Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

6 Hal yang Biasa Dijumpai di Kampus Turki, tapi Nggak Ada di Kampus Indonesia

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
24 Oktober 2025
A A
6 Hal yang Biasa Dijumpai di Kampus Turki, tapi Nggak Ada di Kampus Indonesia

6 Hal yang Biasa Dijumpai di Kampus Turki, tapi Nggak Ada di Kampus Indonesia (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kampus yang ada di Turki dan Indonesia ternyata memiliki perbedaan yang cukup mencolok, lho.

Nggak terasa sudah tepat satu tahun saya tinggal dan berkuliah di Turki. Saya datang pada musim gugur tahun lalu untuk melanjutkan kuliah magister di negara yang punya Masjid Hagia Sophia ini.

Kalau boleh jujur, saya masih senantiasa beradaptasi dengan segala perbedaan di sini. Perbedaan budaya, bahasa, kuliner, dan tentu saja akademik membuat saya kaget dan kagum pada waktu yang sama. Apalagi tujuan saya datang ke sini untuk melanjutkan kuliah, kan. Tentu saja saya harus menangani semua distingsi tersebut. Tak lupa pula saya ceritakan perbedaan-perbedaan yang saya jumpai ke keluarga dan teman dekat.

Kini saya juga ingin bercerita kepada kalian yang membaca artikel ini mengenai hal-hal yang ada di kampus-kampus di Turki tapi nggak ada di Indonesia. Berdasarkan pengamatan saya, berikut ini beberapa di antaranya.

#1 UKT gratis dan bebas belajar apa saja di kampus

Di negara ini, combo yang “mematikan” adalah menjadi orang yang rajin belajar dan berkewarganegaraan Turki. Orang Turki nggak punya kewajiban bayar UKT tiap semester seperti kita di Indonesia. Soalnya kalau mereka kuliah di kampus negeri, mereka dibebaskan dari yang namanya bayar UKT.

UKT gratis ini berlaku di semua jenjang di perguruan tinggi. Mereka tetap bayar biaya hidup dan perintilan yang lain, seperti biaya buku, biaya hidup, dan transportasi. Tapi asrama di sini pun murah, fasilitasnya lengkap, dan dikelola langsung oleh pemerintah. Akan saya jelaskan lebih lanjut di nomor selanjutnya.

Mengingat UKT-nya gratis, banyak orang Turki yang melanjutkan pendidikan sampai jenjang dan di bidang yang mereka sukai. Misalnya, teman sekelas saya saat ini berprofesi sebagai perawat tapi pengin belajar sosiologi. Boleh banget seperti itu. Ada pula mahasiswa “senior” di kampus saya yang dari usianya sudah masuk usia pensiun. Tapi blio baru saja memulai kuliah S1 untuk yang ketiga kalinya.

#2 Pinjam buku dengan lama peminjaman 3 bulan

Inilah hal yang membuat saya terkejut baru-baru ini. Untuk mempersiapkan kelas dan presentasi, saya meminjam beberapa buku dari perpustakaan kampus. Betapa terkejutnya saya ketika petugasnya memberi tahu bahwa buku itu boleh dipinjam sampai bulan Desember. Artinya, saya boleh meminjam buku tersebut selama tiga bulan! Perpanjangannya pun bisa sampai tiga kali. Kalau ditotal bisa mencapai sembilan bulan, dong!

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Dulu saat saya masih kuliah S1, satu buku hanya bisa dipinjam selama seminggu dan diperpanjang sekali saja. Telat sedikit langsung kena marah petugasnya.

Selain itu, peminjaman dan perpanjangan buku pun sudah terdigitalisasi. Begitu pinjam, langsung muncul notifikasi melalui SMS mengenai informasi buku yang dipinjam, kapan buku harus dikembalikan, hingga alamat website untuk melakukan perpanjangan buku. Sebagai pencinta dan pembaca buku, saya bahagia banget.

#3 Penghormatan kepada presiden pertama ada di mana-mana

Berbeda dengan Indonesia yang selalu memasang foto presiden dan wakilnya di dinding sekaligus memperbaruinya setiap pergantian periode, di Turki nggak seperti itu. Nggak pernah ada foto Recep Tayyip Erdoğan, presiden yang saat ini sedang menjabat. Justru presiden pertama Turki, Gazi Mustafa Kemal Atatürk yang ada di mana-mana, khususnya di kampus

Kamu akan menjumpai foto, lukisan, patung, dan kutipan dari Atatürk di segala sudut di kampus Turki. Dari ruang kelas, ruang seminar, hingga ruangan dosen, kamu pasti akan selalu berjumpa dengan penghormatan akan blio.

#4 Kampus di Turki punya kantin bersubsidi yang menunya lengkap dan kadang gratis, Indonesia nggak ada

Setiap kampus di Turki memiliki kantin bersubsidi milik masing-masing yang kami sebut sebagai “yemekhane”. Di sini kami bisa makan siang sampai kenyang dengan harga super terjangkau, bahkan gratis di beberapa kampus. Di kampus saya sendiri baru-baru ini harga per porsi makanan naik menjadi 35TL atau sekitar Rp13.800 (berdasarkan kurs terbaru).

