Motor itu, bagi sebagian orang, cuma soal mesin, cc, konsumsi bensin, dan desain. Tapi bagi pasangan muda yang modal cintanya lebih besar, motor itu adalah ruang tamu berjalan. Tempat ngobrol, tempat bercanda, bahkan kadang tempat bertengkar sebelum akhirnya baikan lagi. Nah, pertanyaannya, apakah Yamaha X-Ride—yang sering dicap motor offroad—bisa jadi kendaraan resmi untuk yang-yangan?
Mari kita bedah, bukan dari kacamata brosur atau katalog dealer, tapi dari perspektif kemesraan. Karena sejatinya, banyak orang membeli motor bukan hanya untuk transportasi, tapi juga untuk kebutuhan “jemput pacar”.
Jok dan bodi: boncengan tanpa drama “geser dikit, sayang”
Pertama yang dicek tentu joknya. Yamaha X-Ride ini punya jok yang lumayan lega untuk ukuran matic adventure 125cc. Bukan selebar jok NMAX yang bisa bikin penumpang serasa duduk di sofa, tapi cukup buat dua orang dengan jarak aman—jadi nggak perlu drama “geser dikit, sayang, aku nggak bisa napas.”
Bodi motor ini juga terasa kokoh. Cocok kalau boncengan lewat jalanan rusak atau polisi tidur yang lebih tinggi daripada standar nasional. Bayangin kalau pakai motor matic tipis, setiap lewat jalan jelek pasti penumpang di belakang goyang kayak jelly. Dengan X-Ride, setidaknya pacar bisa tetap duduk manis tanpa perlu memeluk erat-erat hanya karena shock keras—biar pelukan muncul natural, bukan karena getaran jalan. Asoy…
Shockbreaker: bikin hubungan adem, bukan jedug-jedug
Kalau ada hal yang sering bikin pacaran naik motor jadi nggak romantis, jawabannya shockbreaker yang keras. Baru lewat jalan paving aja udah berasa kayak naik delman. Untungnya, Yamaha X-Ride ini shocknya empuk dan travel-nya cukup panjang.
Jadi kalau lewat jalan berlubang, pacar nggak langsung teriak “aduh, pantatku sakit Mas!”, yang berpotensi jadi awal pertengkaran. Shockbreaker X-Ride bikin perjalanan tetap smooth, dan hubungan adem ayem. Bisa dibilang, suspensi motor ini ikut menjaga kestabilan rumah tangga masa depan.
Handling Yamaha X-Ride: penyelamat hubungan dari drama telat jemput
Pacaran itu ada satu hukum mutlak, intinya jangan bikin pacar nunggu. Nah, masalahnya, jalanan kota sering kali penuh macet. Di sinilah Yamaha X-Ride menunjukkan kegunaannya.
Dengan handling lincah, bodi ramping, dan setang tinggi, motor ini gampang banget selap-selip. Cocok buat nembus kemacetan demi sampai tepat waktu. Karena kita semua tahu, 5 menit telat jemput pacar bisa dianggap dosa besar dan bakal diungkit sampai akhir zaman. Di sinilah, X-Ride bisa jadi penolong hubungan dari drama kecil yang sering berujung panjang.
Mesin injeksi bertenaga Yamaha X-Ride bikin naik bukit bukan lagi tes kesetiaan
Kalau motor buat yang-yangan cuma kuat di jalanan datar, itu artinya kencanmu terbatas. Bayangin mau naik ke tempat romantis di dataran tinggi—kayak Bukit Bintang Jogja atau Puncak Bogor—tapi motor ngos-ngosan, pacar pun jadi illfeel.
Untungnya, mesin Yamaha X-Ride yang 125cc dengan injeksi ini bertenaga, cukuplah untuk nanjak tanpa bikin penumpang harus turun dorong. Jadi kamu bisa tetap tampil gagah di depan doi, tanpa drama “Sayang, turun dulu, dorong bentar ya.” Romantisme nggak hancur gara-gara tanjakan.
Pun, Lampu hazard biasanya dipakai buat tanda darurat. Tapi dalam dunia pacaran, fungsinya bisa jadi nyeleneh. Misalnya, kalau nyalain hazard pas berhenti di pinggir jalan, bisa jadi kode ke pacar: “Aku sayang kamu, tapi perutku lapar, ayo mampir angkringan.” Garing ya? Wkwkw
Selain itu, hazard juga bisa berguna saat touring tipis-tipis berdua ke luar kota. Minimal bikin keliatan lebih pede, seolah-olah lagi riding bareng komunitas besar—padahal Cuma berdua.
Harga terjangkau untuk anak muda, cukup gengsi untuk jalan bareng
Harga Yamaha X-Ride yang masih ada di pasaran saat ini cukup ramah buat kantong anak muda. Nggak sampai bikin dompet bolong, tapi juga nggak terlalu murah sampai dianggap motor murahan. Buat mahasiswa atau pekerja baru yang pengin motor tangguh tapi tetap bisa dipakai ngapel, X-Ride ini pilihan realistis.
Kalau pacar nanya harga, jawab aja dengan tenang. Karena dibanding Scoopy yang sering dijadikan “motor aesthetic” untuk pacaran, X-Ride punya value lebih: nggak pasaran, lebih berkarakter, dan jelas lebih tahan banting.
Jadi, apakah Yamaha X-Ride cocok buat pacaran? Jawabannya: iya, kalau kamu tipe pasangan yang lebih suka petualangan ketimbang gaya-gayaan.
Pacaran naik Scoopy itu manis, cocok buat foto OOTD. Pacaran naik NMAX itu gagah, cocok buat posting story dengan caption “my ride, my pride.” Tapi pacaran naik X-Ride jelas beda, sebab romantisnya bukan di estetik, tapi di petualangan. Jalan jelek dilibas, tanjakan dilewati, macet diterobos.
Romansa pacaran di atas X-Ride itu kayak hubungan yang penuh lika-liku, kadang mulus, kadang goyang, tapi selalu ada cerita. Dan cerita itulah yang bikin hubungan lebih berwarna.
Penutup: motor underrated, hubungan overrated
Yamaha X-Ride memang bukan motor mainstream buat pacaran. Jarang ada pasangan nongkrong di kafe pake X-Ride diparkir depan, lalu dijadikan properti foto. Tapi justru di situlah letak keistimewaannya. Motor ini underrated, tapi fungsinya luar biasa. Cocok untuk pasangan yang pengin beda jalur, bukan sekadar ikut tren.
Singkatnya, kalau hubunganmu bisa awet naik Yamaha X-Ride, kemungkinan besar bisa awet juga sampai pelaminan. Karena cinta sejati bukan diuji di resto mewah atau mobil keren, tapi di jalanan berlubang dengan suspensi empuk dan mesin yang tetap bertenaga.
Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Pengalaman Ikut Kursus Mengemudi Mobil, Antara Perlu dan Nggak Perlu-Perlu Amat
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















