Saat pertama kali kita masuk ke dunia kerja di Ibu Kota, ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan. Salah satunya yaitu penyesuaian terhadap bahasa yang digunakan. Bagaimanapun juga, bahasa korporat Jakarta berbeda dengan bahasa di tongkrongan. Itu sebabnya, penting bagi karyawan baru untuk menguasai bahasa korporat supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar.
Masalahnya, bahasa korporat seringkali menggunakan istilah teknis dan singkatan yang tidak diajarkan di sekolah ataupun bangku kuliah. Jadi, wajar rasanya kalau ada karyawan baru yang mengalami culture shock dengan bahasa yang digunakan di perusahaan. Mau tanya ke senior, takut diceng-cengin. Tapi, kalau tidak bertanya, bingung orang-orang di kantor ngomong apa. Dilema deh jadinya.
Akan tetapi, jangan khawatir. Melalui tulisan ini, saya akan berikan panduan bahasa korporat Jakarta yang dijamin bermanfaat untuk kalian yang baru pertama kali kerja. Kata-kata yang saya tebalkan bisa diingat-ingat supaya terdengar canggih ketika ngobrol.
Daftar Isi
Bahasa korporat ketika ditagih pekerjaan, padahal belum selesai
Di tempat kerja, ada kalanya kita diminta untuk melaporkan progres pekerjaan yang saat itu sedang kita lakukan. Kalau pekerjaan tersebut sudah selesai sih nggak masalah. Nah, kalau ternyata pekerjaan yang dimaksud belum selesai, alih-alih bilang “belum”, kamu bisa pakai bahasa korporat sebagai berikut:
“Izin, Pak. Saat ini pekerjaan tersebut masih saya review. By the end of this day, akan saya kirimkan ke bapak.”
“Punten, Kak. Project-nya masih on progress karena ada revisi dari user dan saya juga habis on leave.”
“Baik, Pak. Sementara project-nya sedang proses finishing. Once udah done, saya kirim email”
“Punten, Pak. Untuk tugas yang kemarin masih perlu TBC dengan klien.” Eits, TBC yang dimaksud bukan tuberculosis ya. TBC dalam bahasa korporat adalah singkatan dari To Be Confirmed, alias masih harus dikonfirmasikan. Silakan dicatat.
Bahasa korporat Jakarta saat nggak paham tentang tugas yang harus dikerjakan
Ada pula bahasa korporat untuk ngeles ketika diminta untuk mengerjakan sesuatu, padahal kamu nggak paham betul tentang pekerjaan tersebut. Namun, kamu terlalu gengsi untuk bilang nggak bisa. Begini kurang lebih bahasanya:
“Mohon izin, Pak. Untuk mengupayakan efisiensi program tersebut, apakah ada data rekapan tahun lalu untuk improvement saya?”
“Baik, Pak. Akan segera saya kerjakan. Untuk memastikan supaya kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan harapan, saya butuh insight dan diskusi lebih lanjut dengan Bapak.”
“Punten, Kak. Berkaitan dengan tugas yang diberikan kepada saya, apakah ada detail information yang bisa saya jadikan referensi?”
Bahasa ketika tidak setuju dengan sesuatu
Selanjutnya, ada bahasa korporat yang bisa kamu katakan saat tidak setuju dengan pendapat orang lain. Alih-alih secara frontal mengatakan “Ide kamu buruk banget” yang berpotensi bikin kamu diasingkan di tempat kerja, lebih baik gunakan bahasa korporat berikut ini:
“Wah, itu ide yang sangat bagus. Bolehkah saya menambahkan POV baru?”
“Terkait dengan ide tersebut, saya izin jump in, ya. Kalau misal nanti ada concern tentang bla bla bla (sebutkan alasan tidak setuju), apakah sudah ada mitigasinya?”
“Idenya bagus, tapi jika dilihat dari kondisi saat ini, kita perlu coba untuk huddle, bahkan sampai town hall segala to make it clear, deh.” Clear? Sampo, kali~
Bahasa yang bermakna perintah
Sebagai karyawan baru, jangan sampai kamu tidak bisa memahami kalimat perintah yang disampaikan oleh atasan. Berikut adalah bahasa korporat yang maknanya adalah perintah:
“Please, kindly check the brief, ya. Kerjakan sesuai dengan MoM.”
Nah, loh. Makin puyeng nggak tuh dengan bahasanya? FYI, MoM itu artinya Minutes of Meeting, alias catatan pada saat meeting. Dengan kata lain, situ diminta untuk ngecek ulang ringkasan pekerjaan, sesuai dengan catatan pada saat meeting.
Bukan hanya itu saja. Ada pula bahasa korporat lain yang bermakna perintah. Seperti:
“Coba kamu escalated ke client dulu untuk make sure, ya”
“Punten, hari ini kita arrange by meet online lagi aja buat fix-nya, trus nanti hasilnya tinggal di-floor-kan ke divisi yang lain, ok?”
“Jangan lupa minor revision yang kemarin di FU, trus coba elaborate dengan bagian terkait”
Nah, kalau ada kata-kata FU, bukan berarti lagi ngomongin motor Satria FU, ya. Dalam bahasa korporat, FU berarti Follow Up yang berarti tindak lanjut.
Bahasa korporat jenis tulisan
Selain digunakan secara lisan, bahasa korporat Jakarta juga berlaku untuk jenis percakapan berupa pesan teks. Bahasanya kurang lebih sama dengan yang sudah disebutkan di atas. Perbedaannya adalah pada bahasa tulisan ada beberapa template kata-kata yang sering digunakan, seperti: Punten atau izin (untuk membuka obrolan), noted (digunakan ketika seseorang paham dengan instruksi yang diberikan), serta hanupis (singkatan dari haturnuhun pisan yang berarti terima kasih banyak).
Ah, iya. Jangan lupa juga dengan template emoticon korporat. Yaitu, emot telapak tangan menjura dan emot senyum yang ditutupi satu telapak tangan. Plus, tambahan kata-kata “hu hu hu…”-nya supaya lebih ekspresif. In the end, berbekal panduan ini, niscaya kamu akan lebih pro dalam menggunakan bahasa korporat baik lisan maupun tulisan. Huhuhu…
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Membandingkan Bahasa Terminal dan Pelabuhan, Mana yang Lebih Ngegas?
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.