Ayam Tok Dalang atau lebih akrab dikenal dengan nama Rembo, merupakan binatang peliharaan Tok Dalang yang kerap muncul dalam serial Upin dan Ipin. Rembo bukanlah ayam biasa seperti ayam pada umumnya, dalam episode tertentu, Rembo menjelma menjadi pemeran utama. Misalnya saja dalam episode Jejak Rembo, ayam satu ini jadi topik utama cerita Upin dan Ipin. Saat itu diceritakan Rembo hilang dan membuat si kembar botak menjadi detektif demi mencari keberadaan Rembo.
Ayam dengan perawakan jambul merah, leher coklat, dan badan hitam layaknya ayam kampung ini memang sering membuat Upin dan Ipin gemes. Ketika bertemu dengan duo kembar botak pun kerap kali mereka berkonflik, entah Upin Ipin yang memulai dahulu dengan menjahili Rembo atau sebaliknya.
Hobi Rembo yang agak lain, yakni suka mencuri sandal yang hanya sebelah, membuat ayam satu ini jadi red flag tak hanya di mata Upin Ipin, tapi juga seluruh warga Kampung Durian Runtuh. Selain hobinya yang aneh itu, sebagai ayam jantan, Rembo juga memiliki sifat layaknya buaya darat. Ayam ini akan bersikap genit ketika melihat ayam betina untuk menarik perhatiannya.
Saya cukup terkejut waktu membaca tulisan di Terminal Mojok soal Tok Dalang yang harus segera mengganti Rembo karena ayam satu ini cukup problematik. Padahal menurut saya, Rembo harus dipertahankan eksistensinya dalam serial Upin dan Ipin karena ayam satu ini cukup istimewa. Berikut beberapa keistimewaan Rembo.
Daftar Isi
Rembo sudah dirawat Tok Dalang sejak baru menetas
Dalam serial animasi Upin dan Ipin episode Rembo Tak Nak Kembali, diceritakan saat itu Tok Dalang yang akan keluar rumah tiba-tiba melihat sebutir telur tergeletak di depan rumahnya di bawah tumpukan sandal. Tok Dalang melihat telur itu akan segera menetas. Kemudian dia menyaksikan prosesi penetasan telur tersebut.
Kemungkinan besar sejak dalam telur Rembo memang sudah problematik. Hal ini terlihat dari proses penetasan telur yang nggak wajar. Selain itu, telur berisi Rembo tiba-tiba sudah ada di depan rumah tanpa kehadiran induknya.
Tok Dalang yang kasihan melihat Rembo akhirnya memutuskan untuk merawat ayam itu hingga besar. Dia pun memberi makan, mengajak jalan-jalan, bahkan tidur satu ranjang dengan si ayam waktu masih kecil.
Yatim piatu sama seperti Upin dan Ipin
Melanjutkan poin sebelumnya, Rembo ternyata seekor ayam tanpa induk. Saat menetas, Rembo mencari induknya. Saat itu ada juga 2-3 induk ayam bersama anak-anaknya di depan rumah Tok Dalang. Rembo lalu menghampiri induk ayam tersebut, tapi apa daya ibarat cinta bertepuk sebelah tangan, Rembo ditolak mentah-mentah. Tingkah Rembo yang nyeleneh pun membuat induk ayam marah karena Rembo mencuri cacing makanan milik anak ayam induk tersebut.
Melihat kemarahan induk ayam, Tok Dalam berusaha menyelamatkan Rembo dari kejaran induk ayam tersebut. Nasib Rembo ternyata sama seperti Upin Ipin yang sejak dilahirkan sudah ditinggal orang tua yang meninggal.
Umur Rembo sama seperti umur Upin dan Ipin
Siapa yang menyangka ternyata umur Upin Ipin sama dengan umur Rembo. Dalam percakapan si kembar botak dengan Tok Dalang, keduanya kaget mendengar jawaban Tok Dalang bahwa umur Rembo sudah tua. Tambah kaget lagi begitu tahu umur Rembo 5 tahun seperti umur mereka. Tok Dalang mengatakan umur 5 tahun bagi ayam termasuk kategori tua, beda dengan manusia yang berusia 5 tahun tapi belum masuk SD.
Namanya terinspirasi dari film pahlawan kesukaan Tok Dalang
Upin Ipin yang kepo dengan nama Rembo mencoba untuk menanyakan asal-usul nama si ayam kepada Tok Dalang. Usut punya usut, ternyata nama itu terinspirasi dari karakter film kesukaan Tok Dalang. Menurutnya, karakter pahlawan dalam film tersebut seperti ayam miliknya yang berani survive hidup sendiri dan mandiri. Katanya ketika ayam Rembo hilang, pasti dia akan kembali lagi dengan selamat. Makanya ayam itu diberi nama Rembo.
Itulah beberapa keistimewaan Rembo, si ayam tengil milik Tok Dalang. Rembo bukan sekadar ayam biasa dan bukan karakter biasa dalam serial Upin dan Ipin. Menurut saya agaknya sulit menggantikan Rembo dengan karakter lain. Bakal sangat aneh jika ayam ini diganti dengan peliharaan lain. Bahkan bisa jadi bakal sangat sedih jika Tok Dalang kehilangan Rembo.
Penulis: Teza Salih Mauludin
Editor: Intan Ekapratiwi