Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Derita Orang yang Nggak Bisa Berenang: Diejek dan Beraninya Bermain Air di Kolam Cetek

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
16 Desember 2019
A A
Derita Orang yang Nggak Bisa Berenang: Diejek dan Beraninya Bermain Air di Kolam Cetek
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seseorang yang tidak jago berenang—lebih tepatnya tidak bisa—saya sering kali mendapat ejekan dari teman-teman ketika menolak ajakan pergi ke kolam renang. Mereka selalu bisa menebak alasan utama saya tidak ikut, yakni karena tidak bisa berenang. Alasan tersebut hampir selalu dijadikan bahan bercandaan.

“Hahaha, udah besar masih aja belum bisa renang. Makanya belajar dong!”

Awalnya saya merasa biasa saja dan tidak menanggapi secara serius ejekan tersebut. Tapi, ternyata semakin lama rasanya bikin mangkel juga. Mau melawan ejekan tersebut tapi ya kenyataannya memang seperti itu. Jadi, rasanya tidak ada celah bagi saya untuk membela diri sendiri. Akhirnya, saya hanya bisa pasrah mendengar celotehan tersebut terus-menerus, khususnya pada saat ada rencana untuk pergi berenang.

Tidak hanya satu-dua kali saya diejek hanya karena tidak bisa renang. Sewaktu SMP, saya ingat betul bagaimana dengan lantangnya banyak teman bilang bahwa saya cupu (culun), hanya karena tidak bisa renang saat ada ujian mata pelajaran olahraga. Kala itu, meski tidak bisa renang, saya tetap ikut turun di kolam yang memiliki kedalaman 1,3 meter. Alhasil, saya hanya berjalan di dalam air (di pinggiran kolam) sambil memegang sisi kolam. Di saat yang bersamaan, saya dicemooh oleh banyak teman, “Wooo, nggak bisa renang, wooo!” Perkataan itu masih membekas hingga sekarang.

Pada waktu itu saya sempat berpikir, memang apa yang salah sih dengan orang yang tidak bisa renang? Kemudian jika memang bisa berenang, apakah harus membuat pengumuman agar orang lain tahu, lalu membanggakan diri sambil mengejek orang lain? Kenapa nggak menawarkan bantuan untuk belajar renang aja, sih?

Saya sendiri tidak pasrah begitu saja. Setelah sering diejek, akhirnya saya memutuskan untuk belajar renang. Untuk permulaan, saya mulai dari kolan yang cetek, tentu saja di kedalaman 50 cm terlebih dulu. Meski terkesan memalukan dan tidak berguna, saya coba mengambang di kolam tersebut sambil mengepakkan kaki. Tetap tidak mudah memang, tapi lebih baik dibanding tidak berusaha sama sekali. Setelah beberapa kali mencoba, ternyata berenang masih terasa sulit bagi saya. Hehehe.

Karena tidak kunjung bisa, selama SMP jika ada tes berenang saya hanya ikut ke kolam tanpa berenang. Sebagai gantinya, saya selalu diminta untuk mengerjakan soal dari guru olahraga. Beliau bilang, sebagai tes pengganti karena saya tidak ikut materi atau ujian berenang.

Kebiasaan untuk tidak ikut berenang saat ada ujian olahraga pun berlanjut hingga SMA. Beruntung, ketika SMA guru olahraga saya memang tidak mewajibkan semua siswa untuk ikut berenang—apalagi bagi mereka yang tidak bisa. Namun, syaratnya harus tetap datang dan masuk ke tempat berenang dan memerhatikan juga mengerjakan soal yang diberikan.

Baca Juga:

Sendang Keongan Mengubah Pandangan Saya tentang Wisata Grobogan yang Gitu-gitu Aja

4 Rekomendasi Umbul di Klaten buat Kamu yang Serius Ingin Menurunkan Berat Badan

Pada akhirnya, saat ini saya merasakan sendiri imbas dari malas belajar renang. Jika sedang berlibur ke pantai, di saat yang lain dengan luwesnya bermain di antara ombak yang cukup tinggi, saya hanya berani bermain di pesisir pantai sambil bermain ombak tanpa memiliki keberanian untuk mencoba berenang sedikit ke tengah. Bahkan ketika berkunjung ke suatu kolam renang, saya hanya berdiri di kolam yang memiliki kedalaman maksimal 1,5 meter. Lebih tepatnya hanya bermain air atau perosotan.

Dan kini, saya mulai berpikir, sepertinya pemikiran tentang tidak perlu bisa berenang itu terlalu naif, nyatanya saya harus tetap belajar berenang sampai bisa. Bukan untuk gaya-gayaan, paling tidak sekadar bisa. Mau bagaimanapun, berenang akan menjadi salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam kondisi tertentu. Selain itu, agar tidak mendapat ejekan dari beberapa teman juga, sih. Wqwqwq.

Setidaknya, dengan bisa berenang, jika suatu hari saya diajak ke kolam renang, yang saya lakukan bukan hanya bermain air dan perosotan saja, tapi juga berenang sebagaimana mestinya. Namun, mungkin akan terasa sangat terlambat karena semisal saya sudah bisa renang, teman-teman yang lain sudah sibuk dengan urusannya masing-masing. Lha, ngapain juga masih mengejek saya yang tidak bisa berenang. Selain masanya sudah lewat, mungkin juga mereka sudah tidak antusias menyaksikan pembuktian saya kalau pun kelak sudah bisa berenang.

BACA JUGA Jika Dilakukan dengan Benar, Berenang Saat Haid Nggak Akan Bikin Onar atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Desember 2019 oleh

Tags: berenangkolam renang
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Sudah Tahu Renang Nggak Bisa Bikin Hamil, tapi kok Masih Diberitakan?

Sudah Tahu Renang Nggak Bisa Bikin Hamil, tapi kok Masih Diberitakan?

24 Februari 2020
Perosotan Kolam Renang: Menakutkan di Awal, Ketagihan Setelahnya terminal mojok.co

Perosotan Kolam Renang: Menakutkan di Awal, Ketagihan Setelahnya

23 Januari 2022
Renang Olahraga Murah? Murah Pala Bapak Kau Terminal Mojok

Renang Olahraga Murah? Murah Pala Bapak Kau

1 Februari 2023
5 Aturan Tidak Tertulis di Kolam Renang Umum, Saya Terpaksa Tulis karena Banyak Pengunjung Aneh dan Jorok  Mojok.co

5 Aturan Tidak Tertulis Kolam Renang Umum, Saya Terpaksa Tulis karena Banyak Pengunjung Aneh dan Jorok 

21 Mei 2024
Punya Kolam Renang Dalam Rumah Itu Nggak Seindah Cerita FTV

Punya Kolam Renang Dalam Rumah Itu Nggak Seindah Cerita FTV

7 Juni 2023
4 Rekomendasi Umbul di Klaten buat Kamu yang Serius Ingin Menurunkan Berat Badan

4 Rekomendasi Umbul di Klaten buat Kamu yang Serius Ingin Menurunkan Berat Badan

4 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.