Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Jadi Bendahara RT Itu Berat, Hindari 4 Hal Ini kalau Mau Selamat

Rudy Tri Hermawan oleh Rudy Tri Hermawan
5 Januari 2024
A A
Jadi Bendahara RT Itu Berat, Hindari 4 Hal Ini kalau Mau Selamat

Jadi Bendahara RT Itu Berat, Hindari 4 Hal Ini kalau Mau Selamat (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin jabatan bendahara RT kedengarannya sepele, padahal berat banget!

Kata orang, tahun 2024 adalah tahun politik dan (katanya) politik itu adalah kekuasaan. Setiap hari kita disuguhi berita tentang tingkah laku manusia dalam berebut jabatan. Entah itu jabatan di tingkat eksekutif maupun legislatif. Pokoknya, semua cara dilakukan agar bisa meraih jabatan yang diinginkan.

Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi jabatan yang berhubungan dengan kepengurusan RT. Jabatan pengurus RT malah dijauhi banyak orang dan cendurung ditolak. Kenapa? Karena ribet, ruwet, dan menyita banyak waktu.

Dalam kepengurusan RT, selain ketua RT, pengurus harian yang mempunyai peran penting adalah sekretaris dan bendahara. Nah, kali ini saya akan membahas pentingnya tugas sebagai bendahara RT, Gaes. Kenapa saya sebut peran bendahara RT penting? Sebab, bendahara memegang kendali pengelolaan keuangan RT. Maju tidaknya kegiatan di suatu RT, salah satunya ditentukan oleh kinerja sang bendahara.

Pengalaman menjadi bendahara RT selama satu periode memberikan banyak pelajaran yang bisa saya bagikan kepada jamaah mojokiyah. Berdasarkan pengalaman saya, setidaknya ada 4 hal yang perlu dihindari saat menjabat menjadi bendahara RT agar tetap “selamat”.

#1 Bendahara RT yang menunda pekerjaan

Saya sudah menjelaskan kalau tugas seorang bendahara RT sangat vital. Ibarat menteri keuangan di suatu negara, bendahara bertanggung jawab penuh atas penggunaan kas RT. Sekali saja menunda pekerjaan, bendahara akan lupa berapa uang yang diterima dan dikeluarkan.

Ah, ingatan saya kan bagus, mungkin kalian bakal beranggapan demikian. Tapi percayalah, otak manusia itu ada batasnya. Masalahnya, saat menjadi bendahara RT, yang kita pikirkan tentu nggak cuma duit RT. Banyak hal di luar jabatan tersebut yang perlu kita pikirkan, apalagi kalau sudah berkeluarga. Harus bayar ini itu, antar jemput anak sekolah, antar istri belanja, dll. Dengan seabrek kegiatan tersebut, dijamin deh kerjaan sampingan sebagai bendahara RT bakal tergusur dengan sendirinya.

Sekali lagi saya ingatkan, jangan pernah menunda pekerjaan. Misal, ketika ada warga yang menyetor iuran RT, sebaiknya bendahara segera mencatatkannya di buku kas. Aturan ini juga berlaku ketika bendahara mengeluarkan uang untuk berbagai kegiatan. Segera catat pengeluaran tersebut supaya penggunaannya jelas.

Baca Juga:

Privilese Jadi Anak Ketua RT yang Tidak Dirasakan Warga Biasa

4 Keresahan yang Saya Rasakan Selama Tinggal di Kelurahan Silaberanti Palembang

Bendahara bisa menggunakan alat bantu semacam kartu iuran yang bisa digunakan untuk mencatat setoran iuran dari warga. Jangan lupa kedua pihak (bendahara dan warga) harus tanda tangan di kartu tersebut. Kalau sama-sama tahu jadinya enak kan, Gaes?

#2 Membuat laporan keuangan semaunya

Yang saya maksudnya dengan “semaunya” di sini adalah seorang bendahara membuat laporan keuangan (laporan kas RT) nggak secara berkala. Idealnya, bendahara RT membuat laporan kas sebulan sekali. Jadi, dia merekap semua transaksi selama satu bulan kemudian dilaporkan pada awal bulan berikutnya.

Lho, bikin laporan kas RT kan nggak harus bulanan? Bisa triwulan, caturwulan, atau bahkan semesteran? Nggak ada waktu kalau harus bikin laporan tiap bulan!

Ya, memang nggak ada larangannya membuat laporan kas triwulan bahkan semesteran, tapi pencatatan dengan rentang waktu yang lama pasti akan mempersulit kita sendiri. Sebab, pengendalian atas kas yang dikelola jadi lemah.

