Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

UMK Situbondo Kecil Nggak Ngaruh, Selama Ada Padi dan Ikan, Tagihan Tetap Bisa Lunas!

Agus Miftahorrahman oleh Agus Miftahorrahman
2 Desember 2023
A A
UMK Situbondo Kecil Nggak Ngaruh, Selama Ada Padi dan Ikan, Tagihan Tetap Bisa Lunas! banyuwangi

UMK Situbondo Kecil Nggak Ngaruh, Selama Ada Padi dan Ikan, Tagihan Tetap Bisa Lunas! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

UMK Situbondo dinobatkan sebagai UMK terendah se-Jawa Timur. Tapi, nggak masalah, wong nggak ada pengaruhnya juga

Pemerintah Provinsi Jawa Timur baru saja menetapkan besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota se-Jawa Timur melalui Surat Keputusan Gubernur nomor 188/656/KPTS/013/2023 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2024 tertanggal 30 November 2023.

Seperti biasa, Kota Surabaya jadi kota dengan UMK tertinggi di Jawa Timur dengan besaran angka Rp4.725.479. Sedangkan Situbondo, kota kelahiran dan kesayangan saya menjadi juru kunci dan memegang predikat UMK terendah dengan besaran angka Rp2.172.287.

Terkejutkah saya sebagai pribumi Situbondo dengan penetapan UMK 2024 itu? Nggak sih, Biasa aja. Mau ditanya ke orang Situbondo lain sepertinya akan menjawab dengan nada sama. Biasa aja. Tidak ada pengaruhnya sama sekali. Lho kok bisa? Berikut sedikit penjelasannya.

Mayoritas masyarakatnya petani dan nelayan, UMK Situbondo terasa nggak relevan

Alasan pertama kenapa besaran UMK Situbondo tidak berpengaruh karena kebanyakan masyarakat Situbondo itu bekerja sebagai petani dan nelayan. Kedua pekerjaan itu tidak terikat dengan UMK selayaknya buruh pabrik maupun pegawai perusahaan.

Besaran penghasilan petani dan nelayan itu dipengaruhi oleh cuaca, daya beli pasar, dan sedikit banyaknya hasil panen atau tangkapan. Mau UMK nya besar ataupun kecil, kalau ikan dan padinya nggak laku ya tetep nggak dapet duit.

Eh, tapi UMK besar itu juga bakal bikin daya beli meningkat sih… ah begitulah pokoknya.

Jadi, kalau ditanya soal posisi Situbondo sebagai wilayah dengan UMK terendah di Jawa Timur, masyarakat setempat bakal bilang biasa aja. Beda cerita kalau yang ditanya harga gabah, beras, ataupun ikan. Ya pastinya bakal dijawab dengan serius karena lebih berpengaruh daripada besaran UMK.

Baca Juga:

3 Fakta Menarik tentang Kota Batu yang Jarang Dibicarakan Orang, Salah Satunya Pernah Terkenal dengan Perkebunan Kina

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja

Meski ya, sebenarnya, dua hal itu berpengaruh sih.

Tidak banyak perusahaan berdiri, jadi besaran UMK Situbondo nggak berefek besar

Selanjutnya, tidak banyak perusahaan yang berdiri di Situbondo. Hal itu membuat masyarakat kebanyakan bekerja sebagai petani maupun nelayan. Ada juga yang menjadi ASN ataupun pegawai Perbankan. Ya mau kemana lagi, kantor yang ada cuma itu. Kalo nggak kantor pemerintah ya kantor Bank.

Dengan kondisi tersebut, tidak heran kalau besaran UMK tidak berpengaruh banyak kepada kehidupan masyarakat. Saya aja bisa kuliah sarjana dan pascasarjana meskipun UMK Situbondo itu kecil kok. Ya, benar, dibayar dengan padi dan ikan.

Jika tidak pede jadi petani atau nelayan, kebanyakan masyarakat Situbondo lebih memilih untuk merantau dan bekerja di luar kota. Dengan besarnya UMK di kota-kota lain dan murahnya biaya hidup di Situbondo, tentu, ketika sudah pulang kampung bakal serasa jadi orang kaya.

Setelah pulang pun, biasanya masyarakat memilih untuk memulai usaha sendiri. Entah itu dengan membuka toko untuk berjualan ataupun membuka usaha lainnya.

Biaya hidup murah banget 

Melansir data dari Kemenaker, biaya hidup di Situbondo itu hanya di kisaran Rp2.009.013,66. Lebih rendah dari UMK Situbondo yang ditetapkan pemerintah. Bagian ini, bikin Situbondo bertepuk dada di depan Jogja. UMK tuh kudunya lebih gede dari biaya hidup, Bung!

Selain karena bahan-bahan kebutuhan hidup sehari-hari diproduksi sendiri oleh masyarakat. Barang-barang di Situbondo harganya juga dijual dengan cukup terjangkau. Hal itu tidak lepas dari prinsip kebanyakan pedagang yang lebih mengutamakan jumlah penjualan daripada keuntungan dalam setiap transaksi.

Bagi pedagang di Situbondo, lebih baik berjualan setiap hari dengan keuntungan kecil daripada berjualan sekali dengan keuntungan besar. Sebuah prinsip perdagangan yang sulit saya temukan di kota-kota lain di Jawa Timur. Atau emang saya belum nemu aja sih.

Mulai dari kebutuhan hidup yang bersifat primer seperti makanan dan minuman, hingga kebutuhan yang bersifat sekunder atau tersier harganya cukup murah. Jadi, mau UMK Situbondo kecil, ya nggak ngaruh kok. Biasa aja.

Masyarakatnya sibuk bekerja

Alasan lain kenapa besaran UMK Situbondo tidak berpengaruh banyak kepada masyarakat, karena kebanyakan masyarakat setempat sibuk bekerja. Bagi masyarakat, bekerja dengan giat lebih baik dan bermanfaat daripada sibuk mempermasalahkan kecilnya nilai UMK.

Atau, emang saya yang nggak tahu. Mungkin saya aja yang nggak tahu.

Menariknya, meski berada di urutan terakhir dalam daftar UMK Jawa Timur, Kabupaten Situbondo sebenarnya mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik. Disnaker setempat mencatat ada pertumbuhan ekonomi sebesar 4,39 persen selama 2022-2023. Selain itu, angka pengangguran terbuka di Situbondo terus menurun dan berada di urutan ke-7 wilayah dengan jumlah pengangguran terbuka paling sedikit. Iya, kebanyakan orang Situbondo itu sibuk kerja. Kalo nggak kerja di sawah atau laut, ya kerja di kota orang. Jadi nggak sempet mikirin besar kecilnya UMK.

Atau merantau karena UMK-nya kecil, chuakz.

Temuan saya sejauh ini ya, UMK Situbondo nggak berpengaruh banyak ke rakyat. Kecil, tapi tidak sebegitu ngerinya. Tapi ya, beda cerita kalau stabil kecil sampai bertahun-tahun ke depan, sih.

Penulis: Agus Miftahorrahman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Situbondo, Tempat Tinggal Terbaik dan Kota Sederhana yang Saking Sederhananya, Nggak Ada Apa-apa di Sini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2023 oleh

Tags: jawa timurnelayanPetanisitubondoUMK Situbondo
Agus Miftahorrahman

Agus Miftahorrahman

Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam. Menaruh perhatian atas isu-isu sosial, lingkungan, dan literasi. Setiap pekan menjaga bara semangat literasi melalui Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca.

ArtikelTerkait

Jangan Naik Bus AKAS NR kalau Mabuk Perjalanan Terminal Mojok

Jangan Naik Bus AKAS NR kalau Gampang Mabuk Perjalanan

5 Januari 2023
Jalan Pucuk-Blimbing Lamongan, "Raja Terakhir" Jalur Berbahaya di Lamongan

Jalan Pucuk-Blimbing Lamongan, “Raja Terakhir” Jalur Berbahaya di Lamongan

18 Februari 2024
Tidak Ada Kebanggaan dari Status Gresik Sebagai Kota Industri (Unsplash)

Tidak Ada Kebanggaan dari Status Gresik Sebagai Kota Industri

14 April 2023
Orang Waru Sidoarjo Lebih Suka Disebut Orang Surabaya daripada Orang Sidoarjo

Orang Waru Sidoarjo Lebih Suka Disebut Orang Surabaya daripada Orang Sidoarjo

25 Januari 2024
Unpopular Opinion, Mojokerto Adalah Kota Paling Layak untuk Hidup Bahagia Sampai Tua Mojok.co

Unpopular Opinion, Mojokerto Adalah Kota Paling Layak untuk Hidup Bahagia Sampai Tua

13 Oktober 2024
Tembakau Tambeng, si Gurih Manis Asal Situbondo yang Cocok Jadi Suguhan Saat Lebaran

Tembakau Tambeng, si Gurih Manis Asal Situbondo yang Cocok Jadi Suguhan Saat Lebaran

15 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.