Di Kota Bandung terdapat mal yang menjual alat-alat elektronik lengkap. Namanya, Istana BEC (Bandung Electronic Center). Konon, selain terlengkap, tempat ini menjadi mal elektronik pertama di Kota Bandung. Tidak heran, orang-orang menjadikan tempat ini tujuan utama ketika butuh alat-alat elektronik mulai dari HP, laptop, hingga alat rumah tangga elektronik.
BEC yang terletak berdekatan dengan pusat Kota Bandung seperti Balai Kota dan juga Bandung Indah Plaza (BIP) itu mulai beroperasi sejak 2002. Hingga saat ini, BEC memiliki 3 lantai untuk parkiran dan 6 lantai untuk kegiatan retail. Nggak heran kalau tempat ini jadi pusat elektronik di Bandung.
Akan tetapi, di balik lokasinya yang strategis dan barang-barangnya yang lengkap, saya terkadang malas berkunjung ke sana karena beberapa alasan:
Daftar Isi
#1 Tempat parkir Istana Bandung Electronic Center (BEC) begitu panas
Kalau kalian datang ke Istana BEC menggunakan kendaraan, otomatis harus parkir di basemen. Sebetulnya bisa saja parkir di luar, tapi lebih aman jika parkir di basemen BEC. Sayangnya, basemen Istana BEC begitu pengap dan panas. Memang sudah ada blower, tapi mengingat lantai basemen yang cukup luas dan cukup banyak, blower atau kipas anginnya tidak sanggup memadamkan hawa panas.
#2 Minimnya petunjuk mengenai informasi lantai
Ketika sudah masuk gedung Istana BEC, tak jarang pengunjung dibuat kebingungan dengan posisi lantai tempat mereka berada. Hal tersebut disebabkan karena minimnya petunjuk mengenai nama lantai di setiap lantainya. Itu mengapa tidak sedikit pengunjung yang tersesat apalagi mereka yang baru pertama kali ke sana.
Informasi mengenai keterangan lantai mungkin tampak sepele, tapi bisa begitu berpengaruh pada kenyamanan pengunjung lho. Bukan tidak mungkin pengunjung mengurungkan niat belanja karena itu.
#3 Belanja di mal, tapi rasanya seperti di pasar
Jangan harap kalian bisa berbelanja dengan tenang seperti di Istana BEC. Pengunjung akan disambut riuhnya pedagang menawarkan produk-produknya. Ramainya benar-benar seperti di pasar tradisional. Bahkan, kalau untuk saya, cara mereka menawarkan barang cukup mengganggu. Sebab, tidak sedikit penjual yang terkesan memaksa, padahal saya sudah punya toko langganan.
#4 Basemen Istana BEC seperti labirin
Bagi saya, basemen tempat parkir kendaraan Istana BEC seperti labirin. Iya tempat parkir di sana sudah dilengkapi dengan informasi lantai dan nomor. Namun, tetap kesulitan mencari kendaraan ketika parkir di sana. Mungkin ini keteledoran saya saja, tapi kalau ada sistem atau tips lain yang memudahkan ketika parkir di Istana BEC, tentu saja saya akan sangat berterima kasih.
Di atas beberapa alasan yang membuat saya malas mampir ke Istana BEC. Bukannya saya mengajak kalian untuk tidak berkunjung ke sana ya, ini hanya curhatan beberapa ketidaknyamanan dari sudut pandang saya. Bisa jadi hal-hal di atas tidak mengganggu untuk kalian.
Penulis: Handri Setiadi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Flyover Kiaracondong, Jembatan Layang Paling Jahanam di Kota Bandung. Hati-hati kalau Lewat Sini!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.