Kecamatan Majalaya di Kabupaten Bandung kerap diejek netizen. Nasibnya mirip dengan Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, dan beberapa daerah lain. Orang-orang se-Bandung Raya mengolok-olok daerah-daerah itu karena kondisinya yang memprihatinkan.
Sebelum membahasnya lebih lanjut, saya hanya ingin memastikan, Majalaya yang saya tulis dalam artikel ini terletak di Kabupaten Bandung ya. Tepatnya 25 km sebelah Tenggara Kota Bandung atau 35 km dari Soreang, Ibukota Kabupaten Bandung. Bukan Majalaya yang berada di Kabupaten Karawang. Masih banyak orang belum tahu kalau di Jawa Barat terdapat 2 kecamatan dengan nama yang sama.
Nah, daerah dengan julukan Kota Dollar ini kerap menjadi sorotan karena polusi udara yang di luar nalar dan langganan banjir. Membicarakan soal langganan banjir, saya rasa kecamatan ini adalah juaranya. Selain pengelolaan yang kurang baik, letak Majalaya memang berada di cekungan Bandung dan dilewati oleh Sungai Citarum. Saking terlalu sering terkena banjir, warga kerap berkeluh kesah, “Dari zaman gadis, sudah menikah, sampai udah mau punya cucu pun banjir terus terjadi di Majalaya.”
Sekilas, kecamatan ini memang nggak menarik. Sama halnya daerah-daerah bermasalah lain di Kabupaten Bandung. Namun, kalau kita mau menelisik lebih jauh, Majalaya sebenarnya nggak bobrok-bobrok amat lho. Bahkan, di antara daerah yang sering disandingkan dengannya (Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang), Kecamatan Majalaya tergolong lumayan maju. Saya jelaskan beberapa alasannya.
#1 Kecamatan Majalaya punya Thee Matic Mall dan Bioskop XXI
Warga tidak perlu jauh-jauh ke Kota Bandung untuk refreshing di mal. Mereka cukup ke Thee Matic Mall. Fasilitas di sana cukup lengkap. Bahkan, ada Bioskop XXI bagi warga yang ingin menonton film.
The Matic Mall yang merupakan mall baru yang berada di Jalan Anyar, Majestra. Mal yang berdiri di atas lahan seluas 3,8 hektar itu mengangkat konsep eco living. Jadi, bangunannya mengutamakan keselarasan dengan alam demi mengurangi pemanasan global. Mal megah ini terdiri atas 3 Lantai mal yang terintegrasi dengan hotel dan dikelilingi kawasan ruko bisnis/perkantoran.
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, di mal ini ada Bioskop XXI yang selalu didambakan dan dirindukan masyarakat Kabupaten Bandung. Sebelum kehadiran jaringan bioskop itu, warga Majalaya dan sekitarnya mesti ke Kota Bandung kalau ingin menonton. Oh iya, nonton bioskop di Kecamatan Majalaya harganya tergolong lebih murah dibanding nonton bioskop yang ada di Kota Bandung lho.
#2 Dijuluki sebagai Kota Dollar
Kecamatan Majalaya menyandang julukan Kota Dollar. Bukan tanpa sebab, daerah ini begitu maju pada 1960-an karena industri tekstil di sana. Sisa kejayaan itu masih terasa sampai sekarang. Distribusi hasil tekstil Majalaya adalah Jakarta dan Surabaya diteruskan ke seluruh Indonesia, bahkan Filipina.
Kain terkenal yang berasal dari Kecamatan Majalaya adalah kain tenun tradisional yang menghasilkan produk sarung terbaik. Kini pengerajin Sarung di Majalaya telah beralih ke metode baru mesin modern. Namun, masih ada pengusaha kecil yang masih bertahan dengan metode lama dan memakai alat tenun tradisional.
Untuk menguatkan branding sebagai Kota Dollar, di Alun-Alun Majalaya dibangun sebuah monumen tekstil. Melihat sejarahnya sebagai lokasi penting perekonomian, nggak heran kalau Majalaya merupakan kota kecamatan yang paling ramai dan padat penduduk se-Bandung Raya.
Baca halaman selanjutnya: Calon ibu kota …