Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
17 Februari 2024
A A
Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kendal, kabupaten medioker di Jawa Tengah yang menjadi bagian dari jalur pantura ini punya sebuah ruang terbuka hijau yang dinamai Taman Hutan Klorofil. Dari namanya memang agak ambigu. Sebenarnya ruang terbuka hijau ini taman atau hutan?

Taman Hutan Klorofil Kendal diresmikan pada tahun 2017 lalu oleh Bupati Mirna Annisa dan menelan anggaran awal sekitar Rp4,6 miliar. Sejak saat itu, taman ini menjadi destinasi wisata warga Kendal khususnya saat akhir pekan. Lokasi taman ini memang mudah dijangkau karena berada di pusat kota, tepatnya di Jalan Stadion Baru, Kersan, Kebondalem. Jaraknya sekitar satu kilometer dari Alun-alun Kendal yang acakadut itu.

Awalnya terlihat begitu segar, bersih, dan asri

Taman Hutan Klorofil Kendal dibangun dengan tujuan sebagai paru-paru pusat Kota Kendal. Namun misi ini kok menurut saya agak hiperbolis karena luasnya saja hanya 10 ribu meter persegi.

Di bagian depan taman, berjejer kanopi yang biasanya dijadikan tempat duduk pengunjung. Ketika masuk ke dalamnya, taman yang didesain dengan konsep eco-friendly ini memberikan pemandangan pohon rimbun seperti trembesi, ketapang, flamboyan, kamboja, karet, cemara, bambu kuning, pisang kipas, dll. yang memanjakan mata pengunjung.

Saya sudah beberapa kali ke taman ini. Saat awal diresmikan, Taman Hutan Klorofil Kendal memang terlihat begitu segar, bersih, dan asri. Cocok untuk menenangkan diri. Biasanya ketika pulang dari Semarang di sore hari, saya menyempatkan mampir ke taman ini untuk duduk sebentar sembari minum es teh di plastik bening.

Akan tetapi ketika berkunjung lagi ke sini setelah beberapa tahun tak mendatanginya, taman ini berubah jadi kumuh dan remang-remang. Makin ke sini, Taman Hutan Klorofil Kendal terlihat seperti kebun belakang rumah ketimbang sebuah taman.

Jadi kumuh dan tak terawat

Begitu memasuki area taman, bau menyengat tercium. Bau sampah. Entah karena saya sedang apes atau bagaimana, yang jelas waktu berkunjung lagi ke Taman Hutan Klorofil Kendal, saya mencium bau tak sedap.

Awalnya saya mengira aroma tak sedap itu berasal dari bau mulut teman saya yang sedang ngomong, tapi ternyata memang baunya berasal dari sampah yang dibuang sembarangan. Masuk area taman, ada beberapa tumpukan sampah plastik dan makanan yang dibiarkan berserakan dan nggak dibersihkan. Selain itu, daun-daun yang berguguran menambah kesan kotor taman ini.

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Pemandangan tersebut mengingatkan saya pada kebun belakang rumah yang ada kalanya dijadikan tempat pembuangan sampah yang akan dibakar. Saya pikir, kalau memang nggak dirawat, lama-lama Taman Hutan Klorofil Kendal ini bisa jadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) “gelap”.

Taman ini juga nggak didesain untuk mengantisipasi situasi musim hujan. Akibatnya, di beberapa sudut taman tumbuh rumput liar dan di area lain tanahnya terlihat becek. Padahal lumrahnya taman, sekitar pohon dan tanahnya ditanami rumput gajah yang dirawat dan dikontrol tingginya. Tujuannya ya biar cepat membantu penyerapan air.

Banyak masalah di Taman Hutan Klorofil Kendal

Berdasarkan pengamatan saya ketika berkunjung ke Taman Hutan Klorofil Kendal baru-baru ini, taman ini juga nggak dilengkapi dengan parit yang memadai. Wajar bila turun hujan, airnya mengendap di dalam area taman. Akibatnya, tanah di taman jadi becek. Ketika becek, kodok pun datang. Akhirnya taman ini jadi kawasan bermain para kodok.

Belum lagi nuansa gelap ketika memasuki taman ini. Rasanya seperti masuk ke dalam gua. Di beberapa sudut, ranting dan tangkai pohon yang nggak dirawat dengan baik menutupi satu sama lain sehingga sudut-sudut taman nggak terkena sinar matahari. Di sekitaran taman juga tumbuh tanaman liar yang nggak dipangkas. Persis kayak kebun yang nggak keurus.

Pemandangan nggak mengenakkan lainnya adalah orang pacaran. Iya saya tahu, pacaran itu hak masing-masing orang, tapi kalau di ruang publik apalagi taman, sudah seharusnya diperingatkan. Saya heran, Taman Hutan Klorofil Kendal ini seperti nggak memiliki petugas keamanan sehingga orang yangyangan terkesan dibiarkan.

Fenomena ini tentu membuat pengunjung lain nggak nyaman, khususnya yang jomblo kayak saya ini. Namanya ruang publik, seharusnya bisa mengakomodir kenyamanan semua orang, kan?

Sejatinya Taman Hutan Klorofil Kendal punya misi yang baik untuk menghadirkan ruang terbuka hijau. Tapi, misi itu juga harus diimbangi dengan perhatian untuk merawatnya secara berkala, mendesainnya sesuai dengan fungsinya, dan tentu saja menjaganya dari tangan-tangan kotor yang gemar membuang sampah sembarangan.

Mosok taman yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp4 miliar berakhir menjadi tempat orang pacaran dan buang sampah sembarangan?

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Dear Kendal, Sampai Kapan Mau Jadi Daerah Medioker?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Februari 2024 oleh

Tags: jawa tengahKabupaten Kendalkendalruang terbuka hijautamanTaman Hutan Klorofil Kendal
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Hal yang Biasa di Semarang, tapi Tidak Lumrah di Magelang Mojok.co

Hal yang Biasa di Semarang, tapi Tidak Lumrah di Magelang

7 Oktober 2024
Kalimanah, Kecamatan di Purbalingga yang Lebih Lengkap Fasilitasnya daripada Pusat Kota

Kalimanah, Kecamatan di Purbalingga yang Lebih Lengkap Fasilitasnya daripada Pusat Kota

10 April 2024
Sroto Sokaraja, Soto Khas Banyumas yang Bikin Orang Bingung Saat Pertama Kali Mencicipi Terminal Mojok

Sroto Sokaraja, Soto Khas Banyumas yang Bikin Orang Bingung Saat Pertama Kali Mencicipi

31 Agustus 2022
Susahnya Mengaku sebagai Orang Karanganyar terminal mojok

Susahnya Mengaku sebagai Orang Karanganyar

7 Juni 2021
Menjadi Warga Kabupaten Semarang Nggak Mudah, Hanya Orang Tangguh yang Sanggup Tinggal di Sana

Menjadi Warga Kabupaten Semarang Nggak Mudah, Hanya Orang Tangguh yang Sanggup Tinggal di Sana

16 Oktober 2023
Nasi Ayam Bu Nyoto Semarang, Kuliner Pinggir Jalan yang Jadi Incaran Pemburu Sarapan Terminal Mojok

Nasi Ayam Bu Nyoto Semarang, Kuliner Pinggir Jalan yang Jadi Incaran Pemburu Sarapan

2 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.