Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

UT Bukan Kampus Terbaik, tapi Rektor UT Tetap yang Terbaik

Firdaus Deni Febriansyah oleh Firdaus Deni Febriansyah
5 Mei 2023
A A
UT Bukan Kampus Terbaik, tapi Rektor UT Tetap yang Terbaik (Unsplash)

UT Bukan Kampus Terbaik, tapi Rektor UT Tetap yang Terbaik (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mahasiswa Universitas Terbuka (UT), saya mengakui jika kampus tempat saya kuliah memang bukan yang terbaik di Indonesia. Saat ini harus diakui kalau UI, UGM, dan ITB masih menjadi tiga kampus terbaik di Indonesia.

Namun, apapun itu, saya tetap menganggap rektor UT adalah rektor terbaik di Indonesia. Bahkan melebihi rektor-rektor kampus top Indonesia.

Memang, iya, rektor kami tidak sempurna. Kesempurnaan itu hanya milik Tuhan semata. Akan tetapi, ada alasan-alasan tertentu yang membuat saya harus mengangkat topi dengan rektor UT, baik itu Bapak Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph,D. maupun rektor-rektor yang pernah menjabat sebelumnya.

Memimpin banyak mahasiswa

Berbeda dengan kampus lain yang jumlah mahasiswanya berkisar 20.000 sampai 50.000-an saja, UT menjadi perguruan tinggi dengan lebih dari 400.000 mahasiswa. Mahasiswa dan mahasiswi UT tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya itu saja, mahasiswa kami juga ada di luar negeri. Sebab, Universitas Terbuka memiliki lebih dari 39 cabang dan layanan luar negeri.

Mengurus ratusan ribu mahasiswa bukan perkara mudah. Jangankan ratusan ribu, mengurus puluhan ribu saja nggak mudah, kok. Tapi, Pak Ojat mampu melakukannya dengan baik meski tidak 100% perfect.

Memimpin mahasiswa dari berbagai generasi

Berbeda dari mahasiswa di perguruan tinggi lain yang memang mahasiswa berusia rata-rata 19 sampai 27 tahun, mahasiswa Universitas Terbuka lebih beraneka ragam. Selain usia-usia segitu, mahasiswa UT juga ada yang berusia di atas 30 tahun, bahkan di atas 50 tahun juga ada.

Ini berarti Pak Ojat memimpin mahasiswa lintas generasi. Ada mahasiswa Generasi Z, milenial, dan X. Terbukti, walaupun harus memimpin lebih dari satu generasi, beliau mampu melakukannya dengan baik.

Rektor UT memimpin mahasiswa yang “tidak semua pintar’

Perguruan tinggi lain menerapkan tes untuk bisa menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Itu artinya hanya orang-orang pilihan berotak cerdas yang bisa berkuliah di kampus. Yah, setidaknya mampu membayar kalau nggak dapat beasiswa.

Baca Juga:

Orang Paling Celaka di Dunia Ini Adalah yang Masih Menganggap Universitas Terbuka Kampus Buangan padahal Justru Terlalu Maju untuk Zaman Ini

Iklan Universitas Terbuka (UT) Tayang di Bioskop: Keren, tapi Ironis. Sebelum Tampil di Layar Besar, Perbaiki Dulu Layar Kecil Mahasiswa biar Nggak Nge-lag!

Berbeda dengan Universitas Terbuka yang membebaskan siapa saja menjadi mahasiswa tanpa mengikuti tes asal setidaknya sudah lulus SMA/SMK atau sederajat. Tidak semua mahasiswa UT itu memiliki otak jenius, ada juga yang biasa-biasa saja.

Memimpin orang-orang pintar sedikit lebih mudah karena mereka lebih bisa diatur. Namun, memimpin orang (maaf) bodoh bukanlah sesuatu hal yang mudah. Namun lagi dan lain, rektor Universitas Terbuka mampu melakukannya dengan baik sampai sekarang.

Universitas Terbuka miskin kontroversi, tapi kaya prestasi

Sejak berdirinya Universitas Terbuka zaman Presiden Soeharto sampai zaman Presiden Joko Widodo, hampir tidak pernah terdengar kontroversi dari kampus ini. Justru UT banyak mendapatkan penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Bahkan Universitas Terbuka menjadi pelopor perguruan tinggi di Indonesia dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Universitas Terbuka menjadi perguruan tinggi yang mampu menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh dan tatap muka dengan sama baiknya.

Tentu saja keberhasilan dan perkembangan pesat UT tidak terlepas dari para rektor yang pernah memimpin kampus ini. Rektor memiliki wewenang membuat kebijakan sehingga tahu arah dan perkembangan perguruan tinggi tersebut.

Dengan segala keterbatasannya, para rektor UT berhasil bertumbuh. Dahulu hanya kampus tak terakreditasi, sekarang sudah terakreditasi B dan juga sudah banyak jurusan di UT yang terakreditasi A.

Terima kasih Pak Rektor, sayangnya kami mahasiswa UT yang ada di daerah mungkin tidak akan pernah bertemu Bapak secara langsung. Namun, kami tetap mendukung semua kebijakan Bapak asal tidak melanggar Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menjadikan UT semakin baik lagi.

Penulis: Firdaus Deni Febriansyah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Universitas Terbuka Bukan Tempat bagi Mahasiswa Malas

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Mei 2023 oleh

Tags: akreditasi UTjurusan di UTkampus UTrektor UTuniversitas terbukaut
Firdaus Deni Febriansyah

Firdaus Deni Febriansyah

Berkarya dengan menulis, seorang freelancer content writer, blogger, dan kontributor di beberapa media.

ArtikelTerkait

6 Kebohongan tentang Universitas Terbuka (UT) yang Perlu Diluruskan (Unsplash)

Sebaiknya Universitas Terbuka Memberlakukan Aturan Drop-out

12 Juni 2023
Universitas Terbuka Kampus Ngenes karena Selalu Diremehkan (Unsplash) kuliah di UT

Kuliah di Universitas Terbuka Adalah Jalan Termudah Meraih Promosi dan Pendidikan Tinggi untuk Pekerja, Nggak Ada Ruginya!

30 September 2025
Tidak Ada Skripsi hingga Jarang Ketemu Dosen, Hal-hal yang Lumrah di Universitas Terbuka, tapi Nggak Wajar di Kampus Lain Mojok.co

Tidak Ada Skripsi hingga Jarang Ketemu Dosen, Hal-hal yang Lumrah di Universitas Terbuka, tapi Nggak Wajar di Kampus Lain

14 September 2025
6 Kebohongan tentang Universitas Terbuka (UT) yang Perlu Diluruskan (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Rektor Universitas Terbuka: Basmi Pungli di Kampus Kita!

12 April 2023
Universitas Terbuka Nggak Punya Dosen Pembimbing (Unsplash)

Nggak Ada Dosen Pembimbing, Bagaimana Mahasiswa UT Bisa Mengikuti Perkuliahan?

10 Juli 2023
Universitas Terbuka terlalu maju untuk zaman ini (Unsplash)

Orang Paling Celaka di Dunia Ini Adalah yang Masih Menganggap Universitas Terbuka Kampus Buangan padahal Justru Terlalu Maju untuk Zaman Ini

13 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.