Banyak orang menganggap lokasi KKN paling seru itu tinggal di pedesaan yang jauh dari kampus. Konon, KKN di daerah terpencil bisa memperkaya pengalaman dan terasa betul pengabdian untuk negeri. Tidak salah sih, tapi saya punya beberapa alasan yang membuat KKN dekat kampus itu lebih enak.Â
Keunggulan KKN dekat kampus saya sadari ketika KKN di desa yang berjarak sekitar 30-40 menit saja dari kampus. Izinkan saya menjabarkannya:Â
Daftar Isi
#1 Bisa bolak-balik kampus ngurus hal-hal terkait kuliah
KKN bukan berarti mahasiswa betul-betul terbebas dari aktivitas perkuliahan di kampus. Ada beberapa mahasiswa yang masih mengurus hal-hal terkait perkuliahan di masa KKN. Pengalaman saya, ada teman yang harus bolak-balik untuk mengurus tes TOEFL.
Lokasi desa yang jauh dari kampus akan menyulitkan mengurus hal semacam itu. Kalau kalian masih memiliki banyak tanggungan di kampus ketika KKN, lebih baik pilih yang dekat-dekat saja.Â
#2 Mudah ambil barang yang ketinggalan
Program kerja (proker) KKN tidak bisa dilakukan saat jam kerja saja. Ada beberapa proker yang harus berjalan pada malam hari, seperti mengajar ngaji atau bimbel. Oleh karena itu, KKN mewajibkan mahasiswanya pindah tempat tinggal sementara untuk memudahkan menjalankan proker itu.Â
Pindah tempat tinggal sementara berarti mahasiswa KKN harus membawa barang-barang pribadinya. Minimal untuk memenuhi kebutuhan sandang. Berdasarkan pengalaman KKN saya, ada saja satu atau dua barang yang tertinggal di kost tetapi sangat bermanfaat andai ada di posko KKN.Â
Salah satu barang yang tertinggal saat saya KKN adalah colokan kabel panjang. Untung saja lokasi KKN dekat kampus. Saya bisa balik ke kost untuk melengkapi barang-barang yang dibutuhkan selama tinggal di posko.
#3 Kemungkinan kesasar ke tempat KKN lebih kecil
KKN itu gudangnya pengalaman unik mahasiswa. Salah satunya dialami junior kampus saya. Waktu itu dia KKN di tempat yang cukup jauh dari kampus. Kira-kira membutuhkan waktu tempuh sekitar 3-4 jam dari kampus menuju lokasi KKN.
Ketika itu, Junior saya ingin membawa motor pribadi ke lokasi KKN, supaya mudah ke mana-mana katanya. Apesnya, dia tak bisa berangkat bersama kelompok KKN karena satu dan lain hal. Akhirnya, dia berangkat sendiri ke lokasi selang 2-3 jam setelah kelompok KKN-nya.Â
Singkat cerita, junior saya kesasar. Perjalanan yang semestinya memakan waktu 3-4 jam menjadi 5,5 jam. Tapi untung saja, dia sampai lokasi KKN sebelum hari gelap. Coba saja junior saya itu mendapat lokasi KKN dekat kampus, kemungkinan tersesatnya mesti rendah. Bahkan nyaris tak mungkin tersesat.
#4 KKN dekat kampus lebih mudah adaptasi
KKN dekat kampus memudahkan mahasiswa membaca karakter masyarakat. Ini memungkinkan karena budaya yang biasanya tidak jauh berbeda. Mahasiswa KKN tidak mengalami culture shock.Â
Kondisi di atas akan lebih menguntungkan karena mahasiswa tidak perlu waktu lama untuk adaptasi. Ini bisa memperlancar proses KKN. Proker KKN bakal lebih mudah terealisasi, baik yang skalanya kecil maupun besar.
#5 KKN dekat kampus tidak ngrepotin dosen
Setiap kelompok KKN pasti memiliki dosen pendamping. Dosen pendamping wajib melakukan monitoring ke lokasi KKN selama beberapa kali. Lokasi KKN yang dekat dengan kampus tentu akan memudahkan dosen pendamping melakukan tugasnya. Apalagi kalau dosen pendamping memiliki tanggung jawab lain di kampus.Â
Di atas beberapa alasan kenapa lokasi KKN dekat kampus itu enak. Kalau menurut kamu, lebih enak KKN dekat kampus atau jauh dari kampus? Silakan sampaikan pendapatmu dalam kolom komentar di bawah ya.
Penulis : Ahmad Arief Widodo
Editor : Kenia IntanÂ
BACA JUGA KKN Itu Momen Belajar Jadi Warga, Bukan Ajang Sok-sokan Mengubah Sistem Desa
 Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.