Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Makan Soto tapi Nasinya Dipisah Itu Mendingan daripada Makan Soto tapi Kebanyakan Kecap

Dini N. Rizeki oleh Dini N. Rizeki
11 Februari 2020
A A
Makan Soto tapi Nasinya Dipisah Itu Masih Mending daripada Makan Soto tapi Kebanyakan Kecap Sampai Mirip Rawon
Share on FacebookShare on Twitter

Di negara +62, akhir-akhir ini harus kita akui bahwa perbedaan selera makan yang ada lama-lama memisahkan kita menjadi beberapa kubu. Yang tidak habis-habisnya diributkan tentu saja adalah kubu makan bubur diaduk dan bubur tidak diaduk. Belum lama ini muncul kubu baru yaitu kubu soto dicampur dengan nasi. Dan ada pula yang mengimani soto tapi nasinya dipisah.

Hanya itu saja? Tentu tidak.

Ada satu kubu lagi yang cukup ekstrim, yang saya tidak tahu ada berapa pengikutnya di muka bumi ini. Sebenarnya hal kecil yang mereka lakukan saat makan ini mungkin biasa saja, tapi bisa bikin mual bagi yang tidak terbiasa melihatnya. Yaitu golongan orang-orang yang makan soto lalu diberi kecap sampai kuahnya menghitam jadi mirip rawon.

Memangnya ada? Ada dong.

Mantan pacar saya saat sekolah dulu doyan sekali makan soto dan tentu saja makan soto jadi semacam acara wajib kami saat nge-date. Soto di Surabaya kebanyakan memang mencampur nasi dan sotonya sekaligus, jadi ya kami sudah terbiasa dengan cara itu (bagi tim soto dan nasi dipisah harap mundur dulu). Saya sendiri tidak terlalu suka makan soto, baik itu soto ayam maupun daging sapi.

Nah, saat pertama kali kami makan soto itulah saya tahu bahwa mantan saya itu suka menuangkan banyak sekali kecap ke dalam mangkuk sotonya. Kuahnya berubah warna menjadi hitam.

Tidaaaaaak! Jiwa saya memberontak.

Saya tegur dia, “Kecapnya banyak banget? Emang nggak eneg?” Dia hanya menggelengkan kepala sambil terus menikmati sotonya. Saya sudah hilang selera. Rasa lapar sudah amblas dan karena memang saya tidak terlalu doyan soto, ya semakin malaslah saya mengunyah.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

3 Soto Lamongan yang Terbukti Enak dan Menjadi Favorit di Surabaya

Terus terang sejak itu saya mulai agak-agak mencari alasan setiap kali diajak makan soto olehnya. Walau kadang memang tidak bisa dihindari. Dia mungkin fine-fine saja. Akan tetapi, saya yang jadi semakin tidak doyan makan soto.

Ternyata saat saya sudah bekerja (dan tentunya sudah putus dengan mantan saya itu) ada juga beberapa orang teman sekantor yang makan soto dengan menuangkan kecap sebanyak mungkin ke mangkuknya. Saya shock. Makanan di dalam mangkuk mereka itu benar-benar berubah warna jadi hitam, sudah mirip sekali dengan rawon. Dan mereka juga tak henti-hentinya memaksa saya untuk mengikuti gaya makan mereka.

Ya tentu saja saya tidak bisa mengikuti gaya makan soto mereka. Kecap yang biasa ada di tukang soto itu kan kecap botolan porsi besar yang amat sangat kental dan pastinya juga manis sekali. Saya tidak bisa membayangkan apa rasanya kalau kuah soto yang agak bening dan gurih itu berubah rasa menjadi manis dan berubah warnanya dari kekuningan karena kunyit jadi hitam karena kecap. Apalagi seperti yang saya bilang tadi, kebanyakan warung soto di Surabaya menjadikan nasi dan sotonya di satu mangkuk, otomatis nasi dan dagingnya juga ikut jadi hitam kan? Hmmm, saya sih memilih untuk tidak mencoba ya.

Balik lagi ini semua soal selera, sih. Kalau sudah biasa dan suka makan seperti itu tentu saja susah kalau harus mengikuti gaya makan orang lain. Saya biasa makan dengan gaya yang biasa-biasa saja, menambahkan kecap seperlunya bahkan kadang tidak pakai. Bukan karena tidak suka hanya menyesuaikan saja dengan selera saat itu.

Sama seperti yang mungkin biasa makan dengan ditemani krupuk, saat tidak dapat krupuk ya pasti agak sedikit kesal karena bisa jadi mengubah selera makan. Tapi pasti ada juga yang walau tidak ada krupuk tetap saja makan dengan nikmat, nafsu makan tidak terganggu sama sekali.

Jadi saya rasa apa dan bagaimana cara kita menikmati makanan, tidak perlu diributkan. Biarkan menjadi kebiasaan dan kenikmatan masing-masing. Kalau kalian tidak suka dengan cara yang satu ya hindari saja, jangan dilihat apalagi dicoba. Tapi semisal tidak bisa dihindari (seperti saya dan mantan pacar saya itu) ya terima saja, mau bagaimana lagi? Toh kita cuma melihat, bukan ikutan makan dengan cara seperti itu. Justru kalau apa-apa selalu sama malah tidak asyik kan?

By the way, saya ada di kubu bubur yang diaduk.

BACA JUGA Makan Soto tapi Nasinya Dipisah Itu Manner dari Mana? atau tulisan Dini N. Rizeki lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2020 oleh

Tags: kecapMakananRawonsoto
Dini N. Rizeki

Dini N. Rizeki

Seorang yang menulis supaya tetap waras.

ArtikelTerkait

Rawon Pecel, Kuliner Khas Jember yang Membingungkan Lidah Mojok

Rawon Pecel, Kuliner Khas Jember yang Membingungkan Lidah 

15 Desember 2023
Rasa Indomie Itu Sudah Pas, Nggak Perlu Ditambah Kecap atau Saus Lagi! terminal mojok.co

Rasa Indomie Itu Sudah Pas, Nggak Perlu Ditambah Kecap atau Saus Lagi!

5 Maret 2021
zat kimia dalam makanan terminal mojok

Memahami Ketakutan Orang terhadap Zat Kimia dalam Makanan

19 Januari 2021
Kenikmatan Tak Terbantahkan Makan Nasi dengan Kerupuk dan Kecap terminal mojok.co

Kenikmatan Tak Terbantahkan Makan Nasi dengan Kerupuk dan Kecap

13 November 2020
Betapa Sedapnya Olahan Keong Sawah, Ulat Sagu, dan Kodok terminal mojok.co

Betapa Sedapnya Olahan Keong Sawah, Ulat Sagu, dan Kodok

5 Januari 2021
Mengungkap Misteri Kebiasaan Menyisakan Makanan yang Tinggal Satu Terminal Mojok

Mengungkap Misteri Kebiasaan Menyisakan Makanan yang Tinggal Satu

23 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.