Bandara Dhoho Kediri, atau kerap disebut Bandara Gudang Garam, adalah bandara yang diharapkan bisa mengangkat derajat Kota Kediri ke tingkat yang lebih baik lagi.
Meski tak sebesar Kota Surabaya maupun Malang, tapi tak bisa dimungkiri bahwa Kediri juga jadi salah satu kota besar yang ada di Jawa Timur. Beberapa infrastruktur yang terus memadai dan berkembang di Kota Kediri adalah salah satu alasan yang mendasari dan memang patut diapresiasi.
Sebagai contoh, Simpang Lima Gumul sendiri sudah mulai berbenah setelah bertahun-tahun sekitarnya banyak bangunan mangkrak dan malah jadi lokasi mesum paling legit untuk muda mudi. Pembangunan stadion baru juga terus dikembangkan. Begitu pula Alun-alun Kota Kediri yang mirip taman horor sudah mulai direlokasi.
Yang terbaru dan sudah dinantikan lama oleh warga Kediri adalah, dibukanya Bandara Internasional Dhoho Kediri. Bandara yang diperkirakan akan beroperasi pada awal 2024 ini memberi angin segar bagi warga Kediri setelah harus menunggu sekian lama. Selain berwisata ke luar negeri dengan mudah, dan harapan umroh maupun haji juga bisa langsung melalui bandara di Kediri, diharapkan juga perekonomian Kediri juga bisa meningkat.
Bandara Dhoho Kendiri, bandara tanpa APBN
Nama lain dari Bandara Dhoho adalah Bandara Gudang Garam. Memang sudah layaknya disebut begitu, karena jika tidak ada Gudang Garam sang penguasa Kediri bisa jadi proyek bandara ini akan jadi mangkrak lebih lama lagi. Suntikan dana yang diberikan juga bukan main. Gudang Garam memberikan dana seratus persen untuk proyek bandara ini bisa berjalan lancar. Hal ini juga membuat Bandara Dhoho Kediri menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang dibangun oleh pihak swasta.
Suntikan dana ini jelas bukan hanya sekedar sumbangan belaka. Dengan beroperasinya bandara di Kediri, ini juga akan menguntungkan pihak Gudang Garam dalam melakukan ekspor impor. Sejauh ini, Gudang Garam memang jadi penyelamat yang baik bagi keberlangsungan hidup di Kota Kediri.
Baca halaman selanjutnya: Pembangunannya butuh waktu lama…