Makanan di kantin hanya menyediakan satu menu, tapi sudah lengkap mulai dari makanan utama, lauk, sup, air minum, dan pencuci mulut. Ada juga roti yang bebas kita ambil. Menu harian di yemekhane pun bisa kita lihat melalui website atau aplikasi kampus. Enaknya lagi saat bulan Ramadan, yemekhane di kampus saya memberikan iftar gratis.

#5 Kampus Turki memiliki asrama murah dan terpusat, beda sama Indonesia

Kalau mahasiswa di Indonesia mayoritas tinggal di kos, mahasiswa di Turki lebih banyak yang tinggal di asrama. Di sini ada dua tipe asrama, yaitu yang dikelola oleh swasta dan pemerintah. Nah, asrama yang dikelola oleh pemerintah ini biaya per bulannya sangat terjangkau dengan fasilitas super-lengkap.

Misalnya, asrama tempat tinggal saya sekarang termasuk asrama dengan tipe keenam alias terbaik. OT yang tinggal di sini membayar 1250TL atau Rp495 ribu per bulan. Fasilitas di sini sudah termasuk makan dua kali sehari, laundry, air, listrik, WiFi, ruang belajar, hingga transportasi dari asrama ke kampus. Bahkan ruangan pun fully furnished dengan tempat tidur, meja belajar, lemari, dan nakas.

Enaknya lagi, tinggal di asrama pemerintah membuat kita bisa mengikuti berbagai program dari pemerintah yang lumayan banget untuk menambah pengalaman dan networking. Menggiurkan, kan?

#6 Kehadiran yang ketat dan ujian yang sulit

Tapi di Turki ada juga nggak enaknya. Menjadi mahasiswa S1 di sini itu sulit, kalau menurut penuturan teman-teman saya.

Pertama, dosen itu sangat ketat soal presensi kehadiran mahasiswa. Kalau sudah 4 kali nggak hadir di kampus, mahasiswa tersebut akan langsung gagal di mata kuliah yang nggak dia hadiri. Nggak ada kompromi.

Selain itu, kampus-kampus di Turki juga masih exam-based untuk mahasiswa S1. Ujian menjadi penentu nilaimu di transkrip nanti. Mana ujian di Turki itu sebagian besar on-site. Berbeda dari saya ketika S1 dulu justru lebih banyak ujian take home dengan membuat paper dan makalah.

Jadi singkatnya, kehadiran menjadi kunci kamu bisa ikut ujian atau nggak. Dan ujian itu “masa penghakiman” yang menentukan berapa nilai dan IPK-mu di semester tersebut. Kalau kamu ambil program pakai full bahasa Turki, wow menyala, Bosqu!

Itulah beberapa perbedaan antara kampus di Turki dan Indonesia. Di antara keenam perbedaan tersebut, kira-kira mana yang membuatmu paling terkejut?

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Hal yang Harus Disiapkan sebelum Kuliah di Turki.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2025 oleh

Tags: beasiswa pemerintah turkiBeasiswa TurkiKampuskampus indonesiakampus turkikuliah di turkiturki
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Mahasiswa Semarang KKL ke Jogja Buat Apa? Banyak Tempat yang Lebih Baik dari Jogja

Mahasiswa Semarang KKL ke Jogja Buat Apa? Banyak Tempat yang Lebih Baik dari Jogja

15 Februari 2024
Meluruskan Salah Kaprah Terkait IAHN Gde Pudja Mataram, Satu-satunya Kampus Hindu Negeri yang Ada di Lombok

Meluruskan Salah Kaprah Terkait IAHN Gde Pudja Mataram, Satu-satunya Kampus Hindu Negeri yang Ada di Lombok

4 Agustus 2023
Divisi Acara Pantas Dinobatkan sebagai Kasta Tertinggi dalam Kepanitiaan organisasi kampus terminal mojok.co

Panduan untuk Mahasiswa Baru dalam Memilih Organisasi Mahasiswa

25 Agustus 2020
Kuliah di Kampus Unggulan Belum Tentu Sukses, tapi UKT Terasa Nggak Sia-sia karena Fasilitasnya Layak Mojok.co

Kuliah di Kampus Unggulan Belum Tentu Sukses, tapi UKT Terasa Nggak Sia-sia karena Fasilitasnya Layak

20 Juni 2025
Fakta Pahit Jurusan Arkeologi yang Memikat tapi Sepi Peminat

Fakta Pahit Jurusan Arkeologi yang Memikat tapi Sepi Peminat

9 Januari 2023
Menghadapi Dosen Killer: Bekal Menghadapi Bos dan Pekerjaan di Masa Depan

Menghadapi Dosen Killer: Bekal Menghadapi Bos dan Pekerjaan di Masa Depan

12 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.