Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Tegal Panggung Jogja, Jalan Alternatif Penghubung Kotabaru-Lempuyangan-Malioboro yang Penuh Kritik dan Perlu Dievaluasi

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
18 Desember 2023
A A
Jalan Tegal Panggung Jogja, Jalan Alternatif Penghubung Kotabaru-Lempuyangan-Malioboro yang Penuh Kritik dan Perlu Dievaluasi

Jalan Tegal Panggung Jogja, Jalan Alternatif Penghubung Kotabaru-Lempuyangan-Malioboro yang Penuh Kritik dan Perlu Dievaluasi (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau ada jalan alternatif di Jogja yang penuh kritik dan perlu dievaluasi, saya tak segan menunjuk Jalan Tegal Panggung.

Sebagai warga nglaju Bantul-Sleman, sedari SMA saya selalu mencoba menghafal daerah mana saja yang rawan macet dan opsi jalan tikusnya untuk memotong waktu berkendara. Selain itu, saya juga wajib paham waktu yang pas untuk menghindari kemacetan di beberapa ruas jalan ketika sudah memasuki kota. Misalnya, saya harus menghindari melintas di Jalan Cik Di Tiro sampai bundaran UGM sekitar pukul 14.00-15.00 WIB. Karena pada jam-jam tersebut, biasanya mobil-mobil yang keluar kantor bikin macet panjang.

Hingga akhirnya saya memiliki beberapa daftar jalan alternatif di Jogja yang bisa saya lalui. Tapi, hanya sedikit jalan yang tetap jadi andalan, salah satunya Jalan Tegal Panggung Jogja. Jalan ini selalu menjadi jalan alternatif saya menuju kampus. Alasan memilih jalan ini tentu saja karena nggak ada lampu lalu lintasnya. Paling pol sih berhenti karena palang kereta dari Stasiun Lempuyangan, tapi tenang saja, berhentinya nggak selama kayak menunggu lampu hijau menyala.

Sayangnya, setelah saya pikir-pikir lagi, Jalan Tegal Panggung Jogja ini memiliki beberapa aspek yang sepatutnya dikritik sebagai bentuk pembenahan biar pengendara yang lewat sini makin aman dan nyaman. Lagi pula, jalan raya milik kita bersama, kan?

Warga parkir mobil sembarangan di sepanjang Jalan Tegal Panggung Jogja

Hal pertama yang perlu dibenahi adalah perihal parkir mobil warga yang sering kali mepet dengan belokan. Buat kalian yang belum tahu, Jalan Tegal Panggung Jogja ini adalah jalan yang berkelok-kelok. Nah, masih banyak, entah pemilik mobil atau sekadar tamu yang berkunjung ke daerah itu, yang memarkirkan kendaraannya di belokan jalan. Hal ini jelas bikin pengendara lain, termasuk saya, kaget. Dari jauh memang nggak kelihatan, tapi pas belok tiba-tiba makjegagik ada mobil ndekem di sana.

Saya paham sih Jogja memang mulai kesulitan lahan parkir. Setidaknya sebelum memutuskan untuk beli kendaraan, mbok mikir dulu nanti kendaraannya ditaruh mana. Jangan rumah sempit nggak punya garasi tapi gaya selangit. Ujung-ujungnya parkir mobil di pinggir jalan, pas belokan pula. Haduh.

Pengendara nakal yang memaksa menyalip di tikungan jalan

Selain masalah kendaraan yang diparkir di belokan, saat lewat Jalan Tegal Panggung Jogja, ada saja pengendara yang maksa menyalip di tikungan jalan. Asli, ini bahaya banget, Gaes. Walaupun ada cermin cembung yang cukup besar di sudut jalan, kayaknya nggak semua pengendara paham deh cara penggunaannya.

Saya bahkan pernah hampir bertabrakan dengan pengendara lain yang terlalu ke tengah ketika berbelok. Pokoknya kalau lewat jalan ini siap-siap senam jantung, sih. Saya kira Jalan Tegal Panggung Jogja ini perlu diberi beberapa polisi tidur yang lebih jelas gitu biar pengendara yang lewat sini nggak asal terobos. Apalagi di jalan ini ada sekolah dasar di mana banyak anak kecil berkeliaran.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Bendera partai di sepanjang jalan mengganggu pemandangan

Beberapa waktu belakangan, banyak bendera partai yang dipasang di sepanjang Jalan Tegal Panggung Jogja ini. Yang saya sesalkan adalah ukuran bendera yang terlalu besar. Ini jelas harus jadi bahan evaluasi, lho. Padahal kampanye juga kayaknya belum lama, tapi bendera beragam partai sudah nangkring di kanan kiri jalan dan nggak sedikit yang bambunya sudah condong ke tengah jalan.

Bayangin deh, Jogja dengan kondisi yang setidaknya bisa dibilang cukup bersih saja kalau hujan bisa sangat mengerikan. Lha, gimana kalau ketambahan banyak bendera besar kayak gini?

Selain itu, bendera-bendera partai ini juga dekat dengan kabel listrik. Saya takut kalau benderanya terlilit kabel dan malah menyebabkan korsleting mengingat permukiman warga di daerah ini cukup padat dan mepet-mepet antar rumah. Belum lagi adanya penginapan yang turut dibangun di jalan ini. Kalau amit-amit terjadi kebakaran, siapa yang harus bertanggung jawab coba?

Makanya menurut saya, Jalan Tegal Panggung Jogja perlu dievaluasi, sih. Masalahnya, jalan ini dijadikan jalur alternatif oleh banyak pengendara yang mau memotong ramainya arus lalu lintas dari dan ke arah Kotabaru, Lempuyangan, dan Malioboro. Seharusnya jalan seramai ini lebih diperhatikan dan infrastrukturnya ditunjang dengan baik. Atau mending dijadikan satu arah saja biar nggak repot. Pihak pemkot sudah coba cek daerah sini belum, ya?

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Bugisan Selatan Jogja, Penghubung Jogja-Bantul yang Menguras Kesabaran.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2023 oleh

Tags: jalan alternatifJalan Tegal PanggungJogjakotabarulempuyanganMalioboro
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

Culture Shock

Culture Shock Anak Rantau di Jogja

29 Agustus 2019
5 Hal yang Bikin Saya Menderita ketika Pindah dari Jogja ke Semarang

5 Hal yang Bikin Saya Menderita ketika Pindah dari Jogja ke Semarang

6 Oktober 2023
Sumber Kencono yang Berbahaya Menyelamatkan Hidup Saya (Unsplash)

Kenangan Masa Kecil dengan Bus Sumber Kencono, Bus Berbahaya tapi Malah Pernah Menyelamatkan Hidup Saya

6 Januari 2024
4 Cara Pintar Naik KRL Jogja-Solo supaya Dapat Tempat Duduk Nyaman Mojok.co

4 Cara Pintar Naik KRL Jogja-Solo supaya Dapat Tempat Duduk Nyaman

29 September 2024
Ironi Jogja: Kota Ramah Sepeda, tapi Infrastruktur untuk Pesepeda Begitu Minim

Ironi Jogja: Kota Ramah Sepeda, tapi Infrastruktur untuk Pesepeda Begitu Minim

12 September 2022
5 Kafe Ramah Anak di Jogja

5 Kafe Ramah Anak di Jogja

24 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.