Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Nggak Semua Orang Minang Dikit-dikit Bilang Pantek ya, Tolong Banget Nih!

Geri Septian oleh Geri Septian
26 September 2023
A A
Nggak Semua Orang Minang Dikit-dikit Bilang Pantek ya, Tolong Banget Nih!

Nggak Semua Orang Minang Dikit-dikit Bilang Pantek ya, Tolong Banget Nih! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tidak semua orang Minang gemar mengucapkan pantek ya, Bolo!

Semenjak kuliah di Jogja, kosakata umpatan saya bertambah. Mulai dari jancok, tae la so, sundala, anying, dan lain-lain. Syukurlah, setidaknya ada yang dibawa pulang sembari dipamerkan dan diarak keliling kampung.

Awalnya saya hanya mengenal pantek, kalempong, dan anjiang saja. Setelah pengembaraan dimulai sekitar dua tahun kemarin sampai tulisan ini ditulis, sudah puluhan misah-misuh tak berketentuan hadir mengambil tempat dalam memori kehidupan.

Seperti teman-teman dari Sulawesi yang mengajarkan kepada saya “Sundala, te la so, dan ana kongkong”. Beda pula teman-teman dari tanah Pasundan, enceut bereum dan lain lain. Namun untuk jancok tetap menjadi primadona karena… ya karena jancok.

Bagi saya, selama umpatan tersebut tidak dibuka di ruang publik, tidaklah begitu menjadi masalah. Asalkan setelahnya kita tetap menjadi kawan dan jauh dari silang sengketa, adu cocot, bahkan sampai betumbuk. Masak gara-gara gitu aja betumbuk? Ndeso.

Tidak semua Minang ngomong pantek!

Yang menjadi masalah kemudian bagi saya, adalah ketika semua orang yang mengucapkan “pantek” itu dianggap orang Minang, minimal orang Melayu lah. Adalah suatu kesalahan besar jika hanya mengatakan pantek, lantas menjadi orang Minang.

Stigma seperti ini akan mengantarkan kepada muara kesimpulan bahwa orang Minang sangat suka mengucapkan umpatan pantek dalam keseharian. Padahal sampai sekarang, lafal pantek masih menjadi tabu di kalangan dan strata sosial alam Minangkabau. Di Minangkabau, lafal pantek jika diucapkan di kalangan khalayak ramai, akan mendapatkan sanksi sosial, yaitu dicap sebagai orang yang tak beradat, atau “ndak baradaik” istilah Minangnya.

Berbeda dengan lafal jancok yang sering dipakai dalam keseharian. Bahkan saya pernah mendengar kata jancok ini di panggung pengajian. Bukan untuk mendiskreditkan kata jancok, tapi sanksi sosial yang didapatkan orang yang mengucapkan jancok dan pantek berbeda, sekalipun keduanya bagian dari simbol umpatan.

Baca Juga:

6 Tabiat Buruk Pelanggan Rumah Makan Padang yang Dibenci Penjual

8 Tips Aman Menikmati Menu Rumah Makan Padang yang Katanya Red Flag

Mari saya ajak saudara setanah air bagaimana mencirikan pantek itu memang benar-benar diucapkan oleh orang Minang.

Aturan main

Pertama, orang Minang mengucapkan pantek itu hanya pada waktu-waktu tertentu. Misalkan, sewaktu marah atau keadaan tersebut benar-benar lucu. Di samping itu, dialek pengucapannya sangat berbeda dengan mereka yang bukan Minang. Coba saja minta temanmu yang dari Minang mengucapkan umpatan (pantek) itu, setelah itu kamu coba, pasti akan sangat berbeda. Sebabnya dialek daerah akan menentukan panjang/pendeknya lidah. Dialek Sunda sama Minang akan berbeda. Begitu pun Sulawesi dengan Jawa.

Kedua, orang Minang jika mengucapkan pantek dalam kondisi marah, maka kata tersebut akan berubah menjadi kata yang memiliki makna yang berbeda. Contohnya, kemarahan si A sudah memuncak kepada si B, tanpa sungkan dan ragu si A akan mengatakan “PAANNNNNNNTEK PAJA KO MAH, NJIANG ANG”. Jika mereka sudah mengucapkan umpatan dengan penekanan yang luar biasa, saya sarankan jangan dilawan.

Ketiga, pengucapan umpatan itu akan lantang, seperti tidak ada hambatan di kerongkongan. Akan sangat berbeda pelafalan umpatan tersebut antara orang Minang dengan yang bukan. Coba denger sendiri aja deh.

Sebuah umpatan akan selalu lekat dengan daerah asalnya. Tapi, ya nggak bisa juga dianggap mereka akan mengumpat sepanjang waktu. Lagi pula, umpatan kan ekspresi akan hal yang spesifik, selama nggak terjadi, ya nggak mungkin mereka tiba-tiba mengumpat.

Jadi, dah klir ya, stigma pantek dan Minang ini. Semoga mencerahkan buat kalian yang suka mengumpat dan memberi stigma. Kurang-kurangin lah, Bosku.

Penulis: Geri Septian
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Orang Minang Belum Tentu Orang Padang, Orang Padang Belum Tentu Orang Minang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 September 2023 oleh

Tags: minangpantekstigmaumpatan
Geri Septian

Geri Septian

Biasa dipanggil Koh Lehong. Pengelana sejak dalam pikiran.

ArtikelTerkait

Menghargai Keberadaan Waria yang Ada di Sekitar Kita

Menghargai Keberadaan Waria yang Ada di Sekitar Kita

7 Desember 2019
Bandung di Mata Orang Palembang: Udah Mahal, Banyak "Anjing" pula

Bandung di Mata Orang Palembang: Udah Mahal, Banyak “Anjing” pula

24 Februari 2024
5 Kesalahan ketika Makan Nasi Padang yang Sering Dilakukan Orang Mojok.co

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang ketika Makan Nasi Padang

27 September 2024
4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

21 Juni 2023
8 Tips Aman Menikmati Menu Rumah Makan Padang yang Katanya Red Flag Mojok.co

8 Tips Aman Menikmati Menu Rumah Makan Padang yang Katanya Red Flag

15 Agustus 2025
Bisa Bikin Kepala Lembek_ Stigma tentang Masyarakat Adat Suku Kajang yang Perlu Kamu Hapus terminal mojok

Pengalaman Bertemu Suku Kajang yang Katanya Bisa Bikin Kepala Orang Lembek

11 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Gear Ultima, Wujud Kebohongan Motor Yamaha

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

28 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.