Beberapa waktu lalu, saya membaca tulisan mengenai cara mudah mengenali siomay kaki lima yang nggak zonk. Tulisan itu membahas ciri-ciri siomay enak dari hal-hal kecil yang sering luput dari perhatian. Misalnya panci kukusan biru loreng hingga bonus jeruk limau yang kadang dianggap remeh. Sebagai pencinta siomay garis keras, saya manggut-manggut sepanjang membaca artikel tersebut. Rasanya akurat sekali, apalagi buat yang sering “gambling” beli siomay di pinggir jalan.
Akan tetapi kalau mau jujur, ada satu celah yang belum dibahas dalam artikel tersebut. Semua ciri baru kelihatan ketika kita sudah dekat dengan penjualnya bahkan kadang sudah membeli siomaynya. Padahal kadang dari tampilan luar saja seperti gerobak, kita sudah bisa menebak peluang siomay itu enak atau zonk.
Makanya dalam tulisan ini saya mau berbagi beberapa ciri siomay enak yang bisa dilihat hanya dari tampilan luar alias gerobak penjual. Biar acara jajan kalian nggak berakhir menyesap bumbu kacang sambil menangis dalam hati.
#1 Gerobak cokelat, tanda siomay sejati
Kalau dari jauh kalian sudah melihat gerobak siomay berwarna cokelat, entah itu cokelat kayu, cokelat kusam, atau cokelat akibat dimakan usia, besar kemungkinan kalian sedang berhadapan dengan siomay enak. Gerobak cokelat ini biasanya bukan hasil makeover. Warnanya sering kali lahir dari kayu lapuk yang sudah bertahun-tahun setia menemani si abang jualan. Kalau gerobaknya saja setia dan tahan banting, biasanya resep siomaynya juga sama: sudah teruji waktu dan rasa.
Beda cerita kalau gerobaknya ngejreng berlebihan, misal catnya kuning neon atau pink fanta. Memang sih penampilan mencolok bisa menarik perhatian orang lewat, tapi dalam dunia jajanan kaki lima, gerobak terlalu kinclong justru patut dicurigai. Kadang bukan rasa jajanannya yang enak, tapi sekadar teknik marketing biar fotogenik di Instagram. Sementara gerobak cokelat polos biasanya lebih jujur, nggak menjual ilusi melainkan menjual rasa.
Tentu saja ini bukan hukum mutlak. Ada juga penjual siomay dengan gerobak baru yang rasanya tetap jos. Tapi secara statistik rasa-rasaan di lidah saya, gerobak cokelat tetap lebih enak, seringnya nggak zonk.
#2 Tulisan lusuh dan pudar di gerobak, resep lama yang terjaga
Selain gerobak, satu lagi yang tak boleh dilewatkan adalah tulisan di gerobak siomay. Penjual yang sudah lama berjualan biasanya punya tulisan yang… mari kita sebut penuh perjuangan.
Maksudnya gini, warna tulisan pada gerobaknya mungkin sudah pudar, huruf-hurufnya mulai copot satu per satu, atau bahkan sekadar tulisan tangan pakai spidol di atas tripleks. Tapi jangan salah, tulisan yang terkesan lusuh itu sering kali menyimpan resep siomay yang konsisten dan bertahan selama bertahun-tahun.
Tentu saja nggak semua tulisan yang kinclong dan baru di gerobak menandakan siomay yang rasanya zonk. Tapi kalau kalian menemukan gerobak dengan tulisan tua dan pudar, itu sering jadi sinyal hijau. Kalian bakal selamat dari kekecewaan dan tentu saja kelaparan.
#3 Ada “Hokkie”-nya
Pernah melihat gerobak siomay dengan tulisan “Hokkie” besar-besar di badan gerobaknya? Kadang di kaca atau diselipkan di badan gerobak. Sekilas mungkin terlihat biasa saja, tapi bagi pemburu siomay kaki lima sejati, kehadiran kata ini adalah tanda penting.
Hokkie berasal dari bahasa Hokkien yang berarti keberuntungan. Dalam dunia siomay, kehadiran kata ini sering dianggap sebagai doa supaya dagangan laris dan pembeli ikut kecipratan hoki rasa. Bagi para penjual, “Hokkie” bukan sekadar nama tapi harapan agar rezeki mengalir lancar.
Gerobak siomay dengan tulisan “Hokkie” biasanya dimiliki oleh penjual yang sudah lama berjualan, yang percaya bahwa dagang bukan cuma soal jual beli, tapi juga soal peruntungan dan berkah. Mereka paham, siomay enak bukan hanya soal resep dan bahan, tapi juga soal membawa suasana hati yang baik ke pelanggan.
Makanya kalau kalian menemukan gerobak dengan embel-embel “Hokkie”, peluang kalian mendapat siomay yang adonannya ndaging, bumbunya berbumbu legit, dan rasanya jujur, jadi lebih besar. Ini memang bukan jaminan mutlak, tapi dari pengalaman lidah saya, gerobak bertuliskan “Hokkie” ini terbukti tak bikin kecewa.
Sekarang sudah tahu kan ciri siomay enak hanya dari tampilan gerobak penjualnya? Nggak usah ragu lagi buat membeli. Yang penting mata jeli!
Penulis: Raihan Muhammad
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Betapa Meruginya Orang-orang yang Nggak Menyertakan Pare dalam Seporsi Siomay.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















