Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pemangkasan Kuota KIP Kuliah 2023: Pendidikan Memang buat yang Kaya-kaya Aja

Hernika Aulia oleh Hernika Aulia
28 Juli 2023
A A
4 Alasan Beasiswa Kurang Mampu Kerap Salah Sasaran beasiswa KIP Kuliah

Beasiswa (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu teman saya bercerita tentang keresahannya tentang sistem penerimaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah 2023. Teman saya ini merupakan anggota himpunan KIP Kuliah di kampus yang mengurus, mendata, dan memberikan informasi pada mahasiswa baru calon penerima KIPK.

Keresahan teman saya ini terjadi karena pada 2023 ini kuota KIP Kuliah dari pusat mengalami pemangkasan yang cukup signifikan, sekitar hampir 50 persen. Pemangkasan kuota KIP Kuliah 2023 terjadi bukan hanya di kampus saya, tetapi hampir semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta terkena dampaknya. Seperti pada kampus saya, pada 2022 kuota KIP Kuliah untuk semua jalur adalah sekitar 350-an. Sedangkan pada 2023 ini hanya mendapatkan 198 kuota.

Penurunan kuota KIP Kuliah yang dialami banyak kampus

Beberapa kampus juga mengalami penurunan yang cukup drastis akibat kebijakan ini. Seperti Universitas Airlangga (Unair) yang pada tahun ini hanya mendapatkan kuota KIP Kuliah 660 orang, dibandingkan 2022 lalu mendapatkan kuota 1200 orang. Melansir dari laman tempo.com, dijelaskan bahwa pemangkasan besar-besaran disebabkan anggaran yang diberikan pada Kemendikbud menagalami penurunan.

Meskipun secara nominal terdapat kenaikan jumlah nominal dari Rp72,99 triliun menjadi Rp80,22 triliun. Tetapi, secara persentase anggaran untuk Kemendikbud mengalami penurunan 0,4 persen. Jika begini patut dipertanyakan apakah benar fokus pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa?

Hal ini tentunya amat mengecewakan. Banyak pelamar KIPK tidak lolos seleksi, dan memilih mengundurkan diri karena tidak mampu untuk membayar uang kuliah.

Seperti di kampus saya banyak dari pelamar KIPK yang tidak lolos dan malah mendapat UKT dua juta ke atas. Nominal tersebut terlampau besar untuk mereka yang tak mampu. Akui saja, buat kaum menengah kebanyakan, dua juta itu uang yang terlampau besar. Kalau buat kaum menengah saja sudah bikin sesak napas, apalagi yang tak mampu.

Nggak tepat sasaran kok hobi

Ada argumen seperti ini, pemangkasan kuota KIPK ini bikin lebih tepat sasaran. Menurut saya sih, jelas tidak.

Kalau memang masalah KIPK ini adalah tidak tepat sasaran, yang harusnya diperbaiki ya kemampuan membidik sasaran dong. Bukan justru mengurangi penerimanya. Sejak era Bidikmisi hingga KIPK, masalah tentang kurang tepat sasaran ini nggak pernah kelar, berarti ya ada metode yang salah dalam membagi, BUKAN jumlahnya.

Baca Juga:

Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri

Mahasiswa KIP Kuliah Boleh Punya iPhone, Asal Enggak Dipamerin atau Ketahuan Aja!

Kebijakan memangkas kuota KIP Kuliah jadi problematik. Yang harusnya diperbaiki A, tapi yang dilakukan adalah X, ya gimana lah. Pendidikan kan hak semua warga negara, tapi kalau memotong kuota gini, ya artinya pemerintah gagal menyediakan hak untuk warganya.

Walau kampus memberikan opsi subsidi silang, tetap saja hal itu tidak menyelesaikan masalah. Beasiswa lain pun begitu. Banyak yang mensyaratkan penerima harus semester tiga ke atas. Masalahnya kan, bayar dua semester pertama aja sulit, apalagi bertahan sampai tiga semester.

Pendidikan adalah cara mengatasi kemiskinan, logika dasar lho ini

Pemerintah harusnya tahu, KIP Kuliah ini krusial bagi orang-orang tak mampu, karena pendidikan lah jalan mereka untuk punya peluang keluar dari jerat kemiskinan. Jangan ajari mereka tentang kerja keras, kerja mereka sudah jauh lebih keras dari orang kebanyakan, tapi nasib tetap tak berpihak. Pendidikan, jadi salah satu cara terakhir, dan kadang, satu-satunya.

Kalau mau mengentaskan kemiskinan, cara paling masuk akal ya pendidikan harus bisa diakses semua pihak. Miskin kaya, bisa meraih pendidikan. Ini logika kelewat dasar yang harusnya dipikirkan pemerintah sebelum memutuskan untuk memotong kuota KIPK.

Sebagai salah satu penerima KIP Kuliah, saya merasa terbantu, dan punya optimisme akan hidup yang lebih baik. Dan seharusnya, saya tak merasa sendiri, dan tidak boleh merasa sendiri. Sebab, pendidikan, memang harusnya bisa diraih segala kalangan.

Kecuali ya, mulai ada yang berpikir kalau kuliah hanya untuk yang kaya-kaya saja. Lalu bagaimana yang miskin? Ya seperti biasa lah ya, kek nggak tahu aja.

Penulis: Hernika Aulia
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Beasiswa KIP Salah Sasaran: Cerita Laila yang Putus Kuliah karena Tak Dianggap Pantas Menerima Beasisw

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2023 oleh

Tags: anggaran pendidikanbeasiswaKIP Kuliahkuota
Hernika Aulia

Hernika Aulia

Mahasiswa Administrasi Negara yang sedang belajar menulis.

ArtikelTerkait

Sulitnya Mahasiswa Kelas Menengah yang Tak Pintar-pintar Amat Mendapatkan Beasiswa di Indonesia Terminal Mojok middle class

Sulitnya Mahasiswa Kelas Menengah yang Tak Pintar-pintar Amat Mendapatkan Beasiswa di Indonesia

8 Januari 2021
Cerita Saya Berhasil Lolos Beasiswa S2 Pemerintah Turki setelah Gagal 3 Kali Berturut-turut

Cerita Saya Berhasil Lolos Beasiswa S2 Pemerintah Turki setelah Gagal 3 Kali Berturut-turut

13 Agustus 2024
4 Alasan Beasiswa Kurang Mampu Kerap Salah Sasaran beasiswa KIP Kuliah

Mahasiswa Medioker, Mahasiswa yang Mustahil Dapat Beasiswa

16 Juni 2023
5 Keuntungan yang Saya Rasakan dari Beasiswa Bank Indonesia

5 Keuntungan yang Saya Rasakan dari Beasiswa Bank Indonesia

13 Desember 2022
Sisi Gelap Kerja di Pemerintahan: Enak, sih, kecuali Jadi Ajudan Pimpinan Instansi Daerah

PNS Sebaiknya Ambil Kesempatan Tugas Belajar, Banyak Manfaatnya!

23 November 2022
Kuliah UIN Jogja Buat yang Mampu-mampu Aja

Kuliah di UIN Jogja Beneran buat yang Mampu-mampu Aja

18 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.