Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Warga Jakarta Perlu Belajar sama Orang Depok Perkara Menghadapi Pemimpin yang Unik Banget

Ayu Henidar Mulyara oleh Ayu Henidar Mulyara
26 Maret 2024
A A
Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 depok heru budi jogja

Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau di Jakarta ada Pak Heru Budi, di Depok juga ada yang mirip-mirip kelakuannya, Pak Mohammad Idris

Warga Jakarta sekarang lagi sering sekali misuh-misuh di media sosial. Dan isu yang paling sering dikeluhkan bukan lagi soal penanganan banjir, atau jalanan yang macet dimana-mana, tapi karena mereka dipimpin oleh PJ Gubernur Heru Budi. Padahal Pak Heru Budi ini kan nggak ngapa-ngapain ya, tapi kenapa dibahas mulu sih sama warga Jakarta.

Keluhan mereka semakin menjadi-jadi karena tingkah laku Pak Heru Budi yang dianggap juga semakin mengada-ada.

Pertama, belum 100 hari kerja menjadi PJ Gubernur DKI Jakarta, Pak Heru Budi dengan semangatnya mengubah logo Jakarta Kolaborasi menjadi Sukses Jakarta Untuk Semua. Baru mengganti logo saja, Pak Heru Budi kerap mendapatkan banyak kritikan dari warga Ibu Kota. Mereka menganggap logo yang baru justru minim akan makna dan arti. Berbeda dari logo sebelumnya yang justru dianggap lebih estetik, kreatif dan sangat melambangkan posisi Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia, Jakarta Kolaborasi.

Kedua, sempat ramai diperbincangkan terkait wajah Pak Heru Budi ini yang muncul di berbagai tempat di Jakarta dalam bentuk baliho. Selain kurang estetik, penggunaan foto Pak Heru Budi juga dianggap sangat narsistik dan lagi-lagi tidak bermakna. Mungkin, Pak HBD ini mau mengingatkan kepada warganya kalau mereka punya pemimpin yang gagah macam Pak Heru Budi.

Ketiga, yang juga nggak kalah absurd, pernyataan Pak Heru Budi saat menanggapi tingginya kasus DBD di Jakarta. Alih-alih memberikan program cek darah gratis atau pengobatan gratis, beliau justru mengingatkan warganya agar mengenakan tangan panjang dan sering-sering lah menggunakan minyak telon. Padahal nyamuk kan bisa aja gigit area pipi atau dahi ya. Atau mungkin warga Jakarta juga mulai sekarang diharapkan sekalian saja menggunakan masker penutup wajah seperti Balaclava. Ya bagus juga sih, siapa tau bisa meningkatkan UMKM.

Warga Depok tersenyum kecil

Sebagai warga Depok saya hanya tersenyum kecil melihat bagaimana warga Jakarta ini mengeluhkan soal pemimpinnya. Sebab, Tindakan Pak Heru Budi adalah makanan sehari-hari warga Depok yang dipimpin oleh Pak Mohammad Idris.

Publik pasti masih ingat kebijakan-kebijakan unik di Depok yang dikeluarkan oleh Wali Kota Depok, Pak Mohammad Idris. Salah satu kebijakan uniknya adalah dengan merilis beberapa lagu untuk diputar saat lampu merah. Hal ini dilakukannya dalam rangka mengantisipasi kemacetan. Bukan memberi kebijakan dengan sistem jalur satu arah atau peningkatan fasilitas angkutan umum. Justru mengeluarkan lagu supaya warga Depok tidak bosan saat macet di lampu merah.

Baca Juga:

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

Kebijakan lain yang tidak kalah unik adalah razia LGBT. Kebijakan asal sebut ini pernah muncul dari sosok Wali Kota Depok saat adanya kasus salah satu warga Depok bernama Reynhard Sinaga yang memperkosa ratusan laki-laki di Inggris. Wali Kota Depok sebelumnya pernah menginstruksikan jajarannya untuk menertibkan dan merazia kos-kosan maupun apartemen di Kota Depok. Untungnya, hal ini ditentang oleh Komnas HAM dan Amnesty Internasional, karena justru dianggap menentang hak asasi bagi kelompok minoritas orientasi seksual dan kesetaraan gender.

Kebijakan-kebijakan lain yang menyulitkan warganya juga tidak kalah banyak. Setiap akhir tahun jalanan Margonda sebagai jalan utama Depok selalu ada penggalian baik pergantian gorong-gorong maupun renovasi trotoar. Namun hal itu terus berulang setiap tahunnya, hingga kita sebagai warga Depok sudah hafal dengan kebijakan yang aneh-aneh ini. Jakarta mah, newbie perkara hal ini.

Warga Jakarta harus kuat dan lapang dada

Dalam 5 stages of grief ada beberapa fase yang bisa dilalui manusia dalam menghadapi suatu peristiwa kedukaan. Dimulai dari penolakan, amarah, negosiasi, depresi dan akhirnya masuk dalam tahap penerimaan. Nah, jika warga Depok diibaratkan dalam fase itu, kita semua sepertinya sudah masuk dalam tahap acceptance, alias penerimaan. Sudah capek marah, yang ada malah depresi menghadapi kelakuan wali kota kita.

Jadi saran saya, untuk warga ibu kota Jakarta, bisa sering-sering belajar sabar sama warga Depok yang udah menghadapi keluhan seperti kalian selama kurang lebih 8 tahun. Kurang sabar apa coba?

Penulis: Ayu Henidar Mulyara
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Depok Memang Unik dan Ajaib, tapi Jadi Tempat Tinggal Terbaik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Maret 2024 oleh

Tags: depokheru budiJakartamohammad idris
Ayu Henidar Mulyara

Ayu Henidar Mulyara

ArtikelTerkait

3 Alasan Ayam Geprek Bu Rum Harus Buka Cabang di Jakarta ayam geprek jogja

3 Alasan Ayam Geprek Bu Rum Harus Buka Cabang di Jakarta

8 Oktober 2024
Fresh Graduate Solo Culture Shock Kerja di Jakarta, Cukup Jadi Pengalaman Sekali Seumur Hidup Aja Mojok.co

Fresh Graduate Solo Culture Shock Kerja di Jakarta, Cukup Jadi Pengalaman Sekali Seumur Hidup Aja

30 Maret 2024
Aral Rintangan yang Saya Lewati di KPU hingga Berhasil Mengurus Pindah TPS di Jakarta

Aral Rintangan yang Saya Lewati hingga Berhasil Mengurus Pindah TPS di Jakarta

13 Januari 2024
Ketoprak Jakarta dan Ketoprak Solo: Namanya Aja yang Sama, Bentuknya Beda Jauh Mojok.co

Ketoprak Jakarta dan Ketoprak Solo Namanya Saja yang Sama. Bentuk, Isi, dan Rasa Makanannya Jauh Berbeda

5 Agustus 2024
Halte Walk PGC Cililitan, Contoh Nyata Integrasi Transportasi Umum dengan Pusat Perbelanjaan yang Patut Dicontoh

Halte Walk PGC Cililitan, Contoh Nyata Integrasi Transportasi Umum dengan Pusat Perbelanjaan yang Patut Dicontoh

10 Maret 2024
Petisi Kembalikan WFH, Bukti Nyata Warga Lelah dengan Drama Ibu Kota Terminal Mojok

Petisi Kembalikan WFH, Bukti Nyata Warga Lelah dengan Drama Ibu Kota

8 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.