2 Desember 2023
julid

Julid Online: Maraknya Auto Base Twitter yang Mewadahi Julid Together

7 Oktober 2019
cover lagu

Cover Lagu Orang Lain atau Lagumu Dicover Orang Lain?

4 Juli 2019
Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih? terminal mojok.co

Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih?

28 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.