Pengalaman bertahun-tahun tinggal di luar negeri membuat saya menyadari satu hal, Indomie adalah makanan Indonesia yang paling sering dirindukan. Tidak hanya saya, banyak orang Indonesia lain juga merindukan produk yang satu ini. Nggak heran sih, kekayaan rasa pada seporsi mi instan ini memang bisa mengobati rasa kangen pada tanah air.
Sebelum merantau ke luar negeri untuk menimba ilmu, saya nggak pernah menyangka bisa begitu menginginkan seporsi mi instan. Di negara tempat studi saya sekarang ini, Thailand, sebenarnya ada banyak merek mi instan lain, tapi nggak ada yang benar-benar cocok di lidah. Sulit menemukan produk mi instan yang bisa menyaingi Indomie, khususnya varian goreng.
Untung saja, produk yang satu ini sudah lumayan “mendunia”. Di beberapa negara, mi instan yang ada sejak 1972 ini bisa ditemukan di toko Asia. Namun, saya tetap saja merindukan Indomie yang dijual di Indonesia. Rasa Indomie yang dijual di luar negeri itu agak berbeda. Di lidah saya, bumbu-bumbunya terasa kurang pas dan mi terasa terlalu kenyal. Benar-benar jauh dari ekspektasi dan perlu merogoh kocek yang lumayan dalam.
Pengalaman “berburu” Indomie di luar negeri
Saking besarnya minat orang-orang Indonesia mencicipi seporsi Indomie, banyak cerita lucu kemudian beredar. Ada kalanya pengalaman mencari produk ini seperti sedang berburu harta karun. Berbeda dengan di Indonesia yang kita bisa menemukannya di hampir setiap warung atau minimarket, di luar negeri, Indomie kebanyakan hanya bisa ditemukan di toko-toko Asia tertentu. Toko-toko tersebut pun tidak selalu memiliki stok yang banyak.
Ada kalanya, kita harus rela menunggu beberapa minggu atau bulan hingga Indomie tersedia lagi. Bahkan, kalau beruntung, kita bisa menemukannya di toko online, meski harganya jauh lebih mahal dibandingkan harga di Indonesia.
Momen-momen seperti ini seringkali mengingatkan kita pada rasa rindu yang datang dari hal-hal kecil yang kita anggap biasa di rumah. Indomie seakan menjadi pengingat betapa sebuah hal yang sederhana bisa memberikan kenyamanan saat kita jauh dari keluarga dan teman-teman di tanah air.
Jadi bahan membuka obrolan
Indomie juga sering kali menjadi bahan obrolan antar sesama mahasiswa atau orang Indonesia yang berada di luar negeri. Kami sering berbagi tips tentang tempat-tempat terbaik untuk membeli produk yang satu ini. Bahkan, saling bertukar informasi tentang cara memasak Indomie dengan bumbu tambahan ala masing-masing. Ada yang suka menambahkan telur, sosis, atau bahkan sayuran, membuat hidangan yang sebenarnya sederhana menjadi lebih istimewa. Ini menjadi cara bagi kita untuk tetap merasakan sedikit rasa rumah di tengah jauh dari tanah air.
Mi instan yang satu ini juga mengajarkan kita untuk lebih kreatif dalam memasak dan mengapresiasi makanan yang ada di sekitar kita. Ketika Indomie sulit ditemukan, kita belajar untuk mencoba berbagai alternatif mie instan lokal, atau bahkan mencoba membuat mi goreng versi sendiri dari bahan-bahan yang ada. Proses itu tentu memberikan pengalaman baru yang menarik. Tapi, di balik semua itu, Indomie tetap menjadi barang langka yang selalu dinantikan.
Bagi banyak orang, Indomie bukan sekadar soal rasa. Itu adalah bagian dari identitas, nostalgia, dan bahkan solidaritas. Ketika kita bertemu dengan sesama orang Indonesia di luar negeri, berbagi makanan satu ini bisa menjadi sebuah bentuk kebersamaan yang menyenangkan. Rasanya, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada makan Indomie bareng teman-teman sesama perantau, membicarakan segala hal dari Indonesia yang sangat kita rindukan.
Disukai semua lidah
Indomie juga punya kemampuan luar biasa untuk menyesuaikan diri dengan berbagai selera. Di luar negeri, saya bertemu dengan teman-teman dari berbagai negara yang penasaran dengan produk Indonesia yang satu ini. Mereka tertarik mencoba Indomie dan sebagian besar menyukainya! Mungkin mereka tidak sepenuhnya memahami mengapa mie instan ini begitu istimewa bagi kita, tetapi mereka bisa merasakan kenikmatannya.
Indomie, bagi saya, bukan hanya sekedar mie instan. Itu adalah simbol dari kenangan-kenangan kecil yang menghangatkan hati. Saat kita jauh dari keluarga, Indomie memberikan sedikit kenyamanan, sebuah rasa yang familiar, yang mengingatkan kita pada rumah. Meski terkadang sulit didapatkan, kehadirannya tetap menjadi momen istimewa di tengah rutinitas kehidupan perantauan. Jadi, meskipun Indomie menjadi barang langka saat studi di luar negeri, ia tetap punya tempat istimewa di hati para perantau.
Penulis: Ibnu Fikri Ghozali
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Kuliner Nusantara yang Cocok Jadi Varian Indomie Goreng selain Indomie Goreng Aceh
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.