Beternak bukanlah pekerjaan mudah. Sebagai salah satu peternak ayam pejantan saya benar-benar merasakannya. Bagaimana harus memberi perhatian oada hewan ternak sambil mengatur keuangan hingga memperluas koneksi agar bisnis terus berkembang.
Sayangnya banyak yang menyepelekan pekerjaan saya yang satu ini. Memang sih, ayam yang saya pelihara tidak menetaskan telur dan lebih mudah pemeliharaannya. Namun, bukan berarti ayam pejantan ini bisa dilepas begitu saja. Mereka perlu pakan dan perawatan yang mana menyedot energi dan biaya juga.
Saya terkadang sampai geregetan sendiri upaya saya beternak ayam pejantan sebegitunya dipandang sebelah mata. Bahkan, tidak sedikit yang menawar ayam saya ini dengan harga yang murah. Ada yang menawarnya dengan harga Rp150.000 saja. Padahal satu ekornya bisa mencapai jutaan. Parah betul. Dikira beternak ayam pejantan itu mudah kali ya?
Perawatan yang tidak sembarangan
Ayam saya jelas bukan sembarang ayam. Saya merawatnya dengan sungguh-sungguh. Pakannya bukanlah nasi dan lauk pauk sisa. Saya memberi mereka pakan khusus ayam diselingi dengan biji-bijian. Bahkan, terkadang, ayam saya makan buah di pagi hari. Lebih sehat dari sarapan pagi kalian kan?
Itu baru dari sisi panganan belum perawatan kesehatannya. Saya beri tahu ya, hewan juga butuh vaksin seperti manusia. Vaksin akan menguatkan imun hewan sehingga tidak mudah terserang penyakit. Tentu hal ini penting, mengingat cuaca akhir-akhir ini semakin tidak menentu. Cuaca yang tidak pasti membuat ayam semakin rentan terkena penyakit.
Perlu energi yang besar
Tidak hanya berkorban biaya yang besar, beternak ayam juga memerlukan energi dan waktu yang tidak sedikit. Ayam-ayam perlu diberi pakan dan air. Belum lagi mengawasi kesehatan ayam-ayam. Kalau ada yang sakit, peternak harus memberikan perhatian ekstra. Tidak jarang peternak ayam kewalahan menghadapi peternakannya sehingga peternak harus menambah tenaga tambahan.
Tidak mudah bukan menjadi peternak ayam pejantan? Di balik usaha yang terkesan biasa saja ini ada upaya besar-besaran yang saya curahkan agar berhasil. Wajar bukan kalau saya sakit hati kalau ada orang lain yang menyepelakan upaya saya. Memang sih, pikiran dan omongan orang lain tidak bisa saya kendalikan. Namun, sebagai sesama manusia, bukankah saling menghormati merupakan salah satu hal dasar yang harus dilakukan?
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Alasan Usaha Ternak Ayam Sebaiknya Jangan Dilakukan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.