Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sampang dan Bangkalan Adalah Saudara Kembar, Sama-sama Paling Depan Ngurusin Agama tapi Rakyatnya Sendiri Diabaikan!

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
17 Agustus 2025
A A
Bangkalan Madura Bikin Resah, Pilkades Mengancam Nyawa (Unsplash) sampang

Bangkalan Madura Bikin Resah, Pilkades Mengancam Nyawa (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya ikut greget membaca tulisan Mas Muhaimin yang terbit di Terminal Mojok minggu lalu. Ia mengeluhkan kinerja bupati Sampang yang sok-sok-an ngurusin salat berjama’ah, padahal rakyatnya sendiri masih banyak masalah. Saya sangat paham apa yang dirasakan oleh warga Sampang dari kinerja bupatinya ini. Sebab, demikian pulalah yang juga dirasakan oleh warga Bangkalan.

Makanya, saya ikut greget.

Ya, Bangkalan dan Sampang bukan saja kabupaten yang tetanggaan, sepertinya dua kabupaten ini adalah saudara kembar. Terutama, jika berkaitan dengan kinerja pejabatnya.

Bulan lalu, sekitar 2 minggu sebelum bupati Sampang mengeluarkan imbauan salat berjam’ah, Bupati Bangkalan juga membuat surat edaran yang tidak jauh berbeda, sama-sama ngurusin agama. Yakni, setiap kegiatan resmi pemkab, seperti rapat, wajib diawali dengan membaca basmalah dan sholawat. Haduh!

Nah, seperti Mas Muhaimin, kali ini saya merasa berkewajiban untuk menceramahi bupati Bangkalan bahwa apa yang ia lakukan adalah hal remeh-temeh, receh, dan aneh.

Sholawat emang nambah pahala, tapi korupsi juga dosa, wahai para pemimpin di Bangkalan!

Saya tidak menampik bahwa membaca sholawat memang mendapat pahala. Bahkan, membaca shalawat sembari nyuri uang rakyat pun pahalanya juga akan tetap dicatat. Tapi, apakah dosa nyurinya akan berkurang? Tentu saja tidak, Tretan. Malahan dosanya akan berlipat-lipat. Sebab, uang hasil nyuri tadi tentu akan jadi daging di tubuh bapak/ibu yang terhormat.

Nah, maka dari itulah, alangkah lebih baik bapak/ibu fokus saja menciptakan pemerintahan yang berintegritas, bebas dari korupsi dan suap-menyuap.

Saya menjelaskan hal ini karena melihat perjalanan pemerintahan Bangkalan yang kerap membuat emosi. Tiap periode, seperti tidak lepas dari yang namanya korupsi. Terbaru, kemarin sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi di salah satu BUMD di Bangkalan. Pemerintahan terakhir di kabupaten ini juga kemarin berakhir tidak baik. Bupati beserta 6 rekannya berakhir sebagai tersangka kasus suap lelang jabatan. Gimana, nggak malu pemerintah gembar-gembor wajib baca sholawat, tapi pejabatnya tukang suap?

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Lagian, kenapa sih diwajibkan, kaya orang Bangkalan nggak suka baca shalawat aja!

Agama jadi topeng pejabat yang nggak bisa kerja

Asal kalian tahu, agama memang jadi salah satu alat paling ampuh untuk memanipulasi masyarakat. Misalnya saat kampanye, pasti persoalan tentang agama menjadi ide nomor wahid untuk mendapatkan empati rakyat. Seakan-akan para politisi ini sangat menjunjung tinggi agamanya. Padahal, ya tidak sama sekali.

Nah, setelah mendapatkan jabatan, gaya ini tidak hilang. Karena sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan, akhirnya para pejabat memilih untuk ngurusin agama agar mendapat apresiasi dan kepercayaan rakyatnya. Maksudnya, biar keliatan kerja. Misalnya, salat jama’ah dibuatkan aturan, baca sholawat diwajibkan, rutin ikut dan dukung pengajian, pokoknya terdengar sangat mendekatkan diri pada Tuhan. Ya seperti para pejabat di Bangakalan dan Sampang ini.

Padahal, alasan mereka ngurusin agama ya karena tidak tahu saja apa yang harus mereka urus. Makanya, mereka muncul sebagai pejabat si paling religius. Haduh! Parah parah.

Kalau mereka bisa berpikir dengan sehat, alih-alih ngurusin ibadah, harusnya mereka lebih peka pada permasalahan rakyatnya. Misalnya untuk kabupaten Bangkalan, carilah solusi dari harapan lama sekolah yang tetap rendah, lowongan kerja yang susah, masalah keamanan yang bikin resah, dan lain sebagainya. Banyak!

Sebagai penutup, sekali lagi saya tidak mengatakan bahwa ibadah itu tidak penting, tapi seperti kata Mas Muhaimin, “sudah ada kiai yang ngurusin ibadah masyarakat”

Ini para bupati mau mengambil alih posisi dan tugas kiai kah?

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sebagai Warga Bangkalan, Saya Iri pada Kabupaten Sampang yang Diam-diam Mulai Berbenah. Bangkalan Lewat!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Agustus 2025 oleh

Tags: Bangkalankinerja pejabatkorupsi di maduramadurasampang
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

17 Agustus 2024
Stiker Parkir Madura: Stiker Resmi, tapi Kalah Sakti Melawan Tukang Parkir Liar stiker parkir bangkalan madura

Stiker Parkir Bangkalan Madura, Cara Pemerintah Melakukan Pungli Pada Rakyat Sendiri

15 Desember 2024
67 kosakata bahasa madura

Duka di Balik Gemerlap Toko Kelontong Madura

5 Februari 2023
Gagal Kuliah di Surabaya- Ibu dan Kiai Kompak Tidak Merestui (Unsplash)

Saya Gagal Kuliah di Surabaya meski Persyaratan Sudah 95%. Saya Terhalang Perubahan Restu Ibu karena Kiai Sekolah Tidak Setuju

20 Maret 2024
Pengalaman Pertama Berkunjung ke Bangkalan Madura: Beneran Mengecewakan dan Bikin Saya Kapok

Pengalaman Pertama Berkunjung ke Bangkalan Madura: Beneran Mengecewakan dan Bikin Saya Kapok

14 Januari 2024
Aturan Tidak Tertulis Naik Bus Mini Madura, Saya Tulis Supaya Perjalanan Kalian Lebih Aman dan Nyaman Mojok.co

Aturan Tidak Tertulis Naik Bus Mini Madura, Saya Tulis Supaya Perjalanan Kalian Lebih Aman dan Nyaman

2 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.