Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Nasib Sepetak Sawah di Tengah Kota Jogja yang Sudah di Ujung Tanduk, Tinggal Menunggu Waktu untuk Berubah Jadi Bangunan

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
1 Agustus 2024
A A
Nasib Sepetak Sawah di Tengah Kota Jogja yang Sudah di Ujung Tanduk, Tinggal Menunggu Waktu untuk Berubah Jadi Bangunan

Nasib Sepetak Sawah di Tengah Kota Jogja yang Sudah di Ujung Tanduk, Tinggal Menunggu Waktu untuk Berubah Jadi Bangunan

Share on FacebookShare on Twitter

Eksistensi sawah di Kota Jogja terancam, tinggal satu saja yang tersisa. Tidak bisa tidak, tanda bahaya wajib dinyalakan

Sebagaimana kita tahu, naiknya jumlah penduduk akan berbanding lurus sama naiknya kebutuhan terhadap lahan pemukiman. Memang kodratnya akan seperti itu. Maka di daerah perkotaan, yang kemudian akan dikorbankan adalah lahan persawahan dan kebun yang terpaksa harus beralih fungsi jadi pemukiman. Ini menjadi suatu hal yang memang nggak bisa dihindari.

Tapi masalahnya, di saat yang sama, sebetulnya kebutuhan atas sawah untuk pangan juga ikut meningkat. Mumet nggak tuh?

Maka saya sangat setuju sama idenya Mas Agus Mulyadi yang pernah disampaikan dalam salah satu episode PutCast bersama Kepala Suku Mojok beberapa tahun lalu tentang konsep sawah bertingkat untuk mengakomodasi kebutuhan akan persawahan yang meningkat di saat kebutuhan akan lahan pemukiman juga sama-sama meningkat. Ide yang sangat masuk akal sebetulnya. Sayangnya, cita-citanya Mas Agus jadi insinyur pertanian harus kandas. Coba saja kalau terlaksana, pasti akan sangat bermanfaat. Padahal, Kota Jogja butuh banget inovasi ini.

Sepetak sawah di Kota Jogja

Mencari sepetak sawah di tengah kota besar adalah hal yang sangat sulit saat ini. Seperti mencari hewan langka di habitat alaminya. Hampir nggak ada lagi sawah yang ada di tengah kota besar. Sawah di tengah Kota Jogja contohnya. Seiring pembangunan kota yang makin pesat, lahan persawahan beralih fungsi entah jadi perumahan, hotel, ruko, dan bangunan lainnya. Kota Jogja yang katanya lebih asri dari Jakarta dan kota-kota lainnya ini, perlahan kehilangan keasriannya.

Kalau ditelusuri, sekarang di tengah Kota Jogja, sawah hanya tinggal di satu petak saja sebesar lapangan bola. Iya, hanya tinggal satu petak. Ada di daerah Petinggen, Kelurahan Karangwaru, tepatnya di sebelah Muhi atau SMA Muhammadiyah 1 Jogja, atau di barat Hotel Tentrem. Itupun kondisinya sekarang sudah di ujung tanduk. Sudah tak lagi ditanami padi, tapi eksistensinya sebagai sawah sulit untuk lepas. Mungkin sebentar lagi nasibnya akan seperti sawah-sawah lain di Kota Jogja yang harus ngalah jadi perumahan.

Sebenarnya, kalau mau ditarik sejarahnya, banyak tempat spesifik di wilayah Kota Jogja yang dulunya adalah kawasan persawahan. Di sisi barat bantaran Sungai Winongo di Kecamatan Tegalrejo dulunya adalah persawahan yang bahkan sejak zaman Pangeran Diponegoro terkenal sangat subur. Ada lagi di bantaran Sungai Code di wilayah Kecamatan Mergangsan. Yang paling luas ada di sekitaran wilayah yang sekarang Stadion Mandala Krida ke selatan sampai Kotagede.

Sementara sawah yang ada di tengah Kota Jogja yaitu di Petinggen nasibnya sudah di ujung tanduk, sawah lainnya di pinggiran Kota Jogja masih ada meski juga sudah banyak berkurang karena alih fungsi lahan. Total sawah aktif di Kota Jogja pada tahun 2023 tinggal 25 hektare saja. Kira-kira, menurut pengamatan saya, hanya tersisa di dekat Terminal Giwangan perbatasan dengan Banguntapan, Bantul dan sedikit di sekitar SMA 2 Jogja berbatasan dengan Gamping, Sleman.

Baca Juga:

Pengalaman Pahit Menjadi Mahasiswa Rantau di Jogja ketika Motor Scoopy Saya Disangka Motornya Pelaku Klitih

Bukannya Nggak Cinta Kabupaten Sendiri, Ini Alasan Warlok Malas Plesir ke Tempat Wisata di Bantul

Mau tak mau

Kita memang nggak bisa berbuat banyak tentang keberlangsungan sawah di Kota Jogja. Mau nggak mau, cepat atau lambat, sawah di Jogja memang akan beralih fungsi. Pada akhirnya juga, Jogja memang harus bergantung pada pasokan beras dari daerah lain yang punya sawah lebih luas seperti beras dari Delanggu sebagaimana saya pernah tuliskan beberapa waktu lalu soal beras Delanggu yang lebih populer di Jogja ketimbang beras lain. Atau mungkin juga Jogja bergantung sama pasokan beras impor dari Thailand dan Vietnam.

Ide Mas Agus soal sawah bertingkat mungkin nggak ada salahnya untuk dicoba. Walaupun gagal jadi insinyur pertanian, idenya itu adalah ide yang cemerlang. Dengan kemajuan teknologi, bukan nggak mungkin konsep sawah bertingkat bisa dibangun. Tapi masalahnya, memangnya masih ada anak muda yang mau jadi petani?

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pandangan Saya Terhadap Jogja Berubah Setelah Merantau, Ternyata Kota Ini Nggak Istimewa Amat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Agustus 2024 oleh

Tags: diyKota JogjasawahSMA 1 Muhi Jogja
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Kricak Jogja, Labirin yang Tak Kalah Menyesatkan dari Pogung Sleman

Kricak Jogja, Labirin yang Tak Kalah Menyesatkan dari Pogung Sleman

16 Oktober 2024
Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul Mojok.co

Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul

11 Oktober 2025
Ketidakadilan Bagi Warga Bantul Perihal Jarak Tempuh di Jogja (Unsplash)

Ketidakadilan Bagi Warga Bantul Perihal Jarak Tempuh di Jogja

21 Mei 2023
Desa Panggungharjo Bantul, Desa Terbaik di Indonesia (Unsplash)

Mengenal Desa Panggungharjo di Bantul, Desa Terbaik di Indonesia yang Dipuji Mahfud MD Saat Debat Cawapres

22 Januari 2024
KKN di Kota Jogja Ternyata Nggak Mudah, Nggak Semua Mahasiswa Mampu. Mending Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Sana  Mojok.co

KKN di Kota Jogja Nggak Mudah, Nggak Semua Mahasiswa Mampu. Mending Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Sana 

23 Mei 2024
insomnia

Menghalau Insomnia dengan Sleep Hygiene

7 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.