Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Orang Jember Iri sama Jogja Itu Nggak Masuk Akal, Nggak Usah Mengada-ada deh!

Anik Sajawi oleh Anik Sajawi
20 Juli 2023
A A
Pantai Papuma Jember Pantas Dinobatkan sebagai Objek Wisata Alam Termahal di Jawa Timur

Pantai Papuma Jember Pantas Dinobatkan sebagai Objek Wisata Alam Termahal di Jawa Timur (Adjie Rosadi via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Orang Jember kok iri sama Jogja, yo nggak mashok to Bosku~

Kemarin, saya baru membaca tulisan dari Mas Ricky Karunia Ramadhan. Tulisannya cukup serupa dengan artikel Terminal Mojok yang mengangkat soal iri-irian dengan daerah lain. Seperti artikel milik Mas Diaz, orang asli Karawang yang sangat iri sama Cikarang perkara KRL. Lalu tulisan Ahmad Nadlif tentang Sumowono yang bikin orang Demak iri.

Nah bedanya adalah, dua artikel tersebut, punya argumen yang menurut saya pas. Perbandingannya masih mashok gitu lho. Lha tapi, artikel Mas Ricky Karunia Ramadhan menurut saya agak waw. Soalnya, Jember yang notabene kabupaten dibenturkan dengan Jogja Istimewa, yang notabene sebuah provinsi. Jujur saja, saya kecewa.

Intinya, tiga dari lima hal yang membuat Mas Ricky Karunia Ramadhan sebagai orang Jember Iri sama Jogja sangat bisa diperdebatkan. Mulai dari disebut sering terlambat merasakan tren. Kurangnya acaranya kebudayaan dan event yang terlalu monoton. Tentu saja ini alasan yang cukup mengecewakan bagi saya sebagai orang yang tinggal di Jember.

Jadi dalam kesempatan ini, izinkan saya menyanggah apa yang disampaikan Mas Ricky Karunia Ramadhan. Saya akan tunjukkan bahwa keiriannya sebagai warga Jember yang disandingkan dengan Jogja ra mashok blas!

Terlambat merasakan tren?

Selain menjadi pusat pendidikan tinggi, Jember juga dikenal sebagai kota yang sering merasakan tren lebih awal daripada wilayah lainnya di Tapal Kuda. Terutama dalam hal gaya hidup, fesyen dan budaya.

Salah satu alasan mengapa Jember menemukan tren lebih awal di Tapal Kuda adalah karena keberagaman populasi mahasiswanya. Kota ini menjadi rumah bagi berbagai perguruan tinggi dan universitas, termasuk Universitas Islam Negeri (UIN) Khas, Universitas Jember (UNEJ), dan Politeknik Negeri Jember (POLIJE). Mahasiswa dari berbagai latar belakang dan daerah berdatangan ke Jember untuk mengejar pendidikan mereka. Efek dominonya adalah membawa keberagaman ide, inspirasi, dan gaya hidup.

Tidak hanya dalam fesyen, mahasiswa di Jember juga sering kali menjadi pelopor tren dalam gaya hidup, musik, makanan, dan minuman. Mereka sering kali membuka usaha kreatif seperti kafe, butik, toko vintage, dan tempat-tempat nongkrong yang unik. Jadi kalau dibilang telat merasakan tren, nggak juga ah.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Tidak pernah kekurangan acara kebudayaan

Nggak usah Jember, daerah lain di Indonesia ya bakal kalah sama Jogja perkara acara kebudayaan. Wong Jogja ini salah satu kota kebudayaan dan menerapkannya dalam kehidupan kok. Cuman kalau dibilang kalah karena kurang, catat, kurang, ya itu keliru.

Jika parameter yang diambil level saja, tentu hal itu bakal sangat timpang. Jogja sudah go international, dan memang harusnya seperti itu. Tapi kalau dibilang kurang, ya nggak tepat. Sebab, di Jember banyak kegiatan budaya yang kaya dan beragam. Jelas nggak bisa dibilang kurang.

Contoh kecil saja. Pada Mei lalu, ada Pergelaran Semarak Seni Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Jember dan Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali. Acara ini adalah acara yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Berlanjut di awal Juli ini, Pergelaran Semarak Komunitas Budaya dan Pentas Seni Budaya Tradisional juga digelar di Alun-alun Kecamatan Ambulu.

Mau contoh lain? Cari sendiri dah. Kebanyakan soalnya kalau ditulis di sini.

Event di Jember monoton?

Mas Ricky Karunia Ramadhan menyebutkan alasan iri dengan Jogja karena event di Jember monoton. Lalu, kita diminta untuk mengecek IG Pemkab biar tahu yang dimaksud. Bentar, bentar.

Yang dimaksud tuh event Pemkab monoton? Kalau itu, saya nggak mau debat, perkara sendiri-sendiri. Tapi kalau itu jadi tolok ukur, lha remuk. Event di Jember itu buanyak banget, dan nggak adil rasanya kalau event Pemkab jadi tolok ukur.

Yang saya lihat saat tinggal di kota tersebut, event yang ada begitu beragam. Banyak buanget, tinggal milih sendiri. Maka, saya jadi bingung, yang monoton itu Pemkabnya apa event yang ada di kotanya? Kalau Pemkabnya, ya sasaran bidiknya jangan ke kotanya dong. Yang lain jadi kena.

Saya rasa nggak perlulah iri ke Jogja sampai bikin-bikin alasan yang mudah untuk dipatahkan. Jogja emang kelewat bagus, dan itu lumrah. Wong daerah istimewa, mau iri gimana? Kayak pemain basket iri sama pemain sepak bola karena boleh nendang bola pake kaki ini mah.

Jember itu udah istimewa, udah bagus, dan pada beberapa titik, nggak kalah sama kota besar lain. Jadi ya, nggak perlulah iri ke Jogja. UMR-nya aja gedean Jember lho, wqwqwq.

Penulis: Anik Sajawi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Malang This, Bondowoso That, Gimana kalau Jember Aja yang Jadi Ibu Kota Jatim?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2023 oleh

Tags: jemberJogjaperbandingan
Anik Sajawi

Anik Sajawi

Anak ideoligis Jean-Paul Sartre yang menulis untuk keabadian.

ArtikelTerkait

ereveld makam korban perang belanda jogja sulitnya cari makam kuburan mojok

Sulitnya Mencari Makam di Jogja

6 Oktober 2020
Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja (Unsplash) umr

Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja

14 April 2023
candi prambanan

Jangan Bawa Pacarmu ke Prambanan: Nanti Putus!

16 Agustus 2019
Jogja Menertawakan Orang yang Putus Asa (Unsplash)

Jogja Tak Selalu Istimewa, tapi di Sini Kamu Bakal Malu kalau Putus Asa

21 Maret 2024
Surabaya Jauh Lebih Superior dari Semarang (Unsplash)

Semarang Boleh Lebih Superior Ketimbang Cikarang, tapi Masih Kalah Jauh Dibandingkan Surabaya

17 Juli 2023
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Terminal Mojok Mengubah Pandangan Saya tentang Jogja

28 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.