Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bandung (Katanya) Kota Wisata, tapi Wisatawan Mau Parkir Saja Susah

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
6 Juni 2025
A A
Bandung (Katanya) Kota Wisata, tapi Wisatawan Mau Parkir Saja Susah

Bandung (Katanya) Kota Wisata, tapi Wisatawan Mau Parkir Saja Susah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu saya misuh-misuh ketika mengendarai sepeda motor melewati Jalan Riau di sore jelang malam hari. Alasan saya misuh tak lain dan tak bukan karena sepanjang ruas jalan ini macet. Meskipun macet adalah makanan sehari-hari masyarakat Kota Bandung, tetap saja saya berhak untuk misuh-misuh, kan?

Ada banyak faktor yang menyebabkan kemacetan tersebut. Pertama, karena jumlah kendaraan yang saban hari makin bertambah. Kedua, karena Kota Bandung nggak punya sistem transportasi publik yang proper. Ketiga, karena Kota Bandung krisis lahan parkir. Faktor pertama dan faktor kedua sudah banyak yang bahas, jadi pada tulisan kali ini, saya akan membahas faktor ketiga.

Bandung kota wisata yang krisis lahan parkir

Sejumlah titik di Kota Bandung seperti kawasan Jalan Riau, Jalan Braga, Jalan Asia Afrika, hingga Jalan Dago selalu jadi destinasi masyarakat untuk berbelanja atau menikmati kuliner yang ada di sana. Sayangnya, tempat-tempat tersebut nggak punya area parkir yang memadai sehingga para pengunjung terpaksa parkir di bahu jalan atau bahkan trotoar. Padahal sepanjang jalan tersebut sudah ada rambu dilarang parkir.

Sebagai bagian dari masyarakat Kota Bandung, saya nggak bisa menyalahkan warga atau wisatawan luar yang parkir di bahu jalan atau bahkan trotoar. Pasalnya lahan parkirnya nggak ada. Hotel, restoran, coffee shop, factory outlet, sekolah, rumah sakit, dan gedung pemerintahan di kawasan-kawasan yang saya sebutkan, atau bahkan Kota Bandung secara general, lahan parkirnya sedikit sekali. Anggap saja parkiran mereka cuma bisa menampung 10 mobil dan 30 sepeda motor, tapi yang berkunjung lebih dari itu. Jadinya yang membeludak.

Saya suka kepikiran saat melihat hotel, restoran coffee shop, factory outlet, dll., di Kota Bandung. “Mereka mikir nggak sih nyediain lahan parkir buat para pengunjungnya?” atau, “Ini pengawasan dari pemkot gimana, sih? Izinin tempat tersebut berdiri, tapi kenapa nggak dipikirin aturan buat sedia lahan parkir yang memadai biar nggak bikin jalan macet?”.

Masalahnya, Kota Bandung ini kan katanya kota wisata. Dari dulu Pemkot dan para pengusaha mempromosikan kota ini sebagai kota wisata. Tapi kalau nggak siap dengan lahan parkir yang memadai itu kayak mengundang tamu ke rumah, tapi nggak menyediakan kursi buat duduk. Gimana, sih?

Perencanaan kota yang gagal

Krisisis lahan parkir bukan perkara macet doang. Hal tersebut menghilangkan hak pejalan kaki untuk jalan di trotoar karena trotoarnya banyak yang dijadikan lahan parkir buat mobil atau sepeda motor. Makanya nggak usah heran kalau akhirnya banyak titik parkir liar yang membuat Bandung kehilangan sumber mata pencaharian. Parkir liar kan nggak masuk ke dalam pendapatan Bandung. Ya, kan?

Sebenarnya ada solusi gampang yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah lahan parkir yang krisis ini. Yaitu copas negara maju kayak Jepang dengan membuat gedung parkir di sejumlah titik.

Baca Juga:

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Nah, dulu pernah ada pemimpin yang punya konsep bikin gedung parkir terpanjang di Bandung untuk mengurangi kemacetan akibat kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Katanya bakal terkoneksi dengan Bandung Skywalk. Nggak usah saya sebutkan namanya, kalian tahu siapa yang saya maksud, kan?

Saya pun nggak bisa menyalahkan wisatawan luar Bandung yang membawa kendaraan pribadi. Lha, pemerintah juga nggak menyediakan transportasi publik yang proper, kok.

Saya pikir krisis lahan parkir ini adalah ujung es dari sistem perencanaan kota yang ambaradul. Saya pribadi sudah nggak berharap banyak. Dulu waktu pemimpinnya punya background arsitek, saya sempat berharap beliau bakal kasih solusi yang baik soal ini. Tapi memang benar kata Sayyidina Ali, “Berharap pada manusia yang ada adalah rasa pahit.”

Jadi, solusi gimana? Ya pemkot yang mikir lah. Mereka kan digaji dari pajak kita buat memikirkan solusi dari masalah yang muncul. Masa iya saya juga yang harus mikirin krisis parkiran Kota Bandung? Mungkin para wakil rakyat yang di DPRD Kota Bandung atau DPRD Jawa Barat bisa membantu mendorong para eksekutif mencari solusi?

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jogja Memang Istimewa, tapi Mohon Maaf Bandung Lebih Nyaman untuk Ditinggali.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Juni 2025 oleh

Tags: Bandungkota bandunglahan parkirParkir
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

15 Tempat Wisata Gratis di Bandung yang Wajib Dikunjungi terminal mojok

15 Tempat Wisata Gratis di Bandung yang Wajib Dikunjungi

14 Desember 2021
Buahbatu Bandung, Kecamatan Paling Membingungkan karena Namanya Banyak Dicatut di Daerah Lain Mojok.co

Buahbatu Bandung, Kecamatan Paling Membingungkan karena Namanya Banyak Dicatut di Daerah Lain

25 Juni 2024
Flyover Kiaracondong, Jembatan Layang Paling Jahanam di Kota Bandung. Hati-hati kalau Lewat Sini! Mojok.co

Flyover Kiaracondong, Jembatan Layang Paling Jahanam di Kota Bandung. Hati-hati kalau Lewat Sini!

4 Juli 2024
Rekomendasi Film Berlatar Kota Bandung, Ternyata Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja terminal mojok

Kota Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja, Berikut Rekomendasi Film Berlatar Bandung yang Wajib Ditonton

4 Juni 2021
4 Masalah yang Harus Segera Diatasi di Pasar Minggu Punclut Bandung

4 Masalah yang Harus Segera Diatasi di Pasar Minggu Punclut Bandung

5 November 2024
Bus Maya Gapura Intan Lebih, Pilihan Terbaik untuk Bepergian dari Sukabumi ke Bandung Mojok.co

Bus Maya Gapura Intan, Pilihan Terbaik untuk Bepergian dari Sukabumi ke Bandung

4 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.