Baru-baru ini seorang artis ibu kota sekaligus politisi Nasdem, Venna Melinda, membuat laporan pengaduan ke Polres Kediri Kota. Laporan pengaduan yang kemudian ditangani oleh Polda Jatim ini terkait dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Ferry Irawan. Kejadian ini tentu menambah panjang daftar kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh artis dan figur publik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Saya nggak mau ambil pusing dengan kasus kekerasan yang dialami para artis dan figur publik itu. Biarlah itu menjadi masalah mereka dan semoga saja diberikan jalan terbaik agar kasusnya cepat selesai. Saya justru penasaran dengan jumlah kasus KDRT yang terjadi di Indonesia. Berapa banyak sih kasus kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia dalam satu tahun?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat bahwa di sepanjang tahun 2021 ada sebanyak 4.779 kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berujung perceraian. Ini artinya, dalam satu hari ada sekitar 13 kasus KDRT yang terjadi di Indonesia. Jumlah ini memosisikan kasus kekerasan sebagai penyebab perceraian tertinggi keempat setelah pertengkaran/perselisihan, permasalahan ekonomi, dan minggat (lari dari tanggung jawab).
Lantas, provinsi mana saja di Indonesia yang memiliki kasus KDRT tertinggi? Berikut saya coba uraikan satu per satu mulai dari urutan yang paling rendah, ya.
#5 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Di Nusa Tenggara Barat telah terjadi 280 kasus KDRT yang berujung perceraian. Kalau dihitung rata-rata, kasus KDRT terjadi sebanyak 23 kali dalam satu bulan. Kota Bima, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Dompu mencatatkan diri sebagai wilayah yang paling banyak terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
#4 Provinsi Jawa Barat
Provinsi yang sering viral karena aksi-aksi gubernurnya ini duduk di peringkat keempat sebagai provinsi dengan kasus KDRT tertinggi di Indonesia. Tercatat ada 323 kasus KDRT di provinsi ini yang berujung perceraian. Ini artinya, ada sebanyak 26 kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi setiap bulan. Di provinsi ini, wilayah yang paling banyak terjadi kasus kekerasan adalah Kota Bandung, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Karawang.
#3 Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi yang terkenal dengan makanan khas Pisang Eppe ini memiliki kasus KDRT sebanyak 325 kasus. Jadi dalam satu bulan, telah terjadi sekitar 27 kasus kekerasan yang berujung perceraian. Kasus kekerasan dalam rumah tangga di provinsi ini banyak terjadi di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kota Makassar, dan Kabupaten Gowa.
#2 Provinsi Banten
Provinsi ini memiliki angka kasus KDRT yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 361 kasus. Angka ini menunjukkan bahwa hampir setiap hari terjadi kasus kekerasan yang berujung perceraian. Secara statistik, sebanyak 77 persen kasus kekerasan dalam rumah tangga terjadi di Kabupaten Tangerang. Persentase tertinggi di bawahnya diduduki oleh Kota Serang dan Kota Tangerang.
#1 Provinsi Jawa Timur
Nah, ini dia provinsi dengan kasus KDRT tertinggi di Indonesia. Bayangkan, di provinsi ini telah terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berujung perceraian sebanyak 1.354 kali! Ini sama artinya dengan 3 kasus kekerasan dalam satu hari!
Entah kebetulan atau nggak, di provinsi ini jugalah kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dialami Venna Melinda terjadi. Kabupaten Gresik, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Bojonegoro adalah wilayah di Provinsi Jawa Timur dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga terbanyak.
Itulah lima provinsi dengan kasus KDRT tertinggi di Indonesia di sepanjang tahun 2021. Yang perlu jadi catatan, angka-angka di atas adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berujung perceraian, ya. Kalau misalnya terjadi kekerasan tapi nggak bercerai, macam kasusnya Lesti Kejora dan Rizky Billar beberapa waktu yang lalu, itu nggak masuk hitungan. Jadi, bisa saja kasusnya lebih tinggi dari data yang tercatat. Ngeri, ya?
Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Normalisasi KDRT dan Pesan Nabi Muhammad tentang Rumah Tangga.