Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

3 Tipe Calon Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM)

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
17 Mei 2024
A A
UGM Nggak Cocok untuk 3 Jenis Calon Mahasiswa Ini (Unsplash)

UGM Nggak Cocok untuk 3 Jenis Calon Mahasiswa Ini (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Bicara perguruan tinggi yang menjadi opsi utama tujuan studi, kita tidak bisa mengesampingkan nama Universitas Gadjah Mada (UGM) begitu saja. Sebagai salah satu universitas penyandang predikat terbaik di Indonesia, wajar jika banyak lulusan putih abu-abu bermimpi ke sana guna meneruskan pencarian ilmu. Sayangnya, tidak semua dari mereka akan cocok berkuliah di kampus kondang yang terletak di Kabupaten Sleman tersebut.

Walaupun mempunyai otak cemerlang serta mengantongi segudang prestasi, faktor tersebut tak lantas menjamin seseorang betah dan sesuai kuliah di UGM. Pasalnya, setiap perguruan tinggi memiliki kultur dan nilai khas yang telah mengakar lama. 

Apabila keduanya tidak selaras dengan calon mahasiswa yang mendaftar, tidak tertutup kemungkinan kesempatan berkuliah di UGM urung memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melangkah terlalu jauh, calon mahasiswa yang merasa mempunyai kecenderungan berikut sebaiknya melakukan telaah lagi supaya perjalanan menimba ilmu tidak tersendat di tengah masa studi.

#1 Menyimpan ekspektasi terlalu tinggi terhadap julukan mahasiswa UGM

Sebelum resmi menyandang status maba UGM, para pelajar harus memikirkan dengan matang perihal ekspektasi. Biasanya, ekspektasi ini bersumber dari diri sendiri. 

Nama besar Universitas Gadjah Mada memang menggiurkan dan menjadi magnet calon mahasiswa untuk berebut masuk. Fenomena ini lahir tak lain karena adanya bias bahwa embel-embel UGM merupakan tiket emas meraih kesuksesan di masa depan. Toh, banyak para petinggi negara yang merupakan alumni universitas tersebut.

Sayangnya, harapan yang muluk-muluk ini justru kadang berbalik menjadi batu sandungan. Faktanya, tidak sedikit lulusan perguruan tinggi bergengsi itu yang akhirnya menganggur setelah lulus. 

Beruntung apabila mendapat dukungan sumber daya finansial yang mencukupi sehingga mampu menutupi nista ini dengan meneruskan pendidikan ke jenjang master. Label sarjana dari UGM mungkin dapat memuluskan jalan saat awal seleksi pencarian kerja. Namun, jika tidak mempunyai koneksi orang dalam, sesuatu yang lebih berperan signifikan saat penyaringan peserta adalah kualitas masing-masing individu itu sendiri.

#2 Memiliki angan-angan sebagai wiraswasta

Tipe calon mahasiswa selanjutnya yang sebaiknya tidak kuliah di UGM ialah yang bercita-cita menjadi pengusaha. Kalimat ini bukan berarti memukul rata bahwa alumni Universitas Gadjah Mada tidak layak berprofesi sebagai wirausahawan sukses. 

Baca Juga:

Orang Bantul Kalau ke Sleman Rasanya Dekat, tapi Orang Sleman ke Bantul Rasanya Jauh Banget: Penderitaan Mahasiswa Nglaju PP

Ambil S2 UGM setelah Lulus S1 dari Tempat yang Sama, Alasan Saya Tidak Bosan Kuliah di Gadjah Mada

Hanya, titik awal memulai bisnis akan menjadi lebih lambat manakala memutuskan kuliah di UGM. Ini apabila kita membandingkannya dengan perguruan tinggi lain yang menjunjung keutamaan ajaran wiraswasta seperti Universitas Ciputra dan Prasetya Mulya.

Melansir situs resmi UGM, minat mahasiswa untuk menjadi pebisnis masih terhitung sedikit hingga 2011. Artinya, fakta ini menjustifikasi bahwa Universitas Gadjah Mada terbilang kalah langkah dalam mengadopsi nilai-nilai kewirausahaan, khususnya secara praktikal, dibandingkan kampus lain yang sedari awal berdiri mengusung entrepreneurship core value. 

