Beberapa waktu lalu, ada artikel yang bilang kalau Kebumen itu kota yang bikin wisatawan “pikir dua kali untuk kembali.” Katanya, di Kebumen nggak ada mall, hiburan terbatas, dan kalau hujan ya nasib, ngopi di alun-alun sambil nunggu cuaca reda.
Saya baca itu antara ngakak dan manggut-manggut. Soalnya, sebagian memang benar. Dulu, warga Kebumen kalau pengen nonton film, nongkrong di tempat ber-AC, atau sekadar ingin merasakan makanan kekinian yang viral, harus rela ke Purwokerto atau Jogja.
Dua jam perjalanan cuma buat lihat lampu-lampu terang kota. Tapi itu dulu. Sekarang, pelan-pelan, Kebumen mulai berubah.
Kebumen: Dari kota sepi ke kota yang mulai hidup lagi
Sejak 2022, Kebumen akhirnya punya mall sendiri, yaitu Trio Mall namanya. Nggak besar-besar amat, cuma tiga lantai, tapi bagi kami itu sudah cukup. Di dalamnya ada tenant yang bikin anak muda lokal senyum lega: CFC, Mixue, Chatime, Funworld, Kidzilla, Guardian, Miniso, sampai Platinum Cineplex, bioskop pertama di pusat kota.
Buat warga yang dulu cuma bisa nonton film di HP sambil rebahan, sekarang bisa duduk di kursi empuk sambil ngeluh, “Eh kok popcorn-nya mahal amat, ya?” Dan bukan cuma di Trio Mall aja.
Sekarang Kebumen juga sudah punya Sam’s Studio, bioskop lain yang buka di Gombong dan Kebumen kota. Anak muda nggak perlu lagi jauh-jauh ke Purwokerto buat nonton film baru.
Belum lagi tempat nongkrong yang makin banyak: dari Gacoan, Mie Kiro, sampai kedai-kedai kopi lokal yang tumbuh di pinggir jalan besar. Bukan cuma tempat ngopi, tapi tempat di mana anak muda ngobrol, ngerjain tugas, atau sekadar healing tipis-tipis sambil denger musik akustik.
Baca halaman selanjutnya: Berkembang ke arah yang lebih baik.




















