Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Indomie Goreng Rasa Kuah, Mi Instan Ambigu yang Nggak Laku

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
4 Oktober 2023
A A
Indomie Goreng Rasa Kuah, Mi Instan Ambigu yang Nggak Laku

Indomie Goreng Rasa Kuah, Mi Instan Ambigu yang Nggak Laku (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika Unilever pernah gagal di pasaran dengan produk nasi instan Tara Nasiku, ternyata Indofood, rajanya mi instan, juga pernah mengalami hal sama. Tujuh tahun lalu tepatnya Februari 2016, Indofood mengeluarkan Indomie Goreng Rasa Kuah Ayam Bawang dan Soto untuk menyaingi kompetitornya yang sedaaap itu.

Namun alih-alih menyingkirkan kompetitor, produk tersebut justru tidak laku karena dinilai ambigu oleh para pelanggan Indofood. Bagaimana tidak ambigu coba, dari judul produk ini dirilis saja sudah aneh, Indomie Goreng Rasa Kuah namun tidak berkuah dalam penyajiannya. Salah satu logika berpikir yang aneh bin ajaib tentunya. Lagian sejak kapan kuah jadi rasa dalam semesta rasa di Indonesia?

Sekadar informasi, memang perkembangan mi instan pesat sekali, bahkan saat ini jadi salah satu makanan instan yang telah menjadi ikon dalam budaya kuliner global. Di Indonesia, mi instan telah lama menjadi makanan favorit, menjadi pilihan utama untuk saat-saat lapar mendadak utamanya bagi para mahasiswa di perantauan yang memperjuangkan kelulusan.

Saya sendiri mengakui jika mi instan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tentu jamaah mojokiyah juga bakal setuju kalau daya tarik utama makanan ini adalah kemudahannya dalam pengolahan.

Kadang saat saya sedang malas, cukup seduh air panas dan dalam hitungan menit mi sudah siap saya nikmati. Saking banyak peminatnya, mi instan di Indonesia jadi memiliki sejarah panjang, utamanya dalam soal varian rasa meski kadang tak laku di pasaran.

Awal mula inovasi Indomie Goreng Rasa Kuah yang berujung pelik

Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, pertama kali meluncurkan produk Supermi pada tahun 1969 yang menjadi pionir mi instan asli Indonesia. Tiga tahun setelah itu, Indomie lahir. Mulanya Indomie hanya menawarkan beberapa varian rasa sederhana seperti kaldu ayam dan udang.

Kejayaan Indofood bertahan hingga beberapa dekade tanpa pesaing sepadan, hingga pada 2003 kedigdayaannya mulai digoyang dengan kemunculan kompetitor. Kompetitor itu tak lain adalah Mie Sedaap. Mie Sedaap mengeluarkan produk yang cukup identik dengan dirinya, yakni varian soto. Akhirnya para penggemar mi instan pun kepincut dengan cita rasa soto yang ditawarkan.

Indofood tak mau kalah dan melakukan inovasi. Mereka membuat Indomie Goreng Rasa Kuah Soto yang konon digadang-gadang bisa mengimbangi Mie Sedaap Rasa Soto Koya.

Baca Juga:

Dosa Indomie Ayam Bawang: Nggak Ada Bawang Goreng sebagai Pelengkap

Pemilik Warung Membeberkan 5 Rahasia Indomie Racikannya Bisa Lebih Enak daripada Buatan Rumah

Era mi instan aneka rasa yang tak terelakkan

Harus kita akui, saat pertama kali memasuki pasar Indonesia, PT Indofood CBP Sukses Makmur langsung mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Kemudahan dan kecepatan dalam memasak mi menjadi nilai tambah yang signifikan kala itu meski rasanya gitu-gitu aja. Ditambah lagi belum ada pesaing yang sepadan membuat pabrikan ini moncer di segala lini.

Namun seiring waktu, untuk memenuhi selera konsumen yang semakin beragam, produsen mi instan di Indonesia mulai berinovasi dengan menciptakan berbagai rasa yang lebih beragam. Ini termasuk mi instan dengan cita rasa soto, bakso, kari, pedas, dll. Era mi instan aneka rasa ini menjadi tren di pasaran dan membuat produsen harus mengikuti arus.

Akan tetapi meski berbagai varian rasa mi instan bermunculan, tidak semuanya berhasil mempertahankan popularitasnya, termasuk Indomie Goreng Rasa Kuah. Menurut saya ada beberapa faktor penyebab varian ini kurang laku di pasaran.

Selera konsumen penentu kelanjutan produk

Ketika ingin menikmati soto, konsumen tentu akan selalu membayangkan kuahnya. Namun bagaimana bisa Indofood melalui Indomie Goreng Rasa Kuah Soto menghilangkan kuah itu hanya dengan mengganti rasa yang sudah tercampur dalam sajian?

Selain itu, menurut saya Indomie Goreng Rasa Kuah Soto dan Ayam Bawang tidak memenuhi ekspektasi rasa konsumen. Tentu saja ini menjadi penentu kelanjutan produk. Produk ini akhirnya kehilangan daya tarik dan tidak bertahan lama di pasaran, apalagi pasar mi instan Indonesia cukup kompetitif. Produk yang tidak mampu bersaing dalam hal rasa dan kualitas bukan tidak mungkin akan tersingkir.

Saya menemukan tiga iklan di kanal YouTube tentang Indomie Goreng Rasa Kuah, mulai dari yang dibintangi para YouTuber SkinnyIndonesian24 bersama Bayu Skak, versi Ngerap Tuan13, dkk., hingga iklan dengan setting bangun pagi. Semuanya mendapuk bahwa varian Indomie Goreng Rasa Kuah—namun tanpa kuah—itu lezat untuk dinikmati. Akan tetapi kenyataannya… tahu sendirilah jawabannya.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Indomie Goreng Soto dan Ayam Bawang: Dua Mi Instan Paling Nyeleneh yang Saya Temui.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2023 oleh

Tags: indomieIndomie gorengIndomie Goreng Soto
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

5 Alasan Mie Sukses's Nggak Sukses Merebut Hati dan Lidah Masyarakat Indonesia

5 Alasan Mie Sukses’s Nggak Sukses Merebut Hati dan Lidah Masyarakat Indonesia

7 Agustus 2025
Indomie x Rabbit Habit Calming Treatment Mask, Masker Wajah Aroma Indomie Apa Gimana, sih Terminal Mojok

Indomie x Rabbit Habit Calming Treatment Mask, Masker Wajah Aroma Indomie Apa Gimana, sih?

11 Januari 2023
Mie Gaga versus Indomie? Pemenangnya Tetap Mie Sedaap

Mie Gaga versus Indomie? Pemenangnya Tetap Mie Sedaap

1 September 2023
Makan Indomie Tengah Malam Adalah Budaya yang Harus Dilestarikan terminal mojok

Makan Indomie Tengah Malam Adalah Budaya yang Harus Dilestarikan

9 Juli 2021
4 Varian Indomie yang Rasanya Gagal

Kenapa Tidak Ada yang Protes Harga Indomie Naik? Apakah Cinta Kita pada Mi Instan Sudah Kelewat Buta?

24 November 2024
Menantikan Mi Instan Limited Edition dengan Varian Rasa yang Tak Terbayangkan terminal mojok.co

Menantikan Mi Instan Limited Edition dengan Varian Rasa yang Tak Terbayangkan

31 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.