Dengan demikian, akan lebih bijak bagi mereka yang sudah yakin mengambil jalan pengusaha sebagai mata pencaharian untuk memilih universitas lain. Khususnya kampus dengan konsep wirausaha yang sudah lebih matang dan tidak sebatas teoretikal.

#3 Tidak mempunyai mental baja

Karakter terakhir yang tak kalah krusial sebagai modal menjadi mahasiswa UGM adalah kepemilikan mental sekeras baja. Ada sederet alasan yang melatarbelakangi mengapa mereka yang kurang kuat secara psikis sebaiknya mengurungkan niat berkuliah di sini. Namun, alasan yang paling mendasar berhubungan dengan kemungkinan terburuk selepas kuliah, yakni menjadi pengangguran. 

Bayangkan, menjadi seorang tunakarya saja sudah merupakan beban pikiran. Terlebih, jika kenyataan tersebut masih mendapat tambahan status alumni UGM. Kampus yang katanya merupakan kunci sukses memperoleh karier mumpuni. 

Tak jarang, dikarenakan nama besar kampus, sejumlah lulusan masih dihambat gengsi. Terutama gengsi untuk terjun ke profesi yang dirasa kurang pamor di mata khalayak sehingga terkesan pilih-pilih. Akibatnya, peluang untuk meraih pekerjaan semakin kecil. Padahal, iklim seleksi kerja di Indonesia harus bersaing dengan umur. Tak pelak, tekanan sosial akan semakin memusingkan kepala yang berimbas pada kondisi psikis.

Barangkali, dengan memperhitungkan ketiga pandangan di atas, calon mahasiswa dapat menelusuri kembali apakah mereka cocok kuliah di UGM atau sebaliknya. Menghabiskan waktu tahunan guna menggapai gelar tentu bukan tempo yang singkat. Apalagi butuh komitmen serta pengorbanan besar di sana. 

Yah, sebagaimana ungkapan banyak jalan menuju Roma. Mewujudkan masa depan nan gemilang tidak hanya ditetapkan oleh satu cara saja.

Penulis: Paula Gianita Primasari

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Mahasiswa yang Sebaiknya Nggak Kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2024 oleh

Tags: kampus di Jogjakampus di slemanSlemanUGMuniversitas gadjah mada
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Gamping Sleman, "Pusat" Rumah Sakit di Jogja

Gamping, The Rise of Medical Empire: Kenapa Banyak Banget Rumah Sakit di Gamping?

15 Maret 2025
Suka Duka yang Saya Rasakan Saat Menjadi Maba UGM: Nggak Ada Perpeloncoan, sih, tapi Tugasnya Seabrek

Suka Duka yang Saya Rasakan Saat Menjadi Maba UGM: Nggak Ada Perpeloncoan, sih, tapi Tugasnya Seabrek

2 Agustus 2023
Sleman Butuh Learning Space Menyusul Suksesnya WiFi gratis (Unsplash)

Dear Pemkab Sleman, Setelah Sukses dengan Program Wifi Gratis, Yuk Mulai Bikin Learning Space-nya

19 Desember 2023
Jalan Kesehatan Depan Fakultas Teknik UGM, Jalan Paling Syahdu Sekaligus Paling Sendu di Jogja Mojok.co

Jalan Kesehatan Depan Fakultas Teknik UGM, Jalan Paling Syahdu Sekaligus Paling Sendu di Jogja

4 Maret 2024
Benarkah Mahasiswa UNY Adalah (Calon) Mahasiswa yang Terbuang dari UGM? Iya, tapi Nggak Juga Jogja kuliah di UGM warung makan sekitar UGM seleksi masuk ugm jurusan s1 UGM

4 Jurusan S1 UGM yang Underrated, Prospek Kerjanya Luas tapi Namanya Tak Tersebar Luas

11 Mei 2025
5 Rekomendasi Tempat Makan Murah Sekitar UGM dan UNY Jokowi

5 Rekomendasi Tempat Makan Murah Sekitar UGM dan UNY

30 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.