Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Angkringan di Bogor: Berusaha Meniru Jogja, tapi Gagal Total, Tidak Ada Kehangatan!

Roy Waluyo oleh Roy Waluyo
19 Juli 2024
A A
Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten Mojok.co bogor

Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Angkringan di Bogor saya rasa gagal meniru Jogja. Tak ada kehangatan, dan tak bisa memberi rasa yang sama 

Saya tidak begitu memusingkan pendapat orang-orang yang bilang bahwa “Jogja sudah tidak seperti dulu”, atau berbagai berita negatif lain tentangnya. Bagi saya, di antara sekian banyak kota di Indonesia yang telah saya kunjungi, hanya Jogja yang selalu memanggil saya untuk kembali.

Jogja, dengan segala daya tariknya, seolah memiliki pesona magis yang membuat saya selalu merindukannya. Kalo ditanya kenapa, entahlah saya juga tidak tahu, yang pasti, di antara jalan-jalan bersejarah dan senyum pedagang kaki lima, ada keajaiban yang tak mudah dijelaskan dengan kata-kata. Setiap kali meninggalkan Jogja, hati ini selalu tertinggal di sana, menanti momen untuk kembali merasakan kehangatan dan keindahannya.

Untuk mengobati kerinduan saya pada Kota Gudeg itu, pernah pada suatu malam saya mencoba nongkrong di salah satu angkringan yang berada di Kota Bogor. Kebetulan lokasinya selalu saya lewati setiap hari saat perjalanan pulang ke rumah. Lebih tepatnya dekat Perumahan Taman Yasmin.

Angkringan dan seblak… really?

Ketika motor yang saya tunggangi mulai menepi, perasaan saya mulai tidak enak ketika membaca tulisan di spanduk “Angkringan dan Seblak Prasmanan”. Nah loh, kolaborasi macam apa ini. Menggabungkan sesuatu yang sudah khas, buat saya justru malah melemahkan keduanya.

Walaupun bukan berasal dari Jogja, kini angkringan telah menjadi simbol khas dari dari kota itu. Dengan bersantai sambil menyeruput kopi, saya berharap bisa mengulang kembali romantisasi ketenangan dan kenyamanan Kota Jogja melalui kesederhanaan dan kehangatan sebuah angkringan.

Namun, apa mau dikata, angkringan di Bogor tak ubahnya seperti warung kopi kebanyakan. Hanya konsep dan menunya saja yang serupa. Suasananya jelas berbeda. Pertama, letaknya di pinggir jalan raya yang notabene merupakan jalur cepat, jelas ini terlalu berisik untuk jadi tempat ngobrol yang asyik.

Kedua, para pengunjung ngobrol dengan teman-temannya sendiri, atau kalau datang sendiri  sibuk dengan gadget-nya. Tidak ada interaksi antarpengunjung. Yah mirip-mirip angkringan di Malioboro, yang pengunjungnya kebanyakan emang wisatawan yang menjadikan angkringan sebatas tempat kulineran.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Ketiga, menurut saya lampunya terlalu terang untuk sebuah angkringan. Biasanya angkringan dibuat agak remang-remang. Ini penting agar cahaya fokusnya ke makanan bukan ke orang. Sorot cahaya yang berfokus pada makanan menjadikan seseorang tidak terlihat terlalu jelas. Itu adalah bagian dari filosofi dari angkringan bahwa tidak ada stratifikasi sosial dalam angkringan.

Baca halaman selanjutnya

Suasana egaliter

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2024 oleh

Tags: angkringanbogorJogja
Roy Waluyo

Roy Waluyo

Bapak-bapak rumah tangga yang hobinya nongkrong di kafe vintage.

ArtikelTerkait

4 Rekomendasi Kuliner Malam Jogja yang Wajib Dicoba dan Bikin Wisatawan Tergoda

4 Rekomendasi Kuliner Malam Jogja yang Wajib Dicoba dan Bikin Wisatawan Tergoda

31 Oktober 2025
7 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Jogja yang Sayang Dilewatkan  

7 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Jogja yang Sayang Dilewatkan  

7 Oktober 2024
Jogja Itu Sebenarnya Jumawa atau Malah Tutup Mata Perkara Sampah? TPA Cipayung depok

Jogja Itu Sebenarnya Jumawa atau Malah Tutup Mata Perkara Sampah?

4 Januari 2024
Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan! konten kreator jogja

Hanya Ada 2 Tipe Orang yang Bisa Menetap di Jogja, yaitu Orang yang Berjiwa Wirausaha atau Orang yang Nggak Butuh Duit

31 Mei 2025
catatan perjalanan bandung ke yogyakarta MOJOK.CO

Catatan Perjalanan Naik Motor dari Bandung ke Yogyakarta: Berawal dari Pembangkangan

8 Juli 2020
Sedayu Tempat Slow Living Terbaik, Mengalahkan Jogja dan Daerah-Daerah Lain Mojok.co

Sedayu Tempat Slow Living Terbaik, Mengalahkan Jogja dan Daerah-Daerah Lain

2 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.