Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pemerintah Nggak Pernah Becus Ngurusin Konservasi Satwa, Petugas Konservasinya Ngaco, Praktik Jual Beli Satwa Ilegal Juga Menjamur

Arzha Ali Rahmat oleh Arzha Ali Rahmat
24 September 2024
A A
Pemerintah Nggak Pernah Becus Ngurusin Konservasi Satwa, Petugas Konservasinya Ngaco, Praktik Jual Beli Satwa Ilegal Juga Menjamur

Pemerintah Nggak Pernah Becus Ngurusin Konservasi Satwa, Petugas Konservasinya Ngaco, Praktik Jual Beli Satwa Ilegal Juga Menjamur

Share on FacebookShare on Twitter

Konservasi satwa di negara ini tak pernah diurus secara serius. Fokusnya nggak pernah jelas

Beberapa waktu lalu ada berita yang viral soal seseorang bernama I Nyoman Sukena asal Bali. Kasusnya bukan soal pembunuhan atau pencabulan, tapi soal memelihara hewan dilindungi, yaitu landak. Setelah sidang, untungnya yang bersangkutan dibebaskan. Menurut pengadilan, I Nyoman Sukena ini nggak tahu soal status landak yang dilindungi, plus landak yang dipelihara juga dirawat dengan baik.

Menurut saya dari kasus ini kita bisa melihat kalau konservasi satwa di Indonesia bobroknya bukan main. Gimana nggak, seseorang yang nggak paham soal hewan dilindungi dengan mudahnya ditangkap dan diadili. Sementara itu banyak pemburu liar dan oknum penjual hewan dilindungi yang masih berkeliaran bebas. Emang nggak pernah becus.

Konservasi satwa di Indonesia nggak pernah diurus dengan serius

Kalau kata warganet sebenarnya pemerintah nggak pernah ngurus masalah dengan serius. Tapi kalau masalah konservasi ini kayaknya udah kelewatan, deh. Sebagai contoh, tiap jam kita masih disuguhi berita soal penanganan kasus korupsi, pembunuhan, atau pencabulan. Kalau masalah konservasi? Paling beritanya beberapa hari sekali, kalau sepi ya seminggu sekali. Miris.

Padahal dengan luasnya negara ini pasti topik terkait konservasi satwa ada banyak. Entah soal konflik manusia dengan hewan liar, penyelundupan hewan dilindungi, dan sebagainya. Saya yakin ada banyak. Tapi entah mengapa serasa jarang disorot dan serasa nggak pernah diurus.

Itu baru berbicara soal penanganan. Kalau ngomongin upaya preventif atau pencegahan malah lebih sepi. Sekarang saya tanya, emangnya kalian sering mendengar atau melihat aparat pemerintah yang menggaungkan soal konservasi satwa? Masih jarang, sangat jarang malah.

Misal ada upaya pun, rasa-rasanya nggak efektif dan jangkauannya nggak luas. Hal ini berbanding terbalik dengan beberapa negara tetangga macam Singapura dan Thailand. Dua negara tersebut cukup sukses soal konservasi satwa liar dan dilindungi. Masa Indonesia kalah, nggak malu sama Singapura yang negaranya cuma seuprit?

Pemburu liar dan praktik jual beli hewan ilegal juga masih menjamur

Buntut dari penanganan yang nggak serius juga ada banyak. Salah satunya ya merajalelanya pemburu dan penjual hewan ilegal. Contoh paling nyata ada di Pasar Hewan Tomohon, Sulawesi. Tentunya sangat miris mengingat pasar ini ada di daerah perkotaan.

Baca Juga:

Kondisi Pasar Hewan Jatinegara Begitu Mengenaskan: Kandang Sempit, Tempat Kumuh, Ya Tuhan…

Ada dua faktor yang membuat Pasar Tomohon masih menjual hewan dilindungi, yaitu ketidaktahuan masyarakat dan petugas atau aparat yang nggak kompeten. Menurut Laporan Profauna di tahun 2015 banyak petugas terkait yang menangani masalah konservasi malah nggak paham soal hewan-hewan dilindungi. Kalau kayak gini gimana upaya konservasinya mau sukses.

Kasus yang sama juga kerap terjadi di forum jual beli online macam Facebook. Hal ini pernah ditelusuri oleh KOMPASTV yang mana tim KOMPASTV berhasil menginvestigasi penjualan kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) di Facebook. Padahal hewan tersebut termasuk satwa dilindungi.

Selain masalah jual beli satwa dilindungi perburuan satwa dilindungi juga marak. Contoh paling baru ya perburuan badak jawa di pertengahan tahun 2024 yang menewaskan 26 ekor badak. Sampai sekarang pun kasusnya belum tuntas dan masih ada beberapa tersangka yang buron.

Baca halaman selanjutnya

Berbenah, berbenah, dan berbenah

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 September 2024 oleh

Tags: hewan dilindungijual beli hewan ilegalkonservasi satwa
Arzha Ali Rahmat

Arzha Ali Rahmat

ArtikelTerkait

Kondisi Pasar Hewan Jatinegara Begitu Mengenaskan: Kandang Sempit, Tempat Kumuh, Ya Tuhan...

Kondisi Pasar Hewan Jatinegara Begitu Mengenaskan: Kandang Sempit, Tempat Kumuh, Ya Tuhan…

5 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.