Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Ferika Sandra oleh Ferika Sandra
15 Desember 2025
A A
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan! (Rizal Febri Ardiansyah via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak yang mengira Malang cocok untuk menghabiskan masa tua. Eits, itu dulu, saat Malang masih menjadi episentrum ekonomi bangsa Eropa di era kolonial. Sekarang mana bisa tenang hidup di Malang. Ketimbang menua di Malang dengan penuh ketegangan, mending menetap di Pasuruan.

Narasi yang selalu muncul jika Malang cocok untuk menghabiskan masa tua itu sepertinya perlu diluruskan. Bukan tanpa alasan ya, umumnya kota-kota besar dengan masifnya pendatang membuat Malang tidak jauh beda dengan Jakarta, Semarang dan Surabaya. Alih-alih menjadi tujuan menghabiskan masa tua, kota ini malah semakin cepat berkembang dan tidak cocok untuk para lansia tinggal.

Apalagi bagi orang tua yang kesabarannya setipis tisu, lebih baik pikirkan kembali cita-cita menghabiskan masa tua di Kota Malang. Kemacetan, jalan berlubang dan etika pengguna jalan yang ugal-ugalan semua bikin istighfar dan ingat Tuhan. Belum lagi problem lingkungan, pembukaan lahan hijau untuk digunakan sebagai entitas bisnis lambat laun akan berdampak buruk. Jangan heran jika kini Malang jadi wilayah yang sering jadi langganan banjir.

Sebagai solusi saya menawarkan daerah lain untuk menggantikan Malang. Lokasinya ada di Pasuruan, daerah yang berbatasan langsung dengan Malang di sisi utara. Wilayah yang tingkat kepadatan pendudukan masih relatif aman.

Pasuruan mungkin tidak pernah masuk radar sebagai daerah pilihan untuk menua dengan tenang. Namun percayalah wilayah ini punya segalanya dan layak untuk dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan.

Pasuruan, kota impian dengan beragam kelengkapan

Satu yang tidak akan pernah digadaikan oleh orang tua ialah ketenangan. Tenang menjadi kunci kehidupan di masa pensiun agar selalu tentram. Nah, alasan inilah yang membuat Pasuruan cocok sebagai daerah untuk menghabiskan waktu masa tua. Wilayah yang memiliki sejarah panjang sejak zaman kerajaan ternyata memiliki banyak hal yang bisa jadi alasan untuk tetap tinggal.

Kondisi topografinya lengkap, mulai pegunungan hingga lautan daerah ini punya. Bahkan jika kalian senang dengan destinasi wisata sejarah, Pasuruan juga memiliki berbagai peninggalan di masa kerajaan.

Tidak hanya itu saja, biaya hidup yang jauh lebih murah membuat daerah ini selalu bikin betah. Jika dibandingkan dengan Malang daerah ini jauh lebih menawarkan ketenangan ketimbang keramaian. Tidak percaya? Silakan coba tinggal di sini.

Baca Juga:

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

Waktu seakan melambat di sini

Bisa jadi banyaknya pendatang di suatu daerah akan berdampak pada aktivitas yang serba cepat. Inilah yang saya rasakan ketika tinggal di Malang. Jangan harap orang akan bersabar antre saat lampu lalu lintas baru saja menyala hijau. Kesabaran yang setipis tisu membuat jempol lebih cepat memencet klakson ketimbang nalar berpikir jika kendaraan belum bergerak berarti di depannya masih menunggu antrean. Nah, hal itu tidak akan kalian temui di Pasuruan.

Sebab tanpa keramaian penduduk yang berlebih seperti di Malang membuat waktu di Pasuruan seakan melambat pelan. Aktivitas apa pun rasa-rasanya jauh lebih normal dan cocok untuk orang tua.

Nah, di sinilah seninya. Kalian bisa bangun nyaman tanpa terburu waktu macam di kota besar. Pun ketika di jalan raya, etika pengendaranya jauh lebih sopan daripada Malang dan Surabaya. Paling penting, lantaran tiap hari hidup santai, hidup terasa jauh dari tekanan. Bener apa betul?

Kultur masyarakat yang ramah bikin betah

Mari sepakati bersama jika berbicara lingkungan tempat tinggal, kenyamanan yang menjadi tolak ukur betah tidaknya pendatang adalah keramahan masyarakatnya. Jika kalian sepakat tentu tidak salah memilih Pasuruan dengan kultur masyarakatnya, utamanya di wilayah pedesaan.

Inilah yang saya temui saat tinggal di Desa Sukolelo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Lokasi desa yang berada di kaki gunung serta komunitas masyarakat yang saling mendukung membuat desa ini selalu jadi pilihan pertama setiap saya ke Pasuruan.

Jadi, jika kalian masih menganggap Malang tetap relevan untuk menjadi jujugan menghabiskan masa tua impian, kalian wajib ke Pasuruan. Hidup di Pasuruan bak oase di tengah gurun, ya tentu saja kalian bisa memilih menua dengan anggun. Ketimbang memaksakan di Malang yang sudah mulai ramai dengan perantauan, Pasuruan jauh lebih punya segalanya untuk menawarkan ketenangan hidup di masa tua.

Penulis: Ferika Sandra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Hal yang Bikin Perantau Nggak Nyaman Tinggal di Pasuruan, Kabupaten Industri yang Harusnya Nyaman untuk Pendatang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Desember 2025 oleh

Tags: jawa timurkabupaten pasuruanMalangPasuruanpensiun
Ferika Sandra

Ferika Sandra

Seorang pustakawan dari Kota Malang yang mencoba menulis untuk menertibkan pikiran. Gemar dengan isu-isu literasi dan kebudayaan.

ArtikelTerkait

4 Makanan Khas Malang yang Jarang Direkomendasikan Warga Lokal kepada Wisatawan

4 Makanan Khas Malang yang Jarang Direkomendasikan Warga Lokal kepada Wisatawan

1 Maret 2024
Cara Naik Bus DAMRI ke Pantai Malang Selatan, Plesir Nggak Pernah Semudah Ini Mojok,co

Cara Naik Bus DAMRI ke Pantai Malang Selatan, Plesir Nggak Pernah Semudah Ini

18 November 2023
6 Rekomendasi Street Food Surabaya yang Laris Diserbu Pembeli Terminal Mojok

6 Rekomendasi Street Food Surabaya yang Laris Diserbu Pembeli

19 Agustus 2022
Keripik Buah Malang : Oleh-Oleh Khas Kota Apel yang 95% Isinya Angin dan 5% Kepingan Buah Penghibur

Keripik Buah Malang: Oleh-oleh Khas Kota Apel yang 95% Isinya Angin dan 5% Kepingan Buah Penghibur

7 Oktober 2025
3 Hal yang Wajar di Kampus UM, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain di Malang Mojok.co alasan daftar UM

3 Hal yang Wajar di Kampus UM, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain di Malang

12 September 2025
Mustahil Hidup Tentram di Lingkungan Pecinta Sound Horeg Banyuwangi (Pexels)

Mereka yang Menemukan Cinta dan Keindahan dalam Gelegar Sound Horeg

27 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang Mojok.co

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

9 Desember 2025
Jalan Panggung, Sisi Lain Surabaya yang Tidak Pernah Saya Duga Mojok.co

Jalan Panggung, Sisi Lain Surabaya yang Tidak Pernah Saya Duga

9 Desember 2025
Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

9 Desember 2025
Saya Bangga Setengah Mati Lahir dan Besar di Kebumen (Unsplash)

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

10 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya
  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.