Kalau membuat laporan kas minimal sebulan sekali, setidaknya ada dua keuntungan yang bisa kita dapatkan sebagai bendahara RT. Pertama, kita nggak perlu khawatir ada transaksi yang terlewat. Kedua, dengan membuat laporan kas secara rutin (setidaknya bulanan), kepercayaan warga terhadap pengelolaan kas RT tetap terjaga. Warga berhak mengetahui uang yang disetor digunakan untuk apa saja dan berapa saldo kas yang tersisa.

Ingat, sekarang zamannya transparansi, Gaes. Jadi, laporan keuangan/laporan kas RT sebaiknya disajikan sejelas-jelasnya.

#3 Tidak mendokumentasikan bukti-bukti transaksi dengan baik

Tadi saya sudah menjelaskan bahwa membuat kartu iuran sangat membantu tugas bendahara RT dalam mengelola keuangan. Nah, masalahnya, nggak semua warga bisa menyetorkan uang secara tunai. Hari gini masih setor uang tunai, hehehe. Seringkali karena kesibukan masing-masing, warga menyetorkan iuran dengan cara mentransfernya ke rekening bank bendahara. Warga mau bayar masa harus ditolak?

Nah, kesadaran warga untuk membayar iuran RT secara rutin walau lewat transfer ini tak boleh disia-siakan. Kita harus sedikit repot, tapi ada hasil yang didapatkan. Maksud saya, bendahara harus siap mengecek apakah uang yang ditransfer sudah masuk atau belum. Kemudian bendahara bisa memberikan konfirmasi kepada warga yang membayar iuran. Jika benar-benar sudah ditransfer, baru bisa dicatat dalam buku kas.

Kalau kita nggak mendokumentasikan bukti transfer seperti ini, kita bakal kerepotan. Makanya kita perlu minta kerja sama warga yang membayar iuran dengan cara transfer untuk mengirimkan bukti transferan. Semua ini perlu dilakukan agar kita bisa tahu siapa yang sudah bayar iuran dan siapa yang belum. Atau bukti ini juga bisa menunjukkan kapan warga tersebut terakhir kali membayar iuran RT. Kalau buktinya kuat, nggak bakal ada yang berani macem-macem, deh.

#4 Bendahara RT alergi terhadap kritik dan saran

Ini yang nggak banyak orang kuat menghadapinya, Gaes. Kadang ada saja warga yang mencela pekerjaan kita sebagai bendahara RT. Sebenarnya nggak usah diambil hati. Anggap saja itu adalah bentuk perhatian warga kepada kita.

Saya menganggap wajar jika warga menanyakan iuran RT karena mereka merasa memiliki uang tersebut. Biasanya mereka menanyakan penggunaan iuran tersebut dan tugas kita sebagai bendahara untuk menjelaskannya. Dengan penjelasan yang detail, saya rasa warga bisa menerimanya. Jadi, nggak usah alergi terhadap kritik dan saran warga ya, Gaes.

Itulah pengalaman sebagai bendahara RT selama satu periode yang bisa saya bagikan kepada jamaah mojokiyah. Semoga bermanfaat ya, Gaes. Ada yang berminat menjadi bendahara RT?

Penulis: Rudy Tri Hermawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Menghitung Pendapatan dari Dana Jimpitan dalam Lingkup RT di Sleman.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Januari 2024 oleh

Tags: bendaharabendahara RTkumpul wargaRTrukun tetanggawarga
Rudy Tri Hermawan

Rudy Tri Hermawan

Seorang akuntan yang hobi menulis.

ArtikelTerkait

Lomba Desa: Kegiatan Nggak Penting yang Bikin Repot Warga

Lomba Desa: Kegiatan Nggak Penting yang Bikin Repot Warga

18 Oktober 2022
Suka Duka Punya Tetangga Tukang Servis Sound System terminal mojok.co

Pakai Sound System Jedag-jedug Saat Hajatan Itu Memang Asyik, tapi Nggak Sekenceng Itu Juga kali, Tenggang Rasanya di Mana?

9 Juli 2023
Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

4 Hal Tidak Menyenangkan Jadi Warga Kabupaten Lamongan

11 Maret 2022
Labuan Bajo Wisata Super Prioritas: Pada Akhirnya, Kita Memang Tidak Bisa Makan Uang

Labuan Bajo Wisata Super Prioritas: Pada Akhirnya, Kita Memang Tidak Bisa Makan Uang

13 Desember 2022
Polisi Tidur: Dibutuhkan Warga, tapi Bikin Jengkel Pengendara karangmalang

Polisi Tidur: Dibutuhkan Warga, tapi Bikin Jengkel Pengendara

2 Februari 2022
Menghitung Pendapatan dari Dana Jimpitan dalam Lingkup RT di Sleman terminal mojok

Menghitung Pendapatan dari Dana Jimpitan dalam Lingkup RT di Sleman

6 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.