“Ngeleh, Preksu yo. Gas ora?!”
Warga Jogja pasti sudah nggak asing dengan warung makan Preksu. Preksu sebenarnya singkatan dari “Ayam Geprek dan Susu”. Seperti namanya, warung makan ini menyediakan menu khusus, yakni ayam geprek dan susu. Walaupun warung ini juga menyediakan minuman teh, sih.
Warung geprek satu ini dapat saya katakan selalu laris dikunjungi pelanggan dari beragam usia dan pekerjaan. Namun, yang paling sering saya temui adalah para mahasiswa, tak terkecuali saya. Dan buat saya, Preksu seharusnya masuk nominasi warung ayam geprek terbaik di Jogja.
Kalian pasti mengira saya berlebihan menilai Preksu sebagai warung ayam geprek. Walaupun sekarang banyak warung ayam geprek serupa, Preksu punya tempat tersendiri di hati dan lidah penikmatnya.
Daftar Isi
Kunyahan pertama yang bikin jatuh cinta
Perkenalan saya dengan warung makan ini pertama kali melalui perantara seorang teman ketika terjebak hujan di kampus. Niatnya mencari warung makan yang sekalian bisa berteduh dan ibadah, akhirnya terlintaslah nama Preksu sebagai salah satu opsi di kepala. Tanpa berekspektasi tinggi, eh, ternyata makan di sini bak menemukan jodoh: cocok dan langsung bikin saya jatuh cinta.
Setelahnya, saya beberapa kali datang ke sini untuk makan siang. Menengahi beradunya sendok dengan garpu, teman saya menyatakan argumen bahwa pendiri Preksu itu genius. Saya menimpali setuju di tengah suasana makan yang kian khidmat. Genius yang saya maksud di sini dalam artian pemasarannya, ya. Walau cuma jualan ayam geprek, nyatanya warung makan ini memang punya keunikan tersendiri. Jadi nggak heran kalau cabangnya tersebar di Jogja.
Preksu itu unik
Keunikan warung makan ini adalah beragam topping yang ditawarkan pada menunya. Selain sambal tomat terasi dan sambal matah yang biasa tersaji sebagai pendamping ayam geprek, Preksu memberikan angin segar dengan menyediakan topping barbeque bakar, mentai, keju mozzarela, hingga kremesan. Bayangkan, gimana nggak genius kalau begini?
Seolah mengerti isi dompet mahasiswa yang sedikit, tetapi keinginan yang banyak, Preksu juga memberikan servis ambil nasi sepuasnya dan es teh boleh refill sebanyak dua kali. Nggak heran kan kalau warung ini selalu ramai mahasiswa? Bahkan saya pernah makan di Preksu bersebelahan dengan wisudawan yang masih lengkap menggunakan selempang bertuliskan cumlaude dan menraktir kawan-kawan seperjuangannya.
Tidak menyalahi aturan penyajian ayam geprek
Preksu adalah sebaik-baiknya tempat yang menyajikan ayam geprek. Biasanya banyak ditemui warung makan yang menyajikan menu ayam geprek, tetapi nggak “digeprek” secara sempurna. Salah seorang teman pernah mengirimkan gambar sedang makan ayam geprek, tapi sejatinya itu hanyalah ayam yang dioles sambal saja. Kalau dilihat-lihat, ya kurang wangun!
Akan tetapi, Preksu mungkin merekrut pegawainya dengan kualifikasi seseorang yang nggak hanya pandai memasak, tetapi juga mampu menyalurkan emosi ke jalan yang benar. Salah satunya ya menguasai cara menggeprek. Buktinya warung ini menyajikan ayam goreng berbalut tepung krispi yang hancur lebur dan mudah dipisahkan dengan tulangnya. Ini juga sangat memudahkan pelanggan untuk makan menggunakan sendok dan garpu. Inilah ayam geprek yang sesungguhnya!
Itulah kenapa saya meyakini bahwa Preksu seharusnya bisa masuk nominasi ayam geprek terbaik seantero Jogja. Ramainya pelanggan sudah jadi bukti bahwa kehadiran warung ini di tengah masyarakat Jogja selayaknya oase yang menyegarkan di tengah gurun pasir. Kamu sudah pernah mencoba makan di warung ayam geprek satu ini belum?
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi