Pecinta literasi zaman sekarang rasanya semakin happy karena mudah mengakses bacaan sesuai keinginan. Selain toko buku fisik, beberapa tahun ke belakangan, aplikasi membaca online seperti Wattpad menawarkan rilisan yang tak kalah bagus.
Saya sendiri merilis cerita fiksi untuk kali pertama melalui Wattpad. Oleh sebab itu, aplikasi ini mempunyai jasa yang cukup besar bagi para penulis maupun pembacanya. Berkat aplikasi ini, banyak penulis baru mendapatkan audience untuk tulisannya. Syukur-syukur kalau ceritanya melejit dan tercium oleh penerbit, hingga mampu diterbitkan untuk cetak.
Di “dunia” yang berbeda, misalnya di platform X, cerita ala-ala Alternative Universe (AU) mendapatkan pembaca yang besar. Cerita dengan konsep Alternative Universe adalah cerita dengan face claim para idola.
Contoh, satu karakter ABG asal Bandung anak basket, ketua geng motor, ganteng dan kaya raya, lalu diperkenalkan dengan face claim dari Haechan NCT. Penggambaran dari AU tersebut mampu menggaet pembaca dari segmen sang idola tersebut. Nah, di sini terjadi irisan ketika banyak cerita AU dari X muncul di Wattpad. Setelah itu, karena popularitasnya, bisa terbit menjadi buku cetak.
Fenomena ini, sebenarnya, memberi dampak positif bagi penulis. Mereka mendapatkan kesempatan besar untuk dilirik penerbit. Namun, di balik sisi positif, Wattpad juga membawa dampak negatif. Berikut beberapa poin yang saya temukan dan rangkum.
Daftar Isi
Banyak pembaca Wattpad yang termotivasi, lalu ikut menulis. Sampai di sini tidak ada yang aneh. Bahkan saya juga akhirnya menulis setelah menjadi pembaca terlebih dahulu. Namun, ada sedikit masalah di sini.
Novel cetak pasti sudah melewati proses editing. Jadi, isinya sudah pasti rapi. Nah, beda dengan tulisan penulis baru di Wattpad. Semakin ke sini, saya jadi sering menemukan tulisan yang acak-acakan.
Misalnya, yang paling dasar adalah sering salah meletakkan tanda baca. Lalu, tidak konsisten dan salah menggunakan huruf kapital dan kecil. Ada juga yang kalimatnya kurang enak dibaca. Anehnya, sih, banyak yang membaca dan suka. Mungkin karena pengaruh genre romansa di mana jumlah pembacanya memang besar.
Mungkin para penulis baru di Wattpad ini mencoba “meniru” penulis favoritnya dan tulisannya langsung melejit. Apalagi ketika meminjam muka idol, menerapkan konsep AU, pasti dilirik banyak penggemarnya. Sayangnya, karena langsung melejit, banyak penulis baru seperti enggan memperbaiki teknik menulis.
Masalahnya, hal ini berdampak pula ke novel cetak yang, misalnya, muncul di Gramedia. Rasa-rasanya, sekarang itu, penuh dengan novel template yang genrenya sama. Bahkan cover-nya pun terasa template, blurb-nya sudah tertebak bahkan nama-nama tokohnya hampir mirip.
Mereka terinspirasi satu sama lain, membuat cerita yang sama pula, lalu “tidak sengaja” booming karena masuk di genre romansa.
Boring
Menyambung yang awal tadi, sebenarnya ini memang bagus karena banyak penulis bisa mewujudkan impiannya. Namun, jadi banyak novel romansa buatan para penulis baru dengan genre dan alur yang super template, lalu tulisannya masih acak-acakan.
Masalahnya, ada saja penerbit yang terus menerbitkan buku dari Wattpad, asal sudah jutaan pembaca ini menjadi petaka. Efeknya, etalase buku jadi boring karena ceritanya template. Pasti nggak asing sama kalimat “cerita Wattpad banget.” Alias banyak juga yang sebenarnya sudah bosan dengan alur cerita yang pakai genre romansa remaja ini.
Genre itu jelas selera, tidak masalah kalau banyak yang suka. Cuma kebanyakan isinya jadi hanya romantisasi banyak hal. Bahkan kriminalitas pun bisa diromantisasi dan itu digemari banyak orang sampai dikatakan so sweet.
Ya paham sih penerbit juga mau untung dengan menerbitkan buku dari Wattpad yang sudah jelas pasarnya saja. Tapi, karena ini jadi ada beberapa buku yang malah problematik setelah dibaca dan jadi perdebatan di sosial media.
Kurang riset dan asal nulis saja
Fenomena lain yang agak mengganggu adalah banyak penulis baru yang kurang riset dan asal nulis. Sudah sering cerita terkenal dari AU atau Wattpad bermasalah karena cerita yang diangkat. Memang sih ini fiksi, kamu bebas berimajinasi. Tapi, kalau sampai melanggar beberapa norma yang ada ya bisa jadi masalah.
Ini juga datang ketika ada penulis yang membuat karakter super bajingan di Wattpad. Penginnya ada gambaran laki-laki SMA yang suka gonta-ganti cewek, sampai mau sama tante-tante juga, mainin cewek, bahkan having sex dengan banyak cewek tanpa ampun.
Ada cerita yang sebenarnya mengangkat tema grooming yang entah penulis sengaja atau tidak, ketika ayah mengasuh anak dan dinikahinya itu romantis. Laki-laki obsesif yang suka menyusup ke rumah pacarnya dan super protektif juga dikata romantis padahal jelas toxic. Yang pernah ramai juga ketika ada penulis berani mengangkat cerita bertema agama tapi tanpa riset. Ketika agama jadi cerita cinta anak remaja, yang penting judulnya anak ustaz dan ada ta’aruf.
Penulis baru yang star syndrome
Sudah bukan rahasia pasti banyak penulis di Wattpad yang usianya muda belia. Saya dengar sih bahkan ada yang masih SMP juga. Pencapaian luar biasa bukan mampu menerbitkan buku ketika masih SMP.
Sayangnya sifat muda ya nggak bisa bohong. Ada yang masih muda tapi wawasannya luas, tapi tidak dengan beberapa penulis di Wattpad ini. Mereka menulis tanpa riset asal romantis jelas bukan hal yang positif untuk dunia literasi. Segal adegan dibilang romantis padahal itu sebuah hal yang buruk. Lalu, ketika penulis dikritik tulisannya bermasalah, masih sering denial dan tidak terima. Mereka malah mengerahkan sejuta penggemarnya yang juga masih belia terlihat dari ketikannya untuk membela.
Padahal jelas tulisannya bermasalah, dan banyak yang perlu diperbaiki. Mereka merasa dirinya sudah terkenal, jadi menganggap yang mengkritik itu cuma iri.
Alhasil, sampai sekarang, ternyata yang saya rasakan jadi penulis itu tidak mudah. Kalau dulu bersaing dengan para penulis besar seperti Dewi Dee Lestari, Tere Liye, Ilana Tan, Raditya Dika, Andrea Hirata dan banyak lainnya. Kalau sekarang, harus bergelut dengan novel remaja yang ditulis asal-asalan di Wattpad tapi banyak pembacanya.
Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Tulisan Makin Ngaco, Aplikasi Wattpad Butuh Editor Kebahasaan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.