Bagi mereka yang istikamah, persoalan manis dan hambarnya cita rasa rokok Surya tentu sudah hafal luar kepala. Baik rahasia itu mereka temukan oleh hasil eksperimen sendiri atau dari sesama member rokok besutan Gudang Garam itu.
Siapa yang tidak candu dengan cita rasa dan harum wangi rokok Surya? Ia sudah menjadi rokok primadona bagi setiap kalangan, dari muda hingga tua bahkan miskin hingga kaya; dan tidak terkecuali juga saya tentunya. Bagi saya, tidak sah kiranya jika setelah makan tak ada sebatang Surya yang menemani. Seperti ada yang kurang dalam hidup. Ya, walaupun hanya membeli ketengan. Tapi, tenanglah saya masih setia, kok!
Beberapa tahun belakangan, orang-orang banyak yang mengeluh dengan cita rasa rokok Surya, wabil khusus ketengannya. Katanya semakin hambar dan jauh dari ekspektasi. Saya akui itu. Dan sepertinya Surya bakal kehilangan konsumen jika tidak segera dibenahi problem tersebut. Minimal rekrutlah pegawai yang tugasnya icip-icip sebelum kemudian dibungkus dan dipasarkan. Andai pegawai bagian tersebut ada dan masih lowong, Saya bisa kok jadi pendaftar pertama. Hehehe.
Dengan pengalaman dan wawasan yang cukup sebagai ahli hisap selama 8 tahun, saya mendapat beberapa ilmu tentang trik memilih Surya dengan cita rasa yang tepat dan pasti nikmat. Semoga ini dapat membantu dan menambal rasa kecewa dalam hati para penikmat Surya.
#1 Antara Surya 12 dan 16
Gudang Garam, industri rokok terkemuka tanah air yang telah berdiri sejak 1958 di Kediri ini, telah lebih dulu memproduksi GG Surya 12 batang daripada yang 16. Namun data mutakhir menunjukkan bahwa, GG Surya isi 16 menjadi paling laris dan bahkan mengalahkan para pendahulunya. Kok bisa?
Mari kita bandingkan dari segi harga. Jika harga GG Surya 12 adalah Rp24.000, maka per-batangnya seharga Rp2000 (2000 x 12=24.000). Sedangkan jika harga GG Surya 16 adalah Rp29.000, dan per batangnya Rp2000 (2000 x 16=32.000) maka lebih hemat sekitar Rp4000. Lebih murah, bukan? Apalagi, cita rasanya yang tidak kalah saing, rerata lebih manis dan legit. Oleh karena itu, membeli Surya isi 16 adalah pilihan tepat untuk menghindari kekecewaan.
Ingat kata jika. Soalnya kadang ada yang jual dengan harga jauh di atas pasaran.
Meskipun demikian, faktanya beberapa orang memilih tetap setia dengan GG Surya 12 dengan alasan selera tak bisa berubah dan diubah. Padahal akhir-akhir ini, GG Surya 12 lah yang amburadul rasanya, kadang kurang manis, kurang kerreng (berat), kurang garing, dan kadang blas hambar.
#2 Kode produksi atau gambar “dada”
Jika kalian termasuk penikmat setia GG Surya 12 batang dan emoh dengan yang 16 batang, tips yang kedua ini barangkali dapat membantu kalian agar tidak terjerumus kepada jurang kekecewaan yang sama.
Pertama, bisa dilihat dari kode produksi. Saat hasrat merokok mulai datang dan mulut terasa gatal ingin segera mengisap, maka sebelum memutuskan untuk membayar liriklah dahulu kode produksinya. Ya, kode produksi. Biasanya kode tersebut berupa angka-angka yang menjelaskan riwayat pembuatan berupa waktu yang meliputi tanggal, bulan dan tahun. Setelah kalian menemukan kode yang berakhiran XXXXX001 ambil dan bayarlah segera.
Kedua, gambar “dada” di bungkus rokok. Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2013 Tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan Pada Kemasan Produk Tembakau, mewajibkan penampilan gambar-gambar pada kemasan rokok sejak tanggal 24 Juni 2014 lalu. Tujuan dari adanya gambar tersebut adalah untuk menakut-nakuti para perokok agar berhenti dari mengonsumsi tembakau yang tidak menyehatkan.
Namun, alih-alih jera, para penikmat rokok, Khususnya GG Surya 12, malah menjadikannya tanda atau semacam kode rahasia. Dan gambar dada terbelah adalah pilihannya. Menurut saya, hal ini lebih akurat dan lebih mudah daripada melihat kode produksi yang pada praktiknya lebih sulit. Bayangkan saja jika kita lakukan di Alfamart atau Indomart, masak mbak-mbak kasirnya kita suruh ngecek satu persatu jejeran bungkus rokok?
#3 Memilih warung yang tepat
Untuk rahasia dan trik yang terakhir, lebih khusus kepada kaum ketengan seperti saya. Dan mohon maaf jika solusi, yang murni dari saya ini, tidak relevan dengan warung atau toko klontong di daerah kalian masing-masing. Kita tahu bahwa hanya toko kelontong satu-satunya tempat yang menjual rokok ketengan. Dan tentunya masing-masing toko menggunakan sistem penjualan yang tidak sama.
Selain dua varian produk di atas, ada lagi produk terbaru dari GG, yaitu Surya kaleng. Varian ini berisi 50 batang dengan kisaran harga Rp90.000. Mayoritas penjual toko Kelontong memanfaatkan varian Surya kaleng untuk dijual ketengan. Dan celakanya, cita rasa masing-masing batang dalam satu kaleng tidak sama rata, ada yang manis dan ada yang hambar. Lebih parah dari pendahulu-pendahulunya.
Tapi tenang, tidak semua toko klontong menjual murni dari rokok Surya kaleng. Kebanyakan diisi ulang dengan Surya 16 batang. Kalau ternyata kalian tahu bahwa isi ulang kaleng tersebut adalah jenis Surya 12, maka jangan segan-segan untuk mencari toko klontong yang lain meski jaraknya terpaut jauh dari rumah kalian. Ingat, yang setia adalah yang berkorban sepenuh rasa.
Sumber gambar: Flickr Rokok Indonesia
Penulis: Abd. Muhaimin
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Manis Madu di Sebatang Djarum 76 Madu Hitam