Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Menguak Misteri Keberadaan Patung Kucing di Sebuah Toko China

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
24 Maret 2020
A A
Menguak Misteri Keberadaan Patung Kucing di Sebuah Toko China
Share on FacebookShare on Twitter

Jika kita sering main ke daerah Pecinan ataupun masuk ke toko-toko China dan Jepang, biasanya kita akan disambut oleh patung kucing yang tangannya melambai-lambai. Kebanyakan orang Jepang dan China sangat percaya bahwa patung kucing tersebut bisa membawa keberuntungan. Lalu kenapa harus patung kucing? Kenapa bukan patung anjing yang terkenal dengan kesetiaannya? Kenapa bukan patung tikus yang terkenal dengan kecerdikannya? Atau hewan-hewan lain yang nggak terlalu mageran ketimbang kucing.

Sebenarnya kucing keberuntungan ini dikenal juga dengan sebutan Maneki Neko yang artinya kucing pengundang. Gerakan tangan si kucing yang naik dan turun inilah yang dipercaya tengah mengundang orang-orang untuk datang ke toko dan membawa mereka keberuntungan. Ada yang bilang, awal mula munculnya Maneki Neko ini pada zaman Edo di Jepang (sekitar abad  ke-17 sampai pertengahan abad ke-19).

Ada berbagai macam versi yang menyebutkan asal mula patung Maneki Neko ini. Menurut cerita, dulunya ada seorang saudagar kaya yang tengah berteduh di bawah sebuah pohon di depan kuil. Si kucing ini mengeong-ngeong dan seolah tengah bicara dengan orang itu. Si kucing juga menarik-narik celana si saudagar ini agar pergi mengikutinya. Akhirnya  saudagar ini pun mengikuti si kucing untuk masuk ke dalam kuil. Anehnya setelah orang itu masuk, pohon di depan kuil tersebut tersambar petir. Si kucing itu seolah tahu bahwa akan ada mala petaka yang akan terjadi. Saudagar itu merasa sudah diselamatkan oleh si kucing, sehingga ia menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk kuil tersebut dan membuatkan patung kucing di dalamnya.

Cerita dari versi yang kedua, dulunya ada seorang wanita penghibur atau yang kerap dikenal dengan sebutan geisha. Suatu hari kucing kesayangannya itu mencakar-cakar kimononya. Semua orang mengira kucing itu tengah gila. Akhirnya mereka memenggal kepala si kucing. Setelah kimononya dihentakan, terlempar seekor ular yang mati. Barulah geisha itu tahu bahwa kucingnya telah menyelamatkan hidupnya. Karena merasa sedih dan menyesal akhirnya dia membuatkan patung kucing.

Sebenarnya, cerita-cerita tersebut cukup masuk akal. Pasalnya saat ini pun saya sering sekali melihat postingan orang-orang di grup pencinta kucing yang kerap kali diselamatkan oleh kucingnya saat ada ular yang masuk rumah. Tak sedikit, kucing yang mati karena bertarung dengan si ular tersebut. Meski kelihatannya setiap hari kucing itu cuma rebahan terus, nyatanya di saat si pemilik dalam bahaya, ia cukup bisa diandalkan juga.

Saat kita mengamati dengan saksama patung kucing yang suka melambai-lambai itu, ternyata ada makna di setiap cakar yang diangkatnya. Jika cakar kiri yang diangkat, ini artinya si kucing tengah mengundang pelanggan untuk datang, sehingga toko tersebut bisa ramai oleh para pembeli. JIka cakar kanan yang diangkat, maka si kucing itu tengah mengundang rezeki dan uang untuk si pemilik toko tersebut. Dan apabila kedua cakarnya diangkat semua itu artinya si kucing tengah meminta perlindungan.

Warna pada setiap patung kucing pun juga memiliki arti masing-masing. Warna putih untuk sebuah kebahagian. Warna emas untuk sebuah kekayaan. Warna hitam untuk menangkal aura jahat. Warna calico untuk sebuah keberuntungan. Merah untuk hubungan dan cinta yang baik. Warna hijau untuk sebuah kesehatan.

Mungkin kalau di dunia perkucingan, corak warna kucing itu juga menentukan karakter si kucing tersebut. Misal si oren yang terkenal bar-bar, si abu-abu yang suka bertingkah konyol, si hitam yang nggak bisa diam, si putih yang bertingkah kalem, dan masih banyak sebutan lainnya.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Nyatanya mitos tentang kucing membawa keberuntungan ini cukup dipercaya juga oleh orang-orang yang suka dengan kucing. Jika orang China dan Jepang menggunakan patung kucing untuk menarik keberuntungan, para pencinta kucing ini menggunakan kucing hidup untuk menarik rezeki. Banyak teman-teman sesama pencinta kucing yang mengaku bahwa usaha dan kehidupannya jauh lebih baik setelah mereka mengurus beberapa kucing. Ada teman saya yang bahkan memungut 16 kucing liar dan memeliharanya di rumah. Nyatanya keberadaan si kucing yang kata orang tiada guna ini, membawa begitu banyak kejutan. Ada saja rezeki yang tidak terduga dari segala arah.

Jadi misal nanti kita lewat ke depan gerai HP, jangan tatap si patung kucing. Si patung ini mungkin bakal membisiki kita, “Hei, Romlah, HP Lu udah buluk tuh. Ganti napa, udah 2020 HP masih itu-itu saja!”

Setelah itu, tak ada hujan dan tak ada angin tiba-tiba saja ada gambar Raisya yang menatap kita dengan saksama dan bilang, “Pakai HP ini dong, biar hasil potonya bisa secantik aku!” Lalu kita manggut-manggut dan akhirnya duit buat tabungan malah kepakai buat beli HP baru. Setelah memegang HP yang sama dengan milik Raisya, langsung timbul rasa optimis bahwa HP ini akan membantu kita terlihat secantik istri Hamish Daud itu.

Kepercayaan diri kita ini lantas bikin si patung kucing membatin, “Hadeeeh, dasar human nggak tahu diri! Bodo amatlah, suka-suka ente. Yang penting kerjaan gue udah kelar!”

BACA JUGA Membela Pemerintah Soal Pentingnya Pariwisata di Tengah Pandemi Corona atau tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Maret 2020 oleh

Tags: keberuntunganpatung kucingtoko China
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.