Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Memasak di Dapur Umum Bencana Itu Bukan Hal yang Gampang

Mohammad Arkham Zulqirom Putra oleh Mohammad Arkham Zulqirom Putra
16 April 2023
A A
Memasak di Dapur Umum Bencana Itu Bukan Hal yang Gampang

Memasak di Dapur Umum Bencana Itu Bukan Hal yang Gampang (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Orang yang sering masak, tau bahwa satu menu makanan bisa melalui proses yang panjang. Sepiring makanan yang terlihat biasa saja, bisa jadi melalui proses rumit nan panjang. Itu baru memasak untuk satu piring, bayangkan memasak untuk ratusan hingga ribuan porsi. Itulah yang dialami para juru masak dapur umum.

Ketika ada bencana terjadi, keberadaan dapur umum ini begitu vital, terlebih di Indonesia, negara yang kerap dilanda bencana alam agar para korban bencana tetap terjaga kesehatan dan kondisinya. Dan tentu saja, tugas mereka tak mudah. Sebab, memasak untuk ratusan hingga ribuan orang tentu saja punya tingkat kesulitan yang lebih tinggi. 

Saya pernah ikut serta membantu saat terjadi kejadian bencana di bidang logistik atau permakanan, dan itu memang bukan perkara yang mudah. Pengalaman pertama saya ikut membantu kegiatan dapur umum saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di kaki Gunung Slamet pada bulan September 2019 silam. Kebakarannya cukup besar, bahkan melebar dari Kabupaten Tegal, Purbalingga, hingga Banyumas. Saat itu, saya sebagai tenaga harian lepas yang bekerja di Dinas Sosial ikut serta membantu relawan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang ditugaskan untuk memasak bagi relawan yang berusaha memadamkan api atau mengusahakan agar api tidak semakin melebar.

Saatnya beraksi

Saat briefing selesai dilakukan, kami langsung menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk memasak sarapan pagi. Ada momen yang membuat saya merasa kagum dengan kearifan lokal penduduk sekitar yang digunakan sebagai base untuk memasak dapur umum, lokasinya di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa. Warga di sana yang notabene sebagai petani secara sukarela mengumpulkan sayuran dan bahan lain yang bisa dimasak dan memberikannya kepada posko untuk bisa dimasak saat malam hari. Tanpa diminta, secara mandiri mereka menghampiri posko dan menanyakan apa bisa memberikan sayuran untuk menambah bahan.

Para relawan mulai memasak pada dini hari sekira pukul 02.00 WIB. Suhu di sana benar-benar dingin dan membuat tubuh selalu menggigil dari malam sampai pagi hari. Tak kaget, dapur umum terletak di Dukuh Sawangan desa teratas dan terakhir di kaki Gunung Slamet di Kabupaten Tegal.

Semua mulai sibuk dengan tugasnya masing-masing, memotong sayur, menyiapkan panci besar untuk menanak nasi, menyiapkan bungkus. Semua dilakukan gotong royong dari dini hari sampai matahari mulai terbit. Saat masakan sudah matang, kami mulai membungkus untuk bekal sarapan dan makan siang para relawan yang akan naik untuk memadamkan api.

Setelah selesai untuk menyiapkan makan pagi dan siang, sekira pukul 11.00 WIB kami mulai memasak lagi untuk makan malam para relawan. Porsi yang dimasak sekitar 300 bungkus setiap waktu makan, jadi total 900-an bungkus yang dibuat setiap hari.

Yang perlu dipersiapkan di dapur umum

Dalam memasak dapur umum bencana, banyak yang harus disiapkan. Seperti fisik yang bagus untuk bisa memasak selama 24 jam penuh dengan sistem shifting, memastikan bahan dan alat selalu lengkap, serta target waktu yang harus di penuhi setiap hari. Kegiatan dapur umum dilakukan kurang lebih selama satu minggu. Saat itu saya tidak ikut secara penuh karena memang bergantian dan hanya beberapa relawan saja yang terus ada di sana. Mereka memang memiliki jiwa pengabdian yang tinggi terhadap kerelawanan dan sosial.

Baca Juga:

Kuliah Jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik Diremehkan karena Dikira Lulusannya Cuma Bisa Antar Paket

Keuntungan KKN di Kota yang Nggak Bakal Dirasakan Kelompok yang KKN di Desa

Lalu ada pengalaman lain ikut serta membantu saat terjadi tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal pada bulan Februari 2022 silam. Kejadian tanah bergerak melanda secara tiba-tiba menyebabkan keretakan dan longsoran tanah yang merusak infrastruktur dan rumah-rumah warga. Tiga hari pertama kejadian, dapur umum yang didirikan di sana mensuplai makanan hampir 2.500 porsi setiap hari. Jumlah pengungsi memang sangat banyak. Porsi tersebut juga termasuk makan relawan yang bertugas.

Di Desa Dermasuci, pola jam kerja yang digunakan pun sama. Tapi, lebih menguras tenaga karena jumlah porsi makanan yang harus disediakan begitu banyak. Hampir setiap hari kompor hanya padam selama beberapa jam saja untuk istirahat. Sehari bisa menghabiskan 4-5 tabung gas 12 KG hanya untuk memenuhi kebutuhan memasak. Kegiatan dapur umum berlangsung lebih dari dua bulan dan itu adalah pengalaman paling melelahkan yang pernah saya alami. Dan tentunya, paling berkesan.

Dapur umum bencana, mungkin terlihat bukan hal yang keren bagi orang lain saat terjadi bencana. Tapi di dapur umum itulah kita bisa belajar banyak hal, dan memang dari kerja-kerja sosial inilah harusnya kita belajar.

Penulis: Mohammad Arkham Zulqirom Putra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 7 Fakta Ibu Ruswo, Kurir Rahasia yang Memasok Rokok untuk Para Pejuang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 April 2023 oleh

Tags: bencanadapur umumlogistik
Mohammad Arkham Zulqirom Putra

Mohammad Arkham Zulqirom Putra

Biasa dipanggil Arom. Seorang honorer, tapi bukan guru atau tenaga kesehatan.

ArtikelTerkait

Japan Sinks: People of Hope: Pentingnya Peran Negara dalam Menangani Bencana

Demi Hidup yang Aman dari Bencana, Baiknya Kita Tidak Antisains

27 November 2022
KKN itu Pengabdian Masyarakat, Bukan Menjilat Kelurahan (Unsplash) mahasiswa KKN, KKN di kota

Keuntungan KKN di Kota yang Nggak Bakal Dirasakan Kelompok yang KKN di Desa

17 Agustus 2024
Barcelona

Barcelona: Berkaca dari Bencana

22 November 2021
erupsi gunung sinabung bencana alam karena ulah manusia di indonesia mojok.co

Sebelum Takut sama PD III, Takutlah Dulu sama Bencana Alam Buatan Manusia

8 Januari 2020
Hari Sawit Nasional

Apa Pentingnya Memperingati Hari Sawit Nasional?

15 November 2021
Susah-susah Kuliah Jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik Malah Diremehkan karena Dikira Cuma Bisa Antar Paket Mojok.co

Kuliah Jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik Diremehkan karena Dikira Lulusannya Cuma Bisa Antar Paket

22 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.