Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalur Pantura Tegal Meresahkan Pengendara karena Punya Segudang Masalah

Arief Nur Hidayat oleh Arief Nur Hidayat
8 Maret 2024
A A
Jalur Pantura Tegal Meresahkan Pengendara karena Punya Segudang Masalah

Jalur Pantura Tegal Meresahkan Pengendara karena Punya Segudang Masalah (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Teritorial Pantura Tegal berbatasan dengan Pemalang di bagian timur dan Brebes di bagian barat. Walaupun sudah ada jalan tol, jalur Pantura Tegal tetap menjadi primadona pengendara karena tarif tol yang lumayan mahal. Berkendara di sini sangat menantang karena kita akan berbagi aspal dengan kendaraan-kendaraan besar seperti trailer, tronton, fuso, colt diesel, hingga bus tiga perempat.

Berbeda dengan ring road Jogja, jalur Pantura Tegal nggak memiliki pemisah antara jalur kendaraan roda dua dan roda tiga. Kalau di Jogja, orang yang sedang sumpek atau sedih akan berkeliling ring road untuk melepas penat, tapi hal ini nggak berlaku di Pantura Tegal. Saban hari saya terpaksa melewati jalan ini untuk menuju pabrik tempat saya bekerja.

Setelah saya cermati, ada banyak masalah yang ada di jalur Pantura Tegal dan bikin resah pengendara yang melintas. Misalnya beberapa masalah berikut.

#1 Keberadaan pak ogah di jalur Pantura Tegal yang malah meresahkan

Konon, sebutan pak ogah ini diambil dari serial anak-anak legendaris, Si Unyil. Dalam serial tersebut, Pak Ogah digambarkan sebagai seorang pengangguran nan pemalas yang terkenal dengan tagline, “Cepek dulu, dong.”

Seperti pak ogah di kota lainnya, pak ogah di jalur Pantura Tegal bertugas mengurai kemacetan di pertigaan atau perempatan yang nggak ada lampu merahnya. Pak ogah mendapatkan imbalan dari pembukaan jalur yang dia lakukan. Bukannya memperlancar, kehadiran pak ogah kerap bikin ruwet lalu lintas karena lebih memprioritaskan pengendara yang membayar.

Masalahnya terletak pada alat bantu yang digunakan pak ogah ketika bertugas di jalanan. Biasanya pak ogah menggunakan alat bantu berupa peluit dan bendera kecil layaknya bendera hakim garis dalam sepak bola atau semaphore Pramuka.

Nah, di jalur Pantura Tegal agak berbeda. Pak ogah di sini memakai bendera dengan tongkat lebih panjang seperti bendera di sudut lapangan sepak bola. Bahkan jika pak ogahnya marah, tongkat dengan bendera yang panjang ini dia pukulkan ke aspal jalanan. Tentu saja hal itu membuat nyali pengendara yang melintas jadi ciut.

Terakhir, pak ogah di jalur Pantura Tegal memiliki pembagian jam kerja. Sudah kayak shift kerja buruh pabrik saja, ya.

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

#2 PO bus nggak punya tempat parkir berjejer di pinggir jalan raya Pantura Tegal

Sudah jadi rahasia umum bahwa terdapat beberapa PO yang berjejer di jalur Pantura Tegal. PO ini bermacam-macam tergantung tujuan. Ada yang spesialis menuju ke arah barat, timur, atau selatan. Namun perusahaan otobus di sana nggak punya fasilitas memadai seperti tempat parkir bus yang layak.

Bus yang datang dan yang akan berangkat hanya diparkir di bahu jalan raya Pantura Tegal. Kehadiran bus yang diparkir di bahu jalan ini jelas menimbulkan kemacetan lalu lintas. Padahal bus-bus ini seringnya ngetem lama di bahu jalan, lho. Malah saya kerap menjumpai bus yang ngetem sambil dilap dan dicuci seolah nggak memedulikan pengendara lain yang melintas di jalan tersebut.

#3 Penerangan jalan yang minim

Tegal terkenal dengan lockdown-nya di awal pandemi Covid-19 kemarin. Tegal yang biasanya jarang mendapatkan perhatian lebih tiba-tiba jadi pembicaraan di mana-mana. Salah satu yang dilakukan ketika lockdown adalah mematikan lampu penerangan umum di jalan raya. Hal tersebtu juga berlaku di jalur Pantura Tegal. Sebenarnya pemadaman lampu penerangan jalan di malam hari bertujuan agar masyarakat nggak keluar rumah.

Sialnya, ketika pandemi berakhir dan situasi membaik, nyala lampu penerangan jalan di Pantura Tegal nggak seterang sebelum pandemi. Penerangan jalan yang minim di sana malah membahayakan pengendara yang melintas.

Begitulah tiga masalah yang terjadi di jalur Pantura Tegal. Sebagai rakyat jelata, saya cuma bisa berdoa agar stakeholder terkait tergerak untuk ikut memperbaiki sehingga jalur ini menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi pengendara yang melintas.

Penulis: Arief Nur Hidayat
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalur Pantura, Jalur Khusus Kaum Tangguh!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2024 oleh

Tags: jalur panturajawa tengahlampu penerangan jalanpak ogahPantura Tegalperusahaan otobustegal
Arief Nur Hidayat

Arief Nur Hidayat

Buruh pabrik yang kecanduan menulis dan mengoleksi jersey.

ArtikelTerkait

5 Kecap Legendaris di Jagat Kuliner Jawa Tengah Terminal Mojok

5 Kecap Legendaris di Jagat Kuliner Jawa Tengah

4 September 2022

Bukan Telur Asin, tapi Inilah Oleh-Oleh dari Tegal

5 April 2020
7 Destinasi Wisata di Solo yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi Terminal Mojok

7 Destinasi Wisata di Solo yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi

20 Juli 2022
Loker Semarang 5 Jenis Pekerjaan yang Paling Menjanjikan (Unsplash)

Loker Semarang: 5 Jenis Pekerjaan yang Paling Menjanjikan di Semarang Saat ini

9 Juli 2023
Jawa Tengah Kembali Gagal Juara Olimpiade Sains Nasional: Dulu Langganan Juara, Kini Langganan Melihat Daerah Lain Juara OSN

Jawa Tengah Kembali Gagal Juara Olimpiade Sains Nasional: Dulu Langganan Juara, Kini Langganan Melihat Daerah Lain Juara

2 September 2023
Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim kabupaten boyolali

Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim

21 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.