Berkendara di jalanan Surabaya akhir-akhir ini bikin saya sambat sepanjang jalan, hampir setiap rute yang saya lalui selalu ketemu galian jalan yang bikin perjalanan lebih lambat. Apalagi Surabaya sedang panas-panasnya, kalau ada orang yang nggak misuh-misuh sepanjang jalan artinya dia adalah warga Surabaya yang sudah mencapai kedamaian pikiran.
Lewat artikelnya, Mas Rizky bertanya-tanya, kenapa perbaikan jalan selalu di akhir tahun. Kebetulan saya juga penasaran soal renovasi jalan di Surabaya yang tidak biasanya sebanyak ini di akhir tahun. Akhirnya saya tanya langsung ke sepupu saya yang bekerja di Pemkot Surabaya, dengan singkat dia jawab, duitnya baru turun.
Masuk akal sih, kegiatan apa pun butuh duit, ambil ATM aja harus menyiapkan duit parkir.
Daftar Isi
Menunggu anggaran turun atau asal menghabiskan anggaran?
Wajar sebagai rakyat biasa yang merasa bayar pajak, kalau kita bertanya-tanya apa sebabnya perbaikan jalan selalu di akhir tahun. Kalau di Surabaya, perbaikan jalan sebenarnya sudah dimulai pada Maret, saya ingat sudah mulai ada peninggian jalan di kawasan Rungkut dan betonisasi di wilayah Dupak. Tapi memang sejak September-Oktober tahun ini, Pemkot Surabaya tampaknya ngebut memperbaiki di banyak titik. Mendadak banyak proyek perbaikan.
Mengapa Pemkot Surabaya ngebut di akhir tahun, mungkin karena anggaran belum turun, saya tidak tahu pasti. Atau mungkin karena masa jabatan Cak Eri mau habis? Nggak tahu juga. Yang saya tahu, selain APBD, ada juga anggaran dari APBN yang wajib diberikan pemerintah pusat. Bisa jadi Pemkot Surabaya menunggu APBN turun.
Tapi, kalau melihat siklus APBN tahun lalu, dari yang saya baca, per Januari 2024 Pemda dan Pemkot sudah menerima anggaran dari pusat. Artinya, kalau anggaran sudah di tangan Pemda atau Pemkot maka proyek renovasi infrastruktur mestinya tak perlu menunggu akhir tahun. Ya benar seperti yang Mas Rizky tulis, misal ada rencana proyek perbaikan jalan, kan bisa direncanakan sejak awal tahun, supaya nggak bareng-bareng numpuk di akhir tahun.
Dua kemungkinan
Jadi, kenapa perbaikan jalan di banyak daerah, selalu di akhir tahun?
Kemungkinannya dua. Yang pertama di Pemda sudah ada rencana matang proyek renovasi jalan, tapi anggaran baru turun menjelang akhir tahun. Kedua, anggaran sudah turun sejak awal tahun, tapi Pemda belum punya rencana renovasi jalan. Jadi begitu mendekati akhir tahun Pemda podo gupuhi hanya demi menghabiskan anggaran yang masih banyak.
Akibat kegupuhan Pemda menghabiskan anggaran, bisa jadi itu juga penyebab banyak proyek perbaikan yang awur-awuran, tidak pakai bahan berkualitas dan tak kunjung usai alias mangkrak. Proyek tak kunjung usai ini benar-benar ada di beberapa daerah, salah satunya saya lihat di Jogjakarta, kota kedua saya. Sebulan berlalu, saya kembali ke Jogja, proyek jalan yang cuma secuprit di jalan utama itu masih sama. Sebagai orang Surabaya, saya mau sambat tapi saya sadar itu Jogjakarta.
Sambat adalah cara untuk tetap optimis perbaikan jalan akan tetap jalan
Sebenarnya saya nggak mau tahu soal kenapa perbaikan jalan di akhir tahun, tugas saya cuma sambat. Terutama sambat soal banyak banget titik pengerjaan proyek perbaikan jalan dan gorong-gorong di Surabaya akhir-akhir ini. Salah satunya penggantian box culvert yang sudah berbulan-bulan di jalan Pucang yang masuk wilayah Surabaya Timur. Gemes banget karena harus berangkat lebih pagi mengantarkan anak saya sekolah, meskipun begitu saya masih optimis kalau nantinya tidak akan proyek yang muspro di Surabaya.
Kenapa saya optimis, karena sebagai warga Surabaya saya punya akses untuk sambat langsung. Pokoke sambat tinggal WA aja langsung ke Wali Kota, wong memang ada nomor khusus yang disediakan untuk sambatan. Orang Surabaya itu nggak neko-neko, kita nggak mau tahu semua harus satset, jalan harus mulus sesuai janji Wali Kota. Kalau nggak dituruti ya sambat terus, pepet terus sampai didengar Wali Kota.
Penulis: Rina Widowati
Editor: Rizky Prasetya