Penjual hape KW di TikTok wajib dibasmi. Sumpah, meresahkan
TikTok Shop adalah rajanya marketplace sekarang. Kenapa saya bisa bilang gitu, karena ini menggabungkan dua hal yang digandrungi masyarakat, yaitu scrolling TikTok dan belanja. Dah, ini kombinasi maut.
Tapi nggak semua yang dijual di TikTok itu barang original. Contohnya hape, yang mana banyak hape KW yang dijual di platform penyedia video tersebut. Oknum penjualnya juga nggak sedikit. Ada ratusan orang yang jualan hape KW di TikTok. Tentunya hal ini sangat merugikan, khususnya bagi pembeli yang sama sekali nggak paham soal teknologi.
Daftar Isi
Modus penjual hape KW di TikTok
Biar kalian nggak tertipu sama penjual hape KW, sini saya kasih bocoran soal modus jualan mereka. Umumnya modus yang digunakan itu dengan cara melakukan live di TikTok. Di live itu mereka akan memajang, memamerkan, menawarkan, dan mendemonstrasikan kemampuan hape yang dijual.
Ada yang mengetes kamera, mengetes kecepatan internet, dan sebagainya. Mereka juga bakal ngasih tahu spesifikasi hapenya. Namun biasanya yang dibahas itu cuma tiga hal, yaitu ukuran memori yang sampai ratusan gigabyte, resolusi kamera yang sampai ratusan megapixel, dan harga yang super murah. Sisanya? Nggak bakal dibahas.
Penjual hape KW juga nggak bakal nyebut merek hape yang dijual. Misal yang dijual Galaxy S24 Ultra maka mereka nggak akan nyebut Samsung Galaxy S24 Ultra. Tapi hanya menyebut Galaxy S24 Ultra atau Hape Galaxy S24 Ultra. Trik ini dilakukan agar mereka bisa mengelak saat dituduh menjual barang palsu.
Harga yang ditawarkan juga di luar nalar. Rata-rata harga hape yang dijual itu di bawah 1 juta. Ada yang 900 ribu, 800 ribu, bahkan 700 ribu. Kalau sudah begitu tentunya banyak orang tergiur dong? Dibutakan dengan harga murah akhirnya orang awam banyak yang tertipu dan membeli.
Misal pun kalian mencoba berkomentar atau bertanya detail tentang resolusi layar, jenis layar, dan sebagainya biasanya kalian nggak bakal digubris. Atau parahnya lagi kalian bakal dimute dari live. Jadi semua usaha untuk membongkar kejahatan tersebut secara langsung akan sia-sia.
Mampu menghipnotis orang awam dengan kalimat-kalimat manis
Target dari para penipu ini udah jelas, yaitu orang awam yang buta teknologi. Mereka yang sama sekali nggak paham soal hape dan mereka yang mencari hape dengan harga paling miring. Makanya, para penjual hape KW selalu ngomongin harga miring dan angka-angka gede yang sebenarnya semuanya cuma tipuan semata.
Sepenelusuran saya ada beberapa kalimat pamungkas yang kerap diucapkan penjual hape KW. “Harga termurah!”. “Memori gede 512 gigabyte!”, “Kamera jernih 100 megapixel!”, “Batere gede 9000 mAh!”, “Kamera bisa zoom sampai 20 kali!”, dan “Ayo diorder sebelum kehabisan!”
Tentunya orang Indonesia yang suka dengan angka-angka fantastis akan langsung tergiur. Tapi tunggu dulu, itu semua cuma rayuan dan tipu daya. Nyatanya semua omongan itu nggak ada yang bener. Saat hape sudah ditangan mungkin di sistem memang tertera memori besar, kamera beresolusi tinggi dan batere besar.
Namun setelah digunakan beberapa saat pembeli akan sadar kalau hapenya hampir nggak bisa dipake. Ada yang lemot, ada yang kameranya burik, bahkan ada yang nggak bisa nyala. Parahnya, angka-angka yang tertera di sistem atau pengaturan nyatanya cuma rekayasa dan editan sistem doang. Kalau mesinnya dibongkar dan data aslinya diulik nanti bakal ketahuan kalau spesifikasi aslinya jauh lebih jelek dari yang tertera.
Pemerintah harus bekerja sama dengan TikTok untuk membasmi mereka
Walaupun penjual hape KW mencoba mengelak dengan seribu satu cara, namun mereka tetap bisa dijerat hukum karena kasus penipuan. Salah satunya mereka bisa dipidanakan lewat pasal 28 ayat (1) UU ITE yang berbunyi, “Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.” Jika terbukti bersalah dan mengakibatkan kerugian konsumen maka penjual hape KW bisa dipenjara 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.
Namun entah mengapa praktik jual beli dan penipuan ini masuk terus berlanjut. Menurut saya untuk mencegah hal ini kepolisian dan pihak yang berwenang harus bersinergi dengan TikTok. Pihak berwenang bisa melakukan pemantauan siber, pihak TikTok juga bisa memperketat aturan jual beli dan live yang ada di platformnya.
Jika dua hal tersebut dilakukan maka kita nggak perlu takut akan tertipu saat berbelanja. Pihak berwajib atau TikTok jangan selalu menunggu laporan dari korban. Tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati.
Jual beli daring memang menggiurkan. Harga murah dan diskon berlimpah jadi racun yang sulit ditolak oleh banyak orang. Namun dalam melakukan transaksi daring kita tetap harus berhati-hati. Jangan sampai tertipu oleh penjual nakal yang menjajakan barang KW. Kenali modusnya dan kita juga harus paham dengan barang yang hendak dibeli. Hal tersebut dilakukan supaya kita nggak gampang kegocek sama penipu.
Penulis: Arzha Ali Rahmat
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Memblokir TikTok Shop Nggak Bikin Pasar Tradisional Tiba-tiba Ramai