Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

3 Keuntungan Punya Lurah Milenial dan Jomblo

Audea Septiana oleh Audea Septiana
22 April 2023
A A
3 Keuntungan Punya Lurah Milenial dan Jomblo

3 Keuntungan Punya Lurah Milenial dan Jomblo (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini saya ngobrol dengan teman kuliah, ngobrol ngalor-ngidul tentang potensi yang dimiliki kampung halaman kami. Kebetulan, tempat tinggal kami beda pulau. Dapat dikatakan kampung halaman saya lebih maju dibandingkan teman saya. Saya sempat kaget ketika teman saya bercerita bahwa lurah atau kades di kampungnya sudah sangat tua, bahkan sudah susah kalau mau pergi ke mana-mana. Mangkanya nggak heran kalau banyak masyarakat yang menginginkan lurah tersebut turun jabatan. Namun, apa daya kekuasaan lurah tersebut lebih besar dibandingkan suara masyarakat.

Teman saya juga banyak mengeluh, bahwa lurah di kampung halamannya kurang mendukung kegiatan pemuda desa, bahkan pemuda desa tidak pernah diperhatikan. Karang taruna saja sudah lenyap entah kemana. Lebih mengejutkan lagi, lurah di sana tidak mendukung warganya menempuh pendidikan hingga ke jenjang kuliah.

Setelah ditelisik kembali, rendahnya dukungan tersebut akibat lurah merasa khawatir ada pemuda yang kritis dan berupaya meruntuhkan jabatannya. Setelah mendengar curahan hati teman saya, saya baru sadar kalau ternyata punya lurah yang masih jomblo dan muda itu sebuah rezeki hahaha. Kebetulan lurah baru di kampung saya ini tergolong kaum milenial dan jomblo.

Mudah bergaul dengan anak muda

Lurah di kampung halaman saya dapat dikatakan masih muda, ya usianya sekitar 28 tahun. Mangkanya gak heran kalau gampang bergaul dengan semua kalangan masyarakat, apalagi anak muda. Sifat friendly lurah sering saya saksikan, tidak hanya secara langsung saat bertemu, tetapi juga di dunia virtual.

Lurah saya termasuk pengguan aktif di media sosial, apalagi Instagram. Saya sering menyaksikan beliau memberi bantuan kepada masyarakat desa dengan mempromosikan hasil UMKM melalui instastory maupun feed. Hampir setiap hari beliau selalu mengunggah kegiatan di desa maupun pribadi di Instagram. Tidak ketinggalan, beliau juga aktif membalas komen warga di kolom komentar Instagram pribadi maupun akun desa. Terakhir, hal yang paling disukai masyarakat dari beliau adalah selalu menyapa warganya, bahkan meskipun sedang naik motor hahaha.

Nyambung kalau diskusi

Sebenarnya saya juga baru kenal dengan lurah milenial ini. Momen itu terjadi ketika saya sedang mendapat tugas kuliah melakukan wawancara dengan perangkat desa. Dari situ saya mulai sering ngobrol. Saya sempat mengusulkan satu hal terkait penanganan anak disabilitas di kampung saya, kebetulan tugas saya waktu itu adalah penelitian tentang sosiologi disabilitas. Betapa kagetnya saya, beberapa hari setelah wawancara itu saya mendengar dari informan, bahwa beliau baru saja didatangi perangkat desa untuk dilakukan pendataan terkait anak disabilitas agar mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dalam hati, wah keren juga ini lurah.

Hal lain, kami juga sempat berdiskusi tentang kekurangan-kekurangan di kampung. Yang cukup membuat saya terkesan adalah beliau tidak segan-segan mengakui fasilitas maupun pelayanan yang dirasa masih minim dalam memenuhi kesejahteraan masyarakat. Nilai plus lainnya, saat diskusi kita tidak perlu sungkan untuk ngobrol terlalu lama, bahkan hingga larut malam. Soalnya lurahnya jomblo, jadi nggak ada yang nyariin.

Mendukung kegiatan pemuda

Sejak pergantian lurah, ada beberapa komunitas yang hidup dan terlahir di kampung saya. Karang taruna, yang sempat hilang, sekarang kembali hidup dan memiliki program kerja yang mantap. Jika dahulu, struktur karang taruna tidak pernah jelas, kini sudah mengalami transformasi. Setidaknya, saat ini ada enam divisi. Divisi-divisi tersebut memiliki program kerja yang jelas dan terarah. Dan yang paling penting program kerja tersebut bukan hanya formalitas. Ya beneran kerja gitu loh.

Baca Juga:

Motor Honda Vario Merah Pemkot Semarang dan Hal-hal yang Perlu Diluruskan biar Nggak Salah Paham

7 Kota dan Provinsi di Indonesia yang Selalu Apes Dapat Pemimpin Korup Terjerat KPK

Selain karang taruna, ada komunitas yang baru lahir, yaitu Kumpulan Informasi Masyarakat (KIM). Komunitas KIM ini terdiri dari pemuda-pemuda desa yang memiliki minat di bidang jurnalistik, fotografer, videografer, dan pariwisata. Selain menjadi penanggung jawab utama, beliau juga gemar turun langsung ke lapangan dan ikut melakukan kegiatan dengan pemuda desa layaknya seorang teman.

Itulah beberapa keuntungan punya lurah (masih) muda yang saya lihat langsung. Apakah yang nggak muda nggak bisa begini? Menurut saya bisa-bisa aja sih. Asal niat. Kalau kagak mah, muda atau nggak, kalau nggak ada niatan maju, ya paling gitu-gitu doang.

Penulis: Audea Septiana
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 April 2023 oleh

Tags: lurahmudapemimpin
Audea Septiana

Audea Septiana

Mahasiswa Sosiologi.

ArtikelTerkait

7 Kota dan Provinsi di Indonesia yang Selalu Apes Dapat Pemimpin Korup Terjerat KPK

7 Kota dan Provinsi di Indonesia yang Selalu Apes Dapat Pemimpin Korup Terjerat KPK

28 November 2023
Kita Nggak Butuh Pemimpin Melek Korea, Kita Butuh Pemimpin yang Beneran Peduli dengan Rakyat

Kita Nggak Butuh Pemimpin Melek Korea, Kita Butuh Pemimpin yang Beneran Peduli dengan Rakyat

23 November 2022
Tak Harus Cakap untuk Jadi Pemimpin di Negara Demokrasi? terminal mojok.co

Tak Harus Cakap untuk Jadi Pemimpin di Negara Demokrasi?

2 Agustus 2021
Motor Honda Vario Merah Pemkot Semarang dan Hal-hal yang Perlu Diluruskan biar Nggak Salah Paham

Motor Honda Vario Merah Pemkot Semarang dan Hal-hal yang Perlu Diluruskan biar Nggak Salah Paham

7 Desember 2023
5 Perbedaan Lurah dan Kep5 Perbedaan Lurah dan Kepala Desa: Jabatan yang Sering Dikira Sama, padahal Berbeda Jauh (Pixabay.com)ala Desa: Jabatan yang Sering Dikira Sama, padahal Berbeda Jauh (Pixabay.com)

5 Perbedaan Lurah dan Kepala Desa: Jabatan yang Sering Dikira Sama, padahal Berbeda Jauh

31 Juli 2023
Kenalan dengan Honda Vario 125 ISS, Motor Kekar "Hadiah" dari Bupati Gunungkidul untuk para Lurah

Kenalan dengan Honda Vario 125 ISS, Motor Kekar “Hadiah” dari Bupati Gunungkidul untuk para Lurah

27 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.