Boyolali, sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang punya kosakata unik. Bahkan, orang yang berasal dari daerah yang sama-sama menggunakan bahasa Jawa belum tentu memahaminya. Orang asli Boyolali pun terkadang kesulitan untuk menjelaskan kosakata itu dalam bahasa Indonesia. Lengkap sudah kebingungan menjelaskan kosakata ini apabila ada pendatang baru yang bertanya.
Di bawah ini, beberapa kosakata Boyolali yang bikin bingung pendatang dan warga lokal sulit menjelaskannya:
#1 Horok
Orang Boyolali pasti udah nggak asing dengan kata ini. Horok sering diucapkan untuk menunjukkan kekagetan. Misalnya begini “Horok, kok esuk-esuk wis tekan kene.” Artinya kok pagi-pagi sudah sampai di sini. Horok sendiri sulit diartikan.
#2 Jan
Jan ini sering muncul dalam percakapan Boyolalinan yang biasanya digunakan di awal omongan. Contohnya begini, “Jan, hawane adem tenan,” artinya cuacanya dingin banget. Sampai sekarang saya juga nggak paham arti sesungguhnya dari kata jan. Kata jan ini juga sering diartikan banget atau sungguh-sungguh.
#3 Lha dalah
Kosakata Boyolali llha dalah yang biasanya digunakan ketiga kaget atau terkejut dengan sesuatu. “Lha dalah, kok dalane saiki wis diaspal,” begitu contoh kalimatnya yang artinya ya ampun ternyata sekarang jalannya sudah diaspal. Lha dalah sering digunakan dalam obrolan sehari-hari orang Boyolali, yang sering diungkapkan dengan mimik muka terkejutnya.
#4 Yungalah
Keempat ada istilah yungalah yang digunakan untuk menunjukkan kekacauan. “Yungalah kok malah udan terus,” yang bermakna aduh dari tadi hujan terus. Memang yungalah ini sulit diartikan secara spesifik. Namun biasanya memang sering digunakan untuk menunjukkan kekacauan atau kekecewaan.
#5 Kojor
Kosakata ini biasa digunakan untuk menunjukkan kepayahan atau payah. “Kojor tenan banyune malah mati,” yang artinya payah, airnya mati. Kojor bisa digunakan di awal kalimat atau di akhir kalimat. Orang Boyolali juga biasanya menggunakan kata kojor untuk menunjukkan keluhan.
#6 Tek
Selanjutnya ada partikel yang sering digunakan dalam obrolan warga Boyolali, yaitu partikel tek. Partikel tek entah apa arti spesifik dan jelas. Namun, yang pasti, partikel ini sering digunakan orang Boyolali.
Sepertinya kata ini digunakan dalam obrolan dan diartikan tidak akan mengubah makna obrolannya. Misalnya, “tek kursine gedemen,” dari contoh kalimat tersebut artinya kok kursinya besar sekali. Partikel tek mungkin jadi partikel yang nggak bisa diganggu gugat dalam obrolan Boyolalinan karena kata ini terlalu sering digunakan.
#7 Yae
Bukan hanya partikel tek, ada juga partikel yae. Kata ini digunakan untuk menunjukkan kemungkinan. “Wayange lekas jam 7 yae,” artinya wayangnya mulai jam 7 mungkin. Partikel ini sering digunakan untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi.
#8 Nine
Istilah unik yang terakhir adalah nine. Nine di sini bukan sembilan ya, di sini artinya adalah katanya. Mirip dengan istilah jarene dalam bahasa Jawa. “Nine mangkat jam 12 kok saiki wes tekan,” artinya katanya berangkat jam 12 kok sekarang sudah sampai. Kata ini memang unik tapi maknanya bisa dimaknai dengan pasti.
Inilah 8 istilah bahasa Boyolali yang unik dan maknanya sulit diartikan. Aslinya sih masih banyak lagi istilah Boyolalinan yang unik. Tapi untuk sekarang saya jelaskan 8 kosakata itu dahulu ya, kalau kebanyakan takut para pembaca bingung.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 10 Kosakata Bahasa Sunda yang Sering Disalahpahami Orang Jawa.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















