Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Jadi Alumni UM Itu Enak: Kebanggaannya Tanpa Beban, Biasa Saja, dan Sak Madyane  

Iqbal AR oleh Iqbal AR
12 Juni 2025
A A
4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi alumni UM

4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi (Universitas Negeri Malang via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Jadi alumni UM Malang itu enak. Nggak ada beban, bisa biasa saja, dan tak perlu mencari validasi yang tak penting. Enteng, selow, yoman.

Membaca beberapa tulisan di Terminal Mojok mengenai gimana rasanya menjadi alumni beberapa kampus di Indonesia, ada perasaan yang menggelitik dalam diri saya. Saya melihat bagaimana perasaan (dan juga keresahan) mereka pribadi tidak hanya sebagai alumni sebuah kampus, melainkan gimana perasaan mereka mendapat cap dari orang-orang sebagai alumni dari kampus-kampus, terutama kampus yang ternama.

Ada Mas Rizky Prasetya, alumni UNY, yang bilang bahwa menjadi alumni UNY itu nggak ada beban, dan nggak ada yang bisa dibanggakan. Ada juga Mas Abdur Rohman, alumni Unesa, yang bilang bahwa alumni Unesa itu cuma pura-pura bangga karena disangka dari kampus ternama. Lalu ada juga Mas Afif Notodewo, yang bilang bahwa menjadi alumni UI itu bebannya ada dan nyata.

Membaca semua tulisan tersebut, sebagai alumni Universitas Negeri Malang (UM), saya jadi mikir dan bertanya, gimana rasanya menjadi alumni UM? Atau lebih tepatnya, gimana perasaan saya—sebagai alumni UM—menjadi alumni UM? Apakah saya bangga menjadi alumni UM, atau malah biasa saja.

UM memang kalah pamor dan kalah glamor dari UB, tapi justru itu enaknya jadi alumni UM

Jika bicara kampus di Malang, pikiran orang-orang pasti akan langsung merujuk ke Universitas Brawijaya (UB). Seakan-akan semua orang yang kuliah di Malang kuliahnya di UB (ya meskipun UB memang jadi favorit di Malang). Cukup bisa dimaklumi, sebab UB ini adalah kampus terbaik di Malang. UB juga merupakan kampus paling tenar di Malang.

Di antara banyak kampus di Malang, pamor UB benar-benar meroket sendiri. Ibaratnya, wajah kampus di Malang ya UB. Sementara itu, UM memang nggak seterkenal UB. Pamor UM masih kalah dengan UB. Dan nggak hanya pamor, UM juga kalah glamor dari UB. Kalau diamati, UB lebih terkenal akan keglamorannya ketimbang UM, baik dari segi kampusnya maupun mahasiswanya.

Namun, buat saya kekalahan pamor dan glamor ini justru membuat UM dan alumninya jadi seakan nggak ada beban. Alumni UM nggak punya beban menjadi alumni kampus terbaik di Malang. Alumni UM nggak dibebani dengan kebesaran nama, kebesaran pamor kampusnya. UM dan alumninya seakan sudah cukup dan puas dengan posisi dan pamor UM saat ini.

Inilah enaknya menjadi alumni UM, semacam menjadi underdogs. Kita memang kalah telak soal pamor dan glamor dari UB. Tapi ada masanya, ada kalanya, UM bisa mengungguli UB di beberapa aspek. Nggak banyak, tapi cukup. Seperti underdogs, kemenangan-kemenangan atau keunggulan-keunggulan kecil ini kadang yang memuaskan, juga membanggakan. Dan seperti underdogs pula, kalah pamor dan glamor jelas nggak jadi masalah.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

Kebanggaan yang tanpa beban, kebanggaan yang sak madyane

Sebagai alumni kampus semacam UM, kita—setidaknya saya—nggak bisa berperilaku selayaknya sebagian alumni kampus-kampus ternama seperti UB, UGM, atau UI. Saya nggak bisa overproud dengan nama besar kampus kita. Ngapain dan buat apa juga, toh, saya juga sudah cukup dengan posisi UM dan posisi saya sebagai alumninya. Saya juga nggak bakal pakai status alumni UM untuk pamer. Selain norak, nggak banyak yang bisa dibanggakan juga, jadi ngapain?

Makanya, ketika ada pertanyaan apakah kita—atau saya—bisa bangga sebagai alumni UM, saya hanya menjawab tentu saja bisa. Kebanggaan saya sebagai alumni UM adalah kebanggaan yang tanpa beban, tidak dibebani dengan pamor dan glamor yang tersemat. Kebanggaan saya sebagai alumni UM adalah kebanggaan yang sak madyane, secukupnya, sepantasnya, sesuai dengan posisi UM yang memang madya, bukan yang terbaik, tapi juga sangat jauh dari yang terburuk.

Jadi alumni UM itu enak, kok. Jadi alumni dari kampus yang bukan kampus terbaik, kampus dengan nama besar yang mentereng itu enak. Bebannya nggak berat, dan nggak banyak. Alumni UM itu nggak punya beban moral untuk jadi orang besar, atau jadi tokoh. Kalaupun ada “beban”, paling ya soal anak UM yang selalu dikira jadi guru kalau lulus, meskipun bukan kuliah di jurusan pendidikan. Nggak apa-apa, itu “beban” yang sepele banget, kok.

Intinya, berbanggalah kalian alumni UM. Berbanggalah kalian dengan kebanggaan yang tanpa beban, kebanggaan yang sak madyane, seperti saya. Makanya, kalau kalian pengin kuliah di Malang tapi bingung mau kuliah di mana, mending kuliah di UM aja. Kampusnya enak, kuliahnya juga gampang (walau UKT-nya makin mahal). 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA UM Malang Adalah Kampus Paling Ramah Perantau di Malang: Asrama Memadai, Kos Murah, Lokasi Strategis!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Juni 2025 oleh

Tags: Alumni UMMalangUM Malang
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Kabupaten Pasuruan, Kabupaten yang Sibuk, Serba Ada, dan Cukup Humble, tapi Amat Monoton

Kabupaten Pasuruan, Kabupaten yang Sibuk, Serba Ada, dan Cukup Humble, tapi Amat Monoton

30 Mei 2025
Makanan Malang Banyak Kurangnya di Lidah Orang Depok dan Bandung

Makanan Malang Banyak Kurangnya di Lidah Orang Depok dan Bandung

10 Januari 2024
tempat wisata malang raya

5 Tempat Wisata Tersembunyi di Malang Raya

18 Desember 2021
Kota Batu Dibuat Malu Berkat Julianto Eka Putra, Pelaku Kekerasan Seksual (Unsplash.com)

Kota Batu Dibuat Malu Berkat Julianto Eka Putra, Pelaku Kekerasan Seksual di Lingkungan Sekolah

12 Juli 2022
Malioboro Ekspres: Kereta Api Primadona Sobat Malang-Jogja yang Mati Suri

Malioboro Ekspres: Kereta Api Primadona Sobat Malang-Jogja yang Mati Suri

31 Mei 2023
Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang (Shutterstock)

3 Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang

1